14. Gaeul

74 7 0
                                    

'huh huh huh'

Gaeul terperanjat kaget terbangun dari tidurnya, ia memegangi kepalanya, melihat sekeliling, siapa lagi yang harus ia beri tau perihal mimpinya.

Gaeul merasa jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya, ia merasakan firasat aneh tentang mimpinya tadi.

Ia mencoba mengingat kembali mimpinya tadi dan ia menemukan siapa yang berada dalam situasi bahaya, "Metha..?"

Gaeul bergegas pergi menuju kamar mandi, sebelum ia harus mencari seseorang yang ada di mimpinya, yang mudah untuk menyelamatkan hidup Metha.

Firasatnya tidak mungkin salah, Metha sedang diambang kematian jika tidak segera diselamatkan.

•••

Gaeul berjalan menuju rumah Metha, "permisi, Metha!" Seru Gaeul mengetuk pintu rumah Metha.

Tidak ada jawaban sama sekali, ini adalah sehari setelah Metha menghilang tanpa jejak di sore kemarin.

Pagi ini Gaeul benar benar frustasi, jika ia tidak dapat menyelamatkan hidup Metha, hidup Gaeul akan dibebani oleh rasa bersalah yang teramat mendalam.

Saat Gaeul ingin pergi dari sana Jaehyuk dan Yoshi datang di teras rumah Metha.

"Kamu temannya Metha kan? Mau cari Metha?" Tanya Jaehyuk.

Gaeul menggaruk tengkuknya, "gue harus jawab apa? Kalo gue langsung to the point yang ada disangka gila.." batin Gaeul.

"Eh, iya kak. Err, maaf, tapi apa kakak tau Metha dimana?" Tanya Gaeul.

Jaehyuk dan Yoshi saling berpandangan mereka juga bingung ingin menjawab bagaimana.

Selintas penglihatan yang didapat oleh Gaeul dua orang ini yang harus ia beri tau dimana keberadaan Metha.

"Kak, maaf kalo agak menyinggung, tapi saya juga tau Metha ga ada dimanapun kalau dicari," Gaeul menunduk pasrah apa yang akan dikatakan oleh dua orang di depannya ini.

"Kamu tau darimana?" Tanya Jaehyuk tercengang bingung, sama halnya dengan Yoshi.

Gaeul mendongak kaget melihat keduanya, "jadi bener," lirih Gaeul yang dapat didengar oleh Jaehyuk dan Yoshi.

"Atau kamu yang sembunyiin Metha," Jaehyuk menyeritkan alisnya nampak berbeda sebelum tadi.

Atmosfer disekitar mereka menjadi lebih berbeda, kedua lelaki itu menatap Gaeul dengan tatapan tajam.

"Ga mungkin lah, aku temennya mana mungkin aku sembunyiin dia, lagipula apa gunanya buat aku nyembunyiin dia," Gaeul langsung berbicara apa adanya, ya seperti itulah dia kalau di serang habis habisan dengan teman sebayanya.

"Tapi kamu tau darimana, kamu Gaeul dari kelas yang sama kayak Metha, lebih tepatnya kamu pindah kelas," Yoshi menoleh kearah lain yang syukur saja tidak ada manusia lain disekitar sini.

"Wait, lo bisa tau nama gue dan kelas gue, lo, LO YANG DIKANTIN ITU?!" Gaeul terperanjat kaget saat mendapati bahwa Yoshi adalah orang yang menengahi diantara Metha dan Doyoung saat itu.

"Shut up! Berisik, ya itu gue, terus lo bisa tau Metha ga ada itu darimana?" Tanya Yoshi.

"Gue punya kemampuan bisa ngeliat orang terdekat gue yang harus gue tolong secara nyampaiin pesan itu ke salah satu orang terdekatnya atau gue sendiri yang nyampaiin ke dia," lirih Gaeul melihat ponselnya, ia membuka lock screen sebelum ia menyadari sudah jam berapa disana.

Hate This Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang