20. Suhyeon

36 8 0
                                    

Tanpa basa basi wanita itu membawa Metha pergi, dan membuat Yoshi tidak bisa mengetahui dimana keberadaannya saat ia membuat portal untuk pergi dari sana.

Hampir 5 menit Yoshi diam dengan pikiran kosongnya, sebelum seseorang menyadarkannya dari belakang.

"Kak ada handphone jatuh di sana, apa ini punya kakak?" Tanya seorang wanita asing tak dikenalnya itu.

Yoshi menoleh bingung, "bukan punya saya," katanya sambil mencari sosok wanita yang ada di sisinya tadi.

"Bawa aja kak, jangan jangan itu punya kakak," kata wanita asing itu langsung membuat Yoshi membawa ponsel tersebut.

Yoshi sedikit bingung, saat ponsel tersebut memperlihatkan layar kuncinya, terlihat wallpaper bertuliskan kata kata itu.

Terimakasih Kanemoto Yoshinori!
Yang kamu punya ternyata lebih baik darimu!
See you-!

Kang Yeseo

"Dia lagi..."










•••





'ukht.. ughtt..'

"Kita ketemu lagi ya, Metha Dorweihts Park, lucu juga dimasa lalu kamu dengan wajah yang benar benar sama dengan masa sekarang..."

Yeseo, itu dia, namun yang dihadapannya kini hanyalah sosok Jihan dengan jiwa yang dikendalikan atau digantikan (sementara) oleh Yeseo.

"Ugh, kenapa?" Tanya Metha menyeritkan alisnya.

"Kenapa? Humm, kamu tau? Didalam tubuh kamu itu ada sesuatu yang benar benar luar biasa,"

"Kenapa aku membawamu kemari dengan tanganku sendiri? Hahahaha... Tentu saja! DOYOUNG YANG TIDAK BERGUNA ITU MERENCANAKAN HAL AGAR AKU TIDAK BISA MEMBAWAMU KEMARI!"

Metha semakin dibuat bingung oleh perkataan wanita di depannya ini, "Hei, ada apa tentang kamu dan Doyoung?"

Walaupun dengan keadaan terikat Metha tetap tenang disana, beruntung ini bukan tempat dulu dimana ia benar benar tidak bisa bernafas.

Yeseo tertawa tanpa arti disana, "saudariku, kamu benar benar bodoh di kehidupan saat ini ya?"

"Saudariku? Yang benar saja, siapa yang ingin memiliki saudari, sepertimu?" Tekan Metha kepada Yeseo yang menatapnya lekat.

"Why why why, why not baby... Kamu benar benar membuatku ingat dengan Suhyeon, lagipula tidak ada gunanya lagi mengingat dia yang MATI dan semua orang menyalahkanku, lucu."

"Suhyeon?"

"Kekuatannya menurun kepadamu, dan kamu akan ada di tanganku saat ini dan sampai nanti..."

Suasana berbeda malam ini akan menunjukkan dimana akhir dan awal akan berpadu padan dengan dingin dan panasnya malam ini, terlewatkan dengan pertaruhan nyawa yang lebih berbahaya, karena salah satu akan mati dengan tragisnya.

Tengah malam akan segera tiba dan keringat mulai membasahi dirinya karena ingatan pedih yang kembali terulang ulang seperti proyektor film yang dimana ia dipaksa untuk menyaksikannya walaupun ia menolaknya ia harus menyaksikannya.




•••



"Lo ga bohong soal dia kan?" Tanya Yoshi sedikit berhati hati dengan lelaki di depannya ini.

"Buat apa gue nyampaiin berita palsu buat lo? Gue masih ada hati nurani, karena gue tau Metha itu juga punya darah yang sama kayak gue! Dia punya darah penyihir! Bahkan kakak gue aja pasrah kalau nantinya dia bakalan lenyap karena perbuatannya dia yang rela korbanin saudaranya hanya untuk mengabdi pada satu orang,"

"Gue lebih baik dicap ga bertanggung jawab dan pengkhianat daripada gue harus nyaksiin salah satu saudara gue mati sia sia tanpa tau jati dirinya!"

Yoshi terdiam disana, menatap ke arah Dayeon yang turut cemas juga Doyoung yang semakin panik dengan keadaan Metha, "sekarang dia dimana? Gue ga bisa nemuin scent Metha."

"Sekarang dia ke hutan paling dalam di, luar daerah sini," Doyoung yang menjelaskan setengah setengah hanya membuat Yoshi semakin cemas.

"Kenapa?" Tanya Jaehyuk yang baru datang setelah ia mengantarkan Soeun pulang, Jaehyuk berputar arah karena Yoshi memberikan signal aneh.

"Kita harus temuin Metha."

"Wait wait, Metha kemana? Bukannya tadi sama Yoshi?" Tanya Jaehyuk.

"Yang penting kita pergi duluan! Argh! Metha ditangkap Yeseo!"

Dayeon sedikit menarik jaket Doyoung, "Doy, gue pergi aja ya, daripada gue ngerepotin, gue udah hubungin Gaeul, dia bisa jemput gue disini."

"Lo beneran ga apa apa?" Tanya Doyoung sedikit cemas karena tadi Dayeon mendapatkan halangan bertemu Beomgyu dan orang orang itu.

Dayeon menggeleng kecil, "ga apa apa, itu Gaeul udah datang, gue duluan ya."

Dayeon berjalan kearah Gaeul yang tetap berada di atas motornya, Dayeon sudah duduk di belakang Gaeul yang mengendarai motor tersebut.

Doyoung masih memperhatikan dari jauh, sedangkan sebelum Gaeul pergi ia hanya memberikan hormat non-formal seperti seorang yang sudah sangat akrab.

"Gue percayain lo sama mereka bisa temuin Metha dan bawa dia pulang, gue bakalan jagain mate lo, tenang aja, see you bro!"

Telepati tersebut terkirim tanpa signal aba aba terlebih dahulu, dan Gaeul langsung mengendarai motornya untuk menuju rumah Dayeon.

Doyoung tersenyum singkat, sebelum akhirnya dia, Jaehyuk dan Yoshi pergi menggunakan kekuatannya masing masing kearah yang sama.

Tujuan mereka sama.

Membawa Metha kembali.

Seorang lelaki dari jauh memandangi ketiganya yang menghilang bersamaan, sambil membawa sebuah foto lama dibalik casing ponselnya yang terlihat dua anak laki laki yang sedang bermain bersama, "lo main rahasia rahasiaan ya sekarang, bro."






Tbc.

Hate This Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang