6.Mimpi

170 13 0
                                    


Nathan keluar dari ruangan Lily dan mendapat tatapan menyelidik dari orang-orang yang berkumpul di depan kamar itu,terutama Om Ray yang  tak mengenali lelaki itu. Tanpa basa basi om Ray langsung bertanya pada Nathan

"Anda siapa? dan ada hubungan apa dengan Lily? Tanya om Ray penuh selidik

"Saya Nathan,dan saya yang akan mencangkokkan hati saya untuk Lily," jawab Nathan dengan sopan

"Kenapa dokter tidak memberi tahu saya terlebih dahulu?" Om Ray bertanya bingung,karena seharusnya jika pihak rumah sakit sudah menemukan donor yg cocok untuk Lily, perwakilan mereka akan langsung menghubunginya yg berperan sebagai wali,pengganti orang tua Lily

"Saya minta maaf karena saya sendiri yang melarang pihak rumah sakit memberi tahu anda. Saat itu saya masih ragu apakah saya cocok untuk menjadi pendonor bagi Lily,saya tidak mau pihak keluarga berharap terlalu banyak dan nantinya akan kecewa jika tidak sesuai harapan. Rencananya saya sendiri yg akan memberi tahu Lily dan anda sekeluarga saat saya kembali dari perjalanan bisnis saya, tapi ternyata keadaan Lily sudah semakin memburuk seperti sekarang" jelas Nathan menerangkan

Om Ray tak bisa menutupi perasaan bahagianya mendengar ucapan Nathan. Ia tersenyum dengan ramah menyambut pertolongan Nathan
"Saya sangat berterima kasih kepada anda karena anda sudah mau menyelamatkan nyawa Lily,kami berharap banyak dari anda" om Ray memeluk tubuh Nathan dan mengucap terimakasih yang sedalam-dalamnya

"Cukup panggil saya Nathan om,dan sebenarnya saya punya permintaan pada anda"

Om Ray melepaskan pelukannya dan menatap wajah Nathan dengan seksama mencari tahu apa sebenarnya keinginan pria asing itu? "Apa yang kau inginkan dari kami?" Tanya om Ray dengan tegas mengantisipasi kalau-kalau permintaan Nathan itu suatu yang mustahil untuk mereka lakukan

"Saya tidak akan meminta hal yang aneh-aneh om,saya hanya menginginkan satu hal,dan satu hal itu sangat berarti untuk hidup saya"

"Baiklah,katakan apa maumu? Pinta Om Ray tidak sabar

Nathan menarik nafas dalam dan mengembuskan perlahan untuk memulai kata-katanya
"Saya mohon ijinkan saya menikahi Lily setelah dia sembuh nanti" akhirnya ia mengutarakan isi hatinya dengan sangat lancar,dan kata-kata yang terdengar oleh semua orang itu membuat Saskia terkejut, namun dalam arti bahagia,dia tak menyangka sahabat suaminya yang terkenal dengan anti menikah itu melamar Lily langsung pada om Ray. Tanpa pikir panjang lagi,Saskia langsung mengirim pesan singkat memberi tahu suaminya, sedangkan om Ray sendiri yang di ajak bicara oleh Nathan masih terdiam bingung dan tak percaya ucapan Nathan.

"Apa kamu tidak salah bicara? Lily itu sedang sakit,dan kita belum tau apa hasil dari operasi yg akan kalian lakukan,tapi kamu sudah berani melamar dan meminta pada saya secara langsung" om Ray sebenarnya kagum pada keberanian Nathan tapi dia terlalu gengsi untuk mengakuinya

"Saya akan menerima segala konsekuensinya om,saya akan tetap menikahi Lily apapun keadaannya nanti,saya harap om mau merestui niat saya ini" Nathan berucap dengan sungguh-sungguh membuat Tante Sera menganggukkan kepalanya memberi kode pada suaminya untuk merestui saja,karena dia melihat kesungguhan itu di diri Nathan.

Detik berikutnya saat sedang larut dengan pikirannya sendiri, om Ray teringat dengan kejadian dimana Lily menyebut nama Nathan sesaat sebelum dia ada di kondisinya yg seperti sekarang, hal itu membuat om Ray sadar bahwa mungkin sebenarnya Lily juga menyukai Nathan. hingga akhirnya om Ray bisa mengambil keputusan

"Baiklah,saya akan menyetujui apapun keinginan Lily,terutama yg bisa membuat dia bahagia. Itu berarti saya serahkan semua keputusannya pada Lily sendiri,dan apapun keputusan yang diambilnya kelak,kita harus sama-sama menerimanya,apa kau setuju jika demikian keputusanku?"

Cure Of The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang