10. Soulmate

118 13 0
                                    

Ryujin masuk ke sebuah ruangan di rumah sakit itu dan menemukan kakaknya yang terbaring di ranjang rumah sakit.

"Kakak," lirih Ryujin menutup mulutnya dan dengan mata berkaca-kaca.

"Ryujin?"

Ryujin duduk di samping ranjang rumah sakit itu dan menangis di samping kakak laki lakinya.

"Maaf kak, maaf."

"Engga, ini bukan salah kamu, kakak cuma kecapekan," lirih Renjun yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.

Metha hanya menunggu di luar, ia tidak akan merusak momen seperti ini, dia ada disana untuk menemani Ryujin.

Metha teringat ucapan Yoshi di sana. Dimana dia baru pertama mengenal Yoshi, bahkan banyak memberikan pertanyaan yang terlampau banyak.

'Huft'

Jika kau mengatakannya dengan nalar manusia biasa, mungkin menganggapnya sebagai dongeng legenda, atau fiksi semata.

Namun bagaimana jika nyatanya mereka memang ada.

Metha menggigit bibirnya tak terlalu kuat, ia memeluk lengannya sendiri yang terasa dingin beruntung tadi ia sempat mengenakan jaket yang tak terlalu tebal untuk menetralisir dinginnya malam ini.

Ide buruk Ryujin untuk membawa motornya....

•••

"Dia begitu menyebalkan," tukas Junghwan tanpa menoleh kepada lelaki di sampingnya itu.

"Hei, pikiranmu itu terlalu manusiawi untuk makhluk sepertimu, pikir saja kalau dia langsung menerima keberadaanmu bukannya itu malah yang sedikit mencurigakan, kecuali dia memang mengenalmu lama atau kamu benar benar dipercaya," Yoshi terkekeh kecil melirik Junghwan.

"Huh, dipikir benar juga, tapi aku lelah menjadi seperti ini," kata Junghwan menunjukkan raut wajah yang tak dapat diartikan.

Yoshi tersenyum tipis, "tapi bagaimana juga, sudah takdirnya," gumamnya.

Junghwan mengangguk, "kau sendirian di kota ini?" Tanya Junghwan mengalihkan topik pembicaraan.

"Entahlah, dia tidak akan kemari sampai kapanpun."

"Maksudmu?"

"Kau pasti tau maksudku," Yoshi tersenyum tipis kepada Junghwan.

"I know how it feels," lirih Junghwan tersenyum tipis.

~~~

"Ya, aku ada urusan, aku pergi dulu." Yoshi berjalan pergi meninggalkan Junghwan dengan membawa ice americano di tangannya itu.

"Pergi ya?" Lirih Junghwan tersenyum tipis beranjak pergi meninggalkan tempat awalnya tadi.

•••

"Semua mahkluk di dunia diciptakan berpasangan. Dan bagi Vampire makhluk yang berbeda dengan manusia juga memiliki pasangannya. Mereka bisa ditakdirkan seperti, bertemu dengan sendirinya, dijodohkan, atau pertemuan yang memilukan,"

"Banyak dari mereka yang putus asa karena cinta, terhasut oleh para bawahan Cruel. Kamu belum tau soal ini mungkin lain waktu akan aku beri tau."

Metha mengangguk namun sesaat ia menoleh kepada Yoshi, "Vampire?"

Yoshi tersenyum tipis namun senyumnya benar tidak dapat diartikan, "kamu pasti terkejut, sama terkejutnya denganku 20 Tahun yang lalu..."

Hate This Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang