2.Nathaniel

298 15 0
                                        

Nathan pov

"Aku memasuki ruang perawatan untuk anak-anak penderita kanker di rumah sakit kakek,di sana aku bertemu dengan seorang gadis cantik bak putri dari negeri dongeng namun dengan wajah yang terlihat sangat pucat walaupun senyuman selalu setia menghiasi bibirnya,
Ku tanyakan siapakah gadis itu pada sahabatku Alex yang kemudian memberi tahuku bahwa gadis itu adalah pasiennya.

Namanya Lily saat dia memperkenalkan dirinya padaku tadi "nama yang cantik secantik orangnya" itulah yg terlintas dalam pikiranku saat mendengar namanya, namun saat dia menjabat tanganku, sekelebat bayangan masa lalu membuat aku merasakan getaran aneh yang menjalar keseluruh tubuhku.
Dia seperti menghipnotis ku dengan senyumnya yg membuat hati dan perasaanku menghangat seketika.

Kudengar dari Alex bahwa gadis itu sedang sakit parah,membuat hatiku seperti tercubit detik itu,namun kutepis semua perasaan itu dan mengalihkan perhatianku dari rasa yg entah apa sedang mencoba merayapi diriku. Sayangnya usahaku untuk menepis rasa penasaran yang menghantui itu sia-sia sudah. Dalam diam aku terus menggali rasa penasaranku dan benar saja,setelah ku ingat-ingat lagi,ternyata benar bahwa dulu aku pernah bertemu dengannya,namun itu sudah sangat lama dan mungkin dia juga sudah lupa dengan diriku.
Kira-kira sekitar 7 tahun lalu ketika aku di ajak oleh mendiang kakek untuk mengunjungi sebuah pameran seni lukis yg di adakan di galeri milik kerabatnya.

Flash back on

"Seorang gadis cantik sedang memandangi sebuah lukisan yg juga cantik seperti dirinya,hanya saja gadis itu terlihat jauh lebih cantik karena senyuman senantiasa mengembang menghiasi bibirnya
Dia memandangi lukisan itu dengan kekaguman dan tatapan memuja.

Karena terpesona dengan kecantikannya tanpa sadar aku sudah melangkahkan kakiku untuk mendekati gadis yang berdiri mematung di depan lukisan itu, aku memberanikan diri menyapanya terebih dahulu "Hay,,,gue Nathan," ku ulurkan tanganku untuk berkenalan dengannya.
Gadis itu menoleh kearahku dengan sedikit terkejut,mungkin karena dia merasa terpesona dengan ketampananku,atau malah dia merasa risih dengan tatapanku, atau apapun itu yg ada dalam pikirannya yg jelas dia tetap memberikan senyuman manisnya padaku
"Saya Lily " ucapnya sambil menyambut uluran tanganku.

Jujur saja niat awal ku saat itu memang bisa di bilang buruk,karena aku mendekatinya bukan hanya semata-mata tertarik dengan kecantikannya,tapi juga untuk menjadikan dia mangsaku yg berikutnya. Yaa,, mangsa. Aku menyebut semua wanita yang menjadi target incaran ku adalah mangsa,karena aku tak pernah memiliki perasaan khusus pada mereka. Beruntungnya aku memiliki wajah tampan dengan tubuh tegap,dan tinggi menjulang yg amat mereka suka hingga aku tak pernah merasakan penolakan dari mereka. Setiap wanita yang aku dekati akan dengan senang hati menerima kehadiranku lalu dengan senang hati juga mereka menyerahkan segala miliknya untuk ku miliki. Tentu saja aku tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mendapatkan pelayanan terbaik mereka di atas ranjangku,tapi jangan harap setelah itu aku mau berhubungan dengan mereka lagi. Tak pernah lebih dari sekali aku meniduri wanita-wanita itu, sekalipun beberapa dari mereka sudah berstatus sebagai pacarku. Akibatnya tentu saja banyak dari mereka yang tersakiti bahkan menjebakku dengan merekayasa kehamilan dan mengatakan bahwa aku adalah ayah dari anak yg ada di rahim beberapa wanita itu,oohh come on girls,aku tidak bodoh untuk melupakan pengamanku setiap kali melakukan hubungan intim dengan mereka. Jadi jangan coba-coba membodohiku karena ingin mendapatkanku. Itu pula salah satu alasanku tak ingin menikah apa lagi jatuh cinta,karena wanita begitu munafik menurutku. Cinta hanyalah kebodohan,dan bagiku melakukan hubungan badan itu hanya kebutuhan biologis. Begitupun dengan wanita. Mereka hanyalah objek yang ku gunakan untuk memenuhi kebutuhan biologisku, untuk memuaskan hasratku,memanaskan ranjangku, dan setelah itu kuberikan beberapa keperluan mereka untuk bayarannya. Bukankah itu sudah cukup?. Tak perlu menikah kalau hanya untuk melakukan seks,dan jangan harap aku mau menjadikan gadis-gadis yang sengaja menukarkan dirinya dengan uang dan tubuh ku itu menjadi istriku.

Cure Of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang