26. Vector

34.3K 4.6K 71
                                        

eH MAAF GUYS AKU LUPA UPDATE, tapi beneran kok ya malem updatenya [hehe] | typo's tolong tandai.

–[]–

Fakta yang menakjubkan baru Daiva ketahui saat ini,

Sihir.

Ia kira dunia barunya ini hanyalah dunia biasa tanpa ada campur tangan tentang sihir, namun rupanya sihir memang ada disini. Namun, sihir di dunia barunya bisa dibilang cukup langka dan terbatas. Dan Lilith adalah salah satu orang yang beruntung karena diberkati oleh sihir walaupun sihirnya adalah kutukan.

Pantas saja nama kedua Lilith adalah monster, itu karena dia memiliki sihir kutukan yang bahkan mampu meratakan satu kota sekaligus dengan kekuatannya.

Saat ini Daiva dan Lilith sedang berada di perjalanan menuju mansion Vector malam-malam. Mereka tidak berjalan kaki atau menggunakan transportasi, karena sebenarnya mereka sedang terbang saat ini.

Pengalaman baru yang Daiva miliki dari dua kehidupannya adalah ia bisa terbang tanpa menggunakan pesawat.

Walaupun takut, ia tetap menikmati perjalanan yang menegangkan ini.

“Lilith, aku akan terjatuh!” Daiva berteriak panik ketika dirasa pelukan Lilith pada tubuhnya melonggar.

“Tidak akan, bodoh! Diamlah sebelum aku akan benar-benar menjatuhkan mu,” Ancam Lilith yang membuat Daiva bungkam seketika.

“Ini menegangkan, tapi melihat pemandangan kota dari atas merupakan hal yang menyenangkan!” Daiva dengan riang berbicara, melihat kebawah yang menampakkan pemandangan kota dari atas pada malam hari. Walaupun tidak begitu jelas karena gelapnya malam, namun dengan adanya banyak lampu yang bercahaya membuat pemandangan yang menakjubkan.

Tak terasa, hampir 30 Menit sudah mereka terbang diatas langit dengan kecepatan sedang. Wajah Lilith sudah terlihat pucat dan lelah.

“Daiva, kalau kita terjatuh dari atas sini karena aku yang tiba-tiba pingsan. Tolong jangan salahkan aku ya,”

“Ap-apa?! Jangan konyol bedebah! Aku tidak ingin mati lagi, jangan membuatku ketakutan!”

“Mana milikku sudah terkuras banyak, ada kemungkinan besar kalau kita akan terjatuh saat ini,” Lirih Lilith, Daiva pun merasakan bahwa pelukan Lilith pada tubuhnya melonggar kembali.

“Lilith, aku tidak ingin mati kembali! Tolong berhati-hati dan antarkan aku sampai ke mansion Vector kembali!” rengek Daiva, ketakutan terbesarnya adalah mati kembali dan ia belum siap akan hal itu. Bahkan satu tahun saja ia belum sampai untuk menjalani kehidupan keduanya ini.

Dan perjalanan itu berakhir dengan rengekan Daiva yang selalu terdengar memuakkan di telinga Lilith.

“Diam, Daiva! Astaga, telingaku. Kita bentar lagi sampai di mansion Vector, kalau kamu masih merengek kembali, aku akan menjatuhkan mu dari atas sini!”

“Baik, maafkan aku.”

Seperti apa yang Lilith ucapkan, kini mereka berdua sudah sampai di depan halaman mansion yang luas. Daiva melepaskan pelukannya pada Lilith, berusaha untuk berjalan walaupun oleng karena sedari tadi kakinya tidak menapaki bumi.

“Aku akan pulang sekarang, titip salam pada suamimu dan anakmu,” pamit Lilith dan langsung menghilang begitu saja dengan teleportasi miliknya.

Kini seluruh tubuh Daiva menggigil kedinginan, rupanya sekarang akan memasuki musim dingin maka dari itu malam ini terasa begitu dingin. Ia melirik pakaiannya yang tebal dan tertutup, lalu ia mengingat bagaimana penampilan Lilith saat membantunya keluar dari mansion milik Calvin. Pakaian wanita itu begitu terbuka, tidakkah Lilith merasa kedinginan?

ANTAGONIST WIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang