5.Harapan

198 13 0
                                        

Lily tersenyum malu setelah dia memutuskan sambungan telfonnya dari Nathan. Kehadiran Nathan seperti membuatnya lupa akan penyakit yg selama ini menggerogoti tubuhnya.
Lily juga terlupa sesaat dengan kenyataan pahit yang selalu mengintai dan membuntutinya. Kenyataan bahwa dia bisa saja sewaktu-waktu pergi meninggalkan kebahagiaannya itu,meninggalkan orang yang membuatnya bahagia.

Malam itu genap sudah satu Minggu Nathan meninggalkan Indonesia untuk mengurus perusahaannya yg berada di Kanada.
Saat itu dia mendengar kabar mengejutkan dari Alex tentang hasil tes kesehatanya melalui sambungan telfon.
Alex mengatakan padanya sesuatu yg membuat Nathan benar-benar tak sabar untuk segera bertemu dengan Lily. Entah itu keajaiban atau memang rencana Tuhan yang indah untuk kesembuhan Lily. Hasil dari keseluruhan pemeriksaan kesehatan Nathan tidak ada yg bermasalah sama sekali,dan yang paling membahagiakan adalah menurut hasil pemeriksaan,organ hati Nathan memiliki kecocokan yg sangat maksimal untuk bisa dicangkok dan di donorkan pada Lily.
Tentu saja kabar itu sangat membahagiakan untuk Nathan. Dia bahkan belum pernah merasakan sebahagia ini sebelumnya setelah sekian lama.

Kesempatan untuk menyembuhkan Lily dari penyakitnya itu kini bukan hal yang mustahil. Karena rasa bahagia yg menyelimutinya,Nathan memutuskan untuk segera kembali ke Indonesia agar dia bisa menjalankan operasi pengambilan jaringan organ hatinya yg akan di donorkan pada Lily secepatnya,sehingga Lily juga akan lebih cepat sembuh dan terbebas dari penyakit yang selama ini ia derita.

Sayangnya saat ini Alex sedang tidak di Indonesia, itulah sebab kenapa hasil tes kesehatan Nathan mengalami keterlambatan. Alex dan istrinya sedang berada di Australia untuk beberapa bulan karena program pertukaran dokter yang di adakan rumah sakit,sehingga dokter yg merawat Lily di alihkan pada orang lain yang tentu saja juga sangat berkompeten di bidangnya,bahkan Nathan sendiri yang memilihkannya untuk Lily secara langsung.

***

Tante Sera dan anak-anaknya sedang mengunjungi Lily di kamar perawatannya, di atas ranjang rumah sakit itu Lily sedang bercanda dengan kedua sepupunya yg berumur 12 dan 7 tahun.

"Abi kakaknya jangan di gangguin mulu,kan mau istirahat" tante Sera memperingatkan putra sulungnya agar memberi Lily waktu untuk istirahat

"Kan Abi kesininya cuman seminggu sekali mah, Abi kangen sama kak Lily"jawab Abi merengek pada mamanya,

"Iya mama kita kan cuman boleh kesini pas lagi libur sekolah doang, Shasa juga kangen sama kak Lily" anak kedua Tante Sera menambahkan

"Iya nggak apa-apa, kita main sebentar tapi abis itu kakak mau istirahat ya,soalnya udah lemes nich,kan biar cepet sembuh dan bisa main sama kalian kaya dulu" Lily menenangkan adik-adiknya yg merengek karena merindukannya

Om Ray memasuki kamar rawat Lily dan mengamati wajah Lily yang terlihat sangat pucat,kali ini benar-benar pucat lebih dari biasanya

"Lily,kamu nggak apa-apa sayang?kok muka kamu pucet banget"

"Nggak apa-apa kok om, mungkin cuman agak cape aja abis becanda sama adik-adikku yg lucu-lucu ini,"

"Abi, Shasa,lihat tuh kakaknya masih sakit, mainnya jangan lama-lama,kakak butuh istirahat" tante Sera mengomeli anak-anaknya yang langsung ketakutan karena melihat wajah Lily yang begitu pucat seperti kata ayahnya tadi.

"Selamat sore semua,selamat sore adik-adiku yang cakep-cakep,lihat nich kakak bawa apa dari Australia buat kalian" tiba-tiba Saskia datang dan masuk kekamar Lily,mengejutkan semua orang yg ada di situ,
Saskia memeluk Lily yg tak henti mengulas senyum di bibirnya

"Kok loe udah balik?bukanya masih 2 bulan lagi?" Tanya Lily pada sahabatnya itu

"Gue kangen sama loe Ly,lagian bosen di sana nggak ngapa-ngapain,mending gue refresing sebentar di sini, ntar minggu depan gue balik lagi kesana. Kok loe pucet banget Ly,loe nggak apa-apa?"

Cure Of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang