7. Thunder

127 12 0
                                    

Ryujin menepuk bahu Metha, "kamu inget ga sama Yujin?" Tanya Ryujin.

Metha sedikit berfikir, "Yujin?"

"Yujin, Ahn Yujin, cewe yang suka main basket dulu," perjelas Ryujin kepada Metha.

"Yujin? Dia kan yang selalu menang lomba basket dulu kan?"

"Nah bener! Katanya sih dia nerusin SMA di luar negeri, cuma katanya balik juga dia, mau kesini katanya," Ryujin meminum minumannya yang berada di depannya itu tadi.

"Oh, gitu."

Dia tetap melihat kearah Metha, ia seperti terhipnotis olehnya, "kamu terlihat selalu cantik dimataku," batinnya.

"Kenapa?"

Yoshi menggeleng pelan, "utamakan mereka."

Lelaki itu mengangguk paham, dan pergi bersama dengan Yoshi menuju ke rooftop cafe tersebut.

Diam diam Metha memperhatikan gerak gerik kedua orang tadi, entahlah kenapa hatinya merasa berdegup lebih cepat saat ini, "lupakan itu sekarang waktunya bersama mereka," batin Metha.

"Hai Yujin!" Sapa Ryujin.

"Hai!" Seorang berpenampilan fashionable, elegan, dan tentunya cantik itu, juga menyapa Ryujin dengan senyumannya.

Metha sedikit menoleh kepadanya, "Yujin?"

Wanita itu menoleh, "Metha?"

"Nah kan ini berdua lupa kalo pernah temenan," sindir Ryujin.

"Wow, gimana kabarmu?" Tanya Metha.

"Baik, kamu sendiri?"

"Baik juga, sekarang menetap dimana kamu?"

"Shanghai," Yujin tersenyum tipis.

"Ini dua orang malah kaya orang baru kenal," Ryujin sedari tadi hanya memandangi Yujin dan Metha yang mengobrol dengan sedikit kaku.

Metha dan Yujin tersenyum canggung, mereka berdua duduk di samping Ryujin, akhirnya Ryujin memecah rasa canggung itu dengan menceritakan masa lalu mereka semuanya.

Beberapa teman yang lainnya juga sudah datang bahkan mereka juga ikut berkumpul diantara Ryujin, dan lainnya.

Mereka semua tertawa mengingat kejadian memalukan, bahkan kejadian yang benar benar membuat setiap orang ingin kembali lagi ke masa itu karena serunya masa masa itu dulu.

•••

"Aku tau kamu sudah berkali kali bertemu dengan Metha," Jaehyuk menatap langit malam itu yang terdapat beberapa bintang gemerlapan di sana.

"Lalu?" Tanya Yoshi lirih.

"Kenapa kamu tidak langsung jujur saja kepadanya? Kenapa harus mengulur waktu?" Jaehyuk tersenyum kecil, "aku tau dia juga membutuhkan perhatian seseorang."

Yoshi hanya tersenyum tipis dan menoleh kepada Jaehyuk, "entahlah."

•••

'tap tap tap'

Metha berjalan menuju halte bus yang sedikit jauh dari cafe itu, ya bagaimana lagi jika ia terus menerus menggunakan taxi online yang ada itu membuat pengeluaran bulan ini semakin banyak saja.

Metha duduk disana sambil mendengarkan musik yang tak terlalu berisik, tiba tiba saja hujan mulai turun disana.

"Ga bawa payung lagi," gumamnya melepaskan headset-nya dan memasukkannya ke dalam tas kecil yang ia bawa.

Hate This Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang