22. Tamu

140 7 1
                                        

Pagi itu di depan kantornya Lily tak sengaja bertemu dengan David yang ternyata sedang ada urusan di sekitar sana. Lily sempat terkejut dan tak enak hati karena terakhir kali pertemuan mereka memang membuat hubungan pertemanan diantara mereka berdua seperti memiliki jarak yang signifikan. Begitu pemikiran Lily, namun sepertinya apa yang Lily pikirkan bukanlah pemikiran David. Lelaki tampan itu tetap tersenyum manis saat menyapanya sesaat lalu,bahkan saat ia berpamitan untuk bertemu rekan bisnisnya pun masih terlihat sangat santai dan tak canggung sedikitpun. Lily mulai menepis prasangka tentang David sebelumnya, dan beranggapan bahwa ia memang sudah berlebihan menyikapi. Saat Lily baru saja duduk di kursinya, tiba-tiba ponselnya bergetar menandakan sebuah pesan telah ia terima,segera saja ia membuka aplikasi pesan singkatnya dan ternyata David lah yang mengiriminya pesan

Pesan dari David ,,

"Nanti pulang kerja aku jemput ya,temenin aku makan,"

Lily tersenyum karena David ternyata masih sehangat dulu,

"Oke,siip" jawab Lily singkat mengiyakan ajakan David

Berbeda dengan puluhan atau mungkin ratusan pesan yang ia terima sebelumnya yang bahkan belum ia baca satupun, pesan dari David itu segera ia balas tanpa ragu-ragu. Lily sedang mencoba melupakan seseorang yang bahkan hampir setiap jam mengiriminya pesan permohonan maaf yang sudah tak dia ingat lagi berapa jumlahnya. Ia menjalani hari-harinya sesibuk mungkin setelah kepindahannya kembali ke Bandung. Yaa,, Lily kembali ke Bandung dua hari setelah peristiwa menyakitkan malam itu. Bukannya sengaja,tapi mungkin memang sudah jalannya dia harus meninggalkan Jakarta untuk beberapa waktu lagi. Cabang perusahaan tempatnya bekerja membutuhkan staf tambahan,karena beberapa masalah yang sedang mereka hadapi,dan karena sebelumnya Lily juga training di cabang itu,maka perusahaan meminta kerja sama Lily agar mau beberapa bulan lagi di tempatkan di sana. Suatu kebetulan lagi bagi Lily. Entah kenapa setiap kali ia merasa harus pergi dari Nathan,selalu ada saja jalan yang tak pernah ia duga sebelumnya agar ia bisa lari dari laki-laki itu. Walaupun akhirnya Nathan bisa menemukannya, tapi setidaknya dia punya persiapan mental untuk bertemu lagi dan menghadapinya.

~~

" Makasih ya Vid udah traktir makan di tempat bagus kaya gini,padahal kan sekarang harusnya gue yang bayar" ucap Lily tak enak hati karena mengingat janjinya dulu

"Santai Ly,,aku dapet diskon kok hehehe,," jawab David sambil tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya

"Serius?" Tanya Lily tak percaya

"Beneran. Jadi restoran ini tuh punya rekan bisnis aku. Waktu kita dateng sebelumnya malah gratis tau"

"Demi apa??" Lily yang masih tak percaya dengan penuturan David meminta penjelasan

"Kamu susah banget ya percaya sama orang. Demi kamu deh gimana? Hahaha,," jawab David lagi kali ini dengan tawanya membuat Lily salah tingkah "oke sekarang mau kemana kita?" Tanya David lagi menanyakan tujuan mereka selanjutnya

"Balik yuk,,gue capek banget nih,besok ada rapat pagi" pinta Lily yang sudah tak kuat lagi menahan rasa lelah di tubuhnya

"Siap tuan putri,," seloroh David yang mendapat tepukkan di pundaknya dari Lily , lalu mereka masuk kedalam mobil untuk membawa Lily pulang kerumahnya.

**

Sesampainya di depan rumah, Lily sempat terkejut karena melihat beberapa orang sedang duduk di bangku teras rumahnya. Dia memperhatikan tiga orang itu yang ternyata adalah sahabatnya yaitu Saskia bersama suaminya Alex,dan satu orang lagi yang tak mungkin salah untuk ia kenali adalah laki-laki itu,orang yang sebenarnya sedang dia hindari, Nathan

"Ada tamu ya Ly,?" Tanya David pada Lily yang terlihat sedikit ling-lung

"I,iya Vid,mau turun dulu nggak? Itu Saskia,masih inget kan?" Tanya Lily yang sedikit antusias mempertemukan David dengan Saskia kembali setelah sekian lama

Cure Of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang