6. Regret - Only one night

136 14 0
                                    

Hari hari di kota Seoul ini dia lalui bagai sebuah fantasi, dia ada disini setelah ia melewati sekaratnya bahkan ia kini hanya seperti mayat hidup yang tak tau tujuan hidupnya.

Bulan demi bulan mereka berdua melalui bersama sebagai sepasang sahabat, Yuta juga memberi tau tentang Dia yang sengaja menjadikan Yoshi seperti ini.

Bahkan Yuta juga memberi tau bahwa sebenarnya ia adalah seorang vampire murni yang tidak memiliki campuran manusia sama sekali.

Memang Yuta lahir 2 Tahun lebih dahulu ketimbang Yoshi, Yuta sudah berpisah dengan orang tuanya ketika ia berusia 2 Tahun (usia dalam perhitungan manusia).

Pertumbuhan vampire memang secepat itu, kira kira umur 2 Tahun saja sudah seperti anak di usia 4 sampai 5 Tahun usia manusia.

Yuta dulu diasuh oleh pamannya yang notabenenya adalah kakak dari ibunya.

Benar waktu yang mereka habiskan juga membuang banyak tenaga dan kekuatan, faktanya Yoshi saja hampir tidak tahan dengan kehidupannya yang baru ini.

Ia benar benar membenci semua hal yang dikatakan tentangnya kini, ataupun masa lalunya.

Setiap berada dimanapun dan kapanpun itu, ia hanya selalu mengingat wajah masa lalunya yang lugu itu, dan wajah kedua orangtuanya.

Beradaptasi dengan kehidupan manusia, walaupun kini ia bukan manusia itu sangat menyakitkan.

Berbeda dengan dulu yang ia hanya tinggal menjalankan aktivitas hari harinya sebagai manusia normal.

Ia bahkan hanya menganggap kekuatan yang ada pada dirinya ini bukanlah satu anugerah, seperti manusia lain yang berubah menjadi vampire.

Ia berfikir ini bagai kutukan berkedok anugerah.

Ingin ia membunuh, bahkan mencabik-cabik habis tubuh orang yang membuatnya seperti ini.

Laki laki, perempuan, kuat, lemah, ia tak peduli.

Terkadang sampai tak tahannya kekuatannya menjadi tak terkontrol membuatnya liar, dan membuatnya membunuh banyak hewan demi memuaskan emosinya.

Yuta yang notabenenya hanyalah teman Yoshi juga ikut merasakan rasa sakit yang dialami oleh Yoshi.

Itu berat, bahkan dirinya saja berfikir lebih baik menjadi manusia yang tak mengetahui banyaknya sisi kelam di dunia ini.

Ia memang juga tak mengetahui semuanya, namun apa yang ia saksikan selama ini benar benar menakutkan.

Semuanya liar, agresif, kejam, tak terkendali, tidak ada keadilan, benar benar makhluk yang ada di depannya saja terlihat menakutkan dimatanya.

Mereka tidak sempurna tapi kenapa mereka bersikap arogan seperti dunia ini miliknya sendiri, menyedihkan.

"Akh! GILA, Semuanya membuatku muak!" Teriak Yoshi yang memukul pohon yang terlihat cukup besar itu, sampai membuat batang pohon yang ia pukul tadi terlihat roboh hingga terjatuh.

Yoshi berjalan mundur dan terhalang oleh sebuah pohon, ia terduduk di sana dan menatap lurus ke depannya dengan hembusan nafasnya yang terdengar lirih.

"Aku merindukan kalian," Yoshi menenggelamkan wajahnya di kedua telapak tangannya.

Dua tahun yang lalu setelah kejadian itu, Yoshi dan Yuta kembali ke Tokyo, tepatnya ke rumah Yoshi, suasana dipenuhi dengan garis polisi, seorang lelaki menghampiri Yoshi yang terhenti didepan rumahnya itu.

"Nak, Ibumu dibunuh," lirih lelaki itu bergetar, lelaki tua itu tak lain dan tak bukan adalah tetangga Yoshi.

Ibunya dan lelaki tua itu juga cukup akrab karena ibunya juga banyak bercakap-cakap dengan lelaki tua dengan umur kisaran 60 tahun-an itu jika memiliki waktu senggang.

Hate This Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang