Zoe yang tengah memandangi sebuah album, dikejutkan dengan suara keras dari luar kamarnya. Segera ia berlari keluar dan menemukan Calvin yang sedang mengamuk.
Tubuhnya bergetar, takut melihat sosok Calvin yang menurutnya sangat menyeramkan. Ditambah, kini Calvin tengah memandangnya penuh amarah.
"Katakan padaku, dimana Daiva?!" Tanya Calvin pada Zoe, sembari menarik kerah baju Zoe hingga wanita itu kesulitan bernafas.
"A-aku tidak tahu!" Zoe bersusah payah untuk menjawab.
Mendengar jawaban Zoe, Calvin segera melepaskan cengkeraman tangannya pada kerah baju Zoe hingga wanita itu terjatuh. Tanpa banyak kata, Calvin berlalu begitu saja meninggalkan Zoe yang menatapnya sendu.
Disaat Daiva kabur bersama Lilith, Calvin sedang mendapatkan urusan sehingga ia harus keluar negeri mau tak mau, kepergiannya bisa dibilang sangat lama dan tidak ada siapapun yang berani melapor pada Calvin ketika Daiva menghilang.
Hingga pada akhirnya, Calvin menjadi emosi sangat ini.
Zoe hanya bisa terdiam, hatinya terasa sakit melihat tunangannya yang begitu terobsesi pada wanita lain. Rasa bersalah selalu menghantuinya, kalau saja semua itu tidak terjadi, Calvin tidak akan berakhir seperti saat ini.
Ia memegang kalungnya, bergumam. "Seharusnya kakak bertahan,"
-[]-
Gideon terdiam memandang kearah Hazel yang saat ini tengah terlelap di gendongannya.
"Bawa El ke kamarnya,"
Suara itu membuat atensinya yang semula tertuju pada Hazel, menjadi tertuju pada sang pemilik suara, yang tak lain adalah istrinya.
"Apa kamu akan langsung tidur?" Entah bodoh atau bagaimana, Gideon tidak bisa bersuara apapun selain bertanya akan hal itu.
Daiva mendengus sebal melihatnya. "Pikir saja sendiri!" Ia beranjak dari duduknya dan langsung pergi meninggalkan Gideon dan Hazel.
Tanpa banyak kata, Gideon pun menyusul Daiva sembari menggendong Hazel, ia membawa Hazel kekamarnya dan menidurkannya. Lalu ia memutuskan untuk pergi ke kamar Daiva untuk meminta maaf, walaupun ia tak sepenuhnya bersalah, karna pada saat itu, ia sangat khawatir.
Dengan perasaan ragu, Gideon mencoba untuk mengetuk pintu kamar Daiva yang tak lama pintu langsung terbuka, menampakkan sosok wanita cantik yang tengah menatapnya jengkel.
"Ada apa?"
Nyali Gideon rasanya menciut melihat wajah sang istri yang menyeramkan, selama hidupnya, ia tak pernah merasa seperti ini, bahkan ketika kecil ia dimarahi oleh ayahnya pun ia biasa-biasa saja.
"Anu.. apakah kamu masih marah terhadapku? Aku minta maaf, waktu itu aku merasa sangat khawatir karna kamu pergi tanpa izin dariku, banyak musuhku diluar sana yang mengincar dirimu dan Hazel karena mereka tahu bahwa kamu dan Hazel adalah orang berharga bagiku, aku tidak tahu apa yang akan terjadi kalau ada musuhku yang melihatmu dan Hazel saat itu," Jelas Gideon panjang lebar.
Daiva yang mendengarnya pun menghela nafas, disini posisinya ia yang bersalah karena bersifat kekanak-kanakan padahal ia seharusnya tahu bahwa posisinya sebagai istri seseorang yang terkenal itu menyulitkan, banyak musuh Gideon dan musuh dirinya yang mengincar.
"Kamu tidak bersalah, harusnya aku yang meminta maaf karena marah kepadamu tanpa alasan. Harusnya aku meminta izin kepadamu agar setidaknya ada yang menjagaku apabila aku bepergian." ujar Daiva sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, memang benar bahwa Daiva pergi bersama Hazel hanya berdua, tidak ada penjagaan dari siapapun dan ia menyesal telah melakukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIST WIFE
FantezieFOLLOW SEBELUM MEMBACA UNTUK INFO TTG CERITAKU^^! [Hyewonwibu Fantasy stories series #1] Asha harus kehilangan nyawanya pada saat tepat sehari setelah ulang tahunnya yang ke-22 tahun. Ia harus meninggalkan keluarganya, teman-temannya, bahkan kucing...