26. That's Okay

34 7 0
                                    

Asahi meng-rem mobil itu, "makasih ya sa," kata Soeun membuka pintu mobil, saat kaki Soeun melangkah keluar mobil itu tiba tiba saja hujan reda, Soeun menoleh kepada Jaehyuk yang hanya tersenyum tipis meliriknya.

Soeun menutup pintu mobil itu dan berjalan menuju pintu rumahnya, "Soeun pulang," ujarnya membuka pintu rumahnya, sedangkan mobil itu mulai pergi meninggalkan pekarangan rumah Soeun.

Soeun mematung disana, kala mendapati ayahnya berdiri menatapnya lekat, "kemana aja kamu tadi?" tanya Alex.

"Jalan jalan," jawabnya singkat menutup pintu rumah, dan berjalan menuju lantai dua dimana kamarnya berada.

"Sama siapa?" tanya Alex lagi.

Soeun menghela nafas kecil, "temen."

"Bohong, pasti kamu sama laki laki yang kamu ajak kesini dulu kan, kamu lupa siapa papa?" Alex yang terkesan menyombongkan diri.

"Devisi vampire hunter, Mr. Alexander Park, Manager Perusahaan Pandawa, Perusahaan sektor obat obatan. Soeun tau itu semua pa," kata Soeun membuka pintu kamarnya.

"Lalu apa kamu masih bersama dengannya kalau kamu tau dia vampire?" tanya Alex yang sedari tadi mengikuti kemana perginya putri perempuan semata wayangnya itu.

"Soeun sudah tau dari lama, dan Soeun tidak peduli," jawab Soeun santai ia meletakkan tasnya di meja rias, dan mengambil scrunchie untuk mengikat rambut panjangnya.

Alex terdiam ia tetap berada di depan pintu kamar Soeun, Soeun mencari parfum miliknya yang disembunyikannya di laci meja rias, "kemana parfumku?" tanya Soeun kepada dirinya sendiri terus mengacak acak isi laci.

"Sudah papa buang."

Sontak Soeun diam, dia menoleh kepada ayahnya, "kenapa papa buang?" tanya Soeun berusaha sebiasa mungkin.

"Papa tau itu pemberian dari laki laki itu kan?"

Soeun mengacak rambutnya kesal, "tapi kenapa pa?" tanya Soeun.

"Papa tidak mau kamu berhubungan dengannya dia itu tidak baik, makhluk seperti mereka tidak layak untuk kamu, kamu tau makhluk itu juga yang membunuh mama kamu."

"CUKUP PA! Soeun capek, jujur Soeun sudah ribuan kali mendengar kata kata itu," sentak Soeun kemudian menyibukkan diri mencari barangnya.

"Kenapa kamu sekarang menjadi seperti ini? Apa gara gara laki laki itu-"

"Papa salah, ini Soeun yang sebenarnya."

Alex tersenyum miring, "kamu yang sebenarnya? Engga nak, papa tau siapa kamu."

Soeun tersenyum tipis dibalik surai rambut hitamnya, "apa papa tau yang Soeun alami selama ini, saat diluar rumah?"

"Apakah papa tau? Soeun pernah hampir diperkosa oleh laki laki bejat itu?" tanya Soeun kepada Alex yang sedikit syok.

"Kamu? Hampir? Sama siapa?" tanya Alex.

"Aden, anak kenalan papa dulu, dan papa tau? Yang nyelametin Soeun dari Aden siapa? Jaehyuk pa, kalau ga ada dia, ga tau aku sekarang kayak gimana," lirih Soeun.

"Mau bagaimanapun baiknya laki laki itu sekali dia bukan manusia seperti kita, papa tidak mengizinkan kamu untuk dekat bahkan menjalin hubungan dengan dia."

Soeun menghela nafas panjang, "kenapa papa egois?"

"Papa engga egois, ini demi kebaikan kamu."

"Kebaikan? Kebaikanku? Kebaikan agar aku tidak mati di tangan vampire, pa? Sama seperti mama dulu? Itu takdir pa, tidak ada yang tau, bahkan aku tidak menyangka bisa hidup di keluarga ini dan bisa jatuh hati kepada Jaehyuk," lirih Soeun kemudian membawa kembali tasnya dan berjalan melewati Alex.

Hate This Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang