15. Hunch

53 8 0
                                    

Yoshi dan Jaehyuk duduk di ruang tamu di rumah Metha, Yoshi menatap lurus ke depan tanpa berbicara apapun dengan Jaehyuk.

Jaehyuk terus memperhatikan buku jari Yoshi yang terluka, "ga ada niatan buat ngebersihin luka?"

Yoshi menunduk melihat buku jarinya, ia berjalan menuju toilet di rumah Metha membersihkannya di wastafel terdiam sejenak memikirkan Metha yang selalu mendapat hal seperti ini dari orang tak dikenalnya.

Yoshi berjalan pergi dari toilet menuju ruang tamu dengan Jaehyuk dan Soeun yang sudah keluar dari kamar Metha.

"Metha ga apa apa, dia cuma butuh istirahat, soal lukanya udah aku obatin, syukurnya Metha ga ada riwayat anemia ataupun darah rendah. Dia baik baik aja," Soeun menjelaskan keadaan Metha kepada Yoshi dan Jaehyuk.

Yoshi mengangguk kecil, sebelum akhirnya Jaehyuk dan Soeun berpamitan terlebih dahulu kepadanya.

•••

Yoshi menutup pintu rumah Metha menguncinya dari dalam, tirai di rumah Metha tidak dibuka agar tidak terlihat bahwa Metha ada didalam sana.

Hari ini sebenarnya adalah hari kerja yang berarti sekolah tetap masuk seperti biasa.

Yoshi berjalan menuju kamar Metha, Yoshi duduk di samping ranjang tempat tidur Metha.

Yoshi memandangi wajah Metha yang masih belum sadarkan diri, "aku mohon jangan sampai kejadian yang sama terulang," lirih Yoshi membelai rambut Metha.








•••

Metha terbangun dari pingsannya melihat sekitar bahwa ia sudah berada di kamarnya.

Metha menoleh kepada Yoshi yang juga tertidur menelungkup di samping Metha dengan posisi masih terduduk.

Metha melihat luka di buku jari Yoshi, "sampai seperti ini?" Batin Metha.

Yoshi terbangun dari tidurnya, langsung melihat ke arah Metha, Yoshi tersenyum singkat, "kenapa? Ngeliatnya gitu banget," lirih Yoshi.

Metha menggeleng pelan, "maaf ngerepotin..."

"Engga, kamu engga ngerepotin aku, yang salah aku, ga seharusnya aku ninggalin kamu sendirian di depan toko."

"Bukan kamu, aku yang ceroboh, maaf," Metha terisak saat mengingat kejadian setelah ia memasuki portal itu.

"It's okay, you don't need to remember anymore," Yoshi mengusap air mata di pipi Metha.

•••

Sehari berlalu, seperti janjinya weekend ini ia memutuskan untuk pergi ke rumah bundanya walau dalam keadaan seperti ini.

"Kamu beneran ga apa apa?" Tanya Yoshi yang khawatir kepada Metha yang belum pulih total.

"Ga apa apa, lagipula aku di rumah bunda juga ga terlalu banyak kerjaan disana," Metha tersenyum singkat merapikan tatanan rambutnya.

"Atau aku ikut?"

"Yang bener kamu?" Tanya Metha ragu.

"Ya lagipula ga ada kerjaan juga aku disini," kata Yoshi terus terang.

"Ga apa apa nih, beneran?"

"Iya, Metha sayang, ga apa apa."

Hate This Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang