27. Monsters

42 6 0
                                    

Sudah dua hari ini Metha tidak melihat keberadaan Yoshi, entah kenapa setelah kejadian malam itu Yoshi menghilang tanpa kabar.

Metha melamun di bangkunya, "tha, apa bener ini lo?" tanya Anya yang tiba tiba memperlihatkan ponselnya di depan Metha.

Terlihat saat dimana Metha dan Yoshi di malam itu, dengan Yoshi menghisap darah Metha dari lehernya.

Metha tidak bisa mengatakan apapun, bibirnya seakan menolak kata kata apapun terlontar darinya, Dayeon dan Gaeul juga menoleh ke belakang melihat foto itu terpampang, bahkan Lily juga menghampiri meja Metha untuk melihat foto itu.

"I- itu? Itu lo, tha? Laki laki itu Yoshi, kan?" kata Lily merinding, beruntung di sana bel istirahat baru saja berbunyi jadi siswa lain yang ada di kelas itu sudah keluar.

"Lo dapet darimana foto ini?" tanya Dayeon heran.

"Jia, dia kirimin gue foto ini, dan ngomong sendiri ngeliat kalian berdua ngelakuin hal aneh," tutur Anya membuat Lily tidak bisa berkata kata.

"Guys, gue pikir kalian terlalu ikut campur dalam urusan pribadi Metha," lirih Gaeul membuat keheningan diantara mereka terbelah menjadi keheranan.

"Jangan jangan rumor itu bener?" tanya Anya.

Lily seperti sudah yakin dengan perasaannya, "ya ampun, Metha, masih banyak laki laki diluar sana, tapi lo kenapa masih milih dia?" tanya Lily heran.

Metha masih tidak bergeming, Lily semakin dibuat yakin dengan plaster luka yang berada di leher Metha, "guys, tolong kalian jangan gini," lirih Dayeon.

"Sorry, gue ga bisa," ujar Metha setelah berdiam diri sekian lama membuat Lily dan Anya dibuat keheranan, disaat itu juga di depan pintu kelas itu, Yoshi terlihat menatap Metha, dia hanya terdiam.

Metha mendongak dan tersenyum tipis, "I love you, babe," bisik Metha tanpa suara, namun itu dengan mudah dapat diartikan oleh Yoshi.

Disaat itu juga Lily dan Anya diam membeku seperti tersihir sesuatu, "sorry guys, agak telat," celetuk Doyoung langsung masuk ke kelas itu, dan menghapus seluruh memori internal tentang Yoshi dan Metha, di dalam ponsel Anya terhapus total, ingatan Lily dan Anya tentang Metha dan Yoshi malam itu, juga menghilang.

Saat keduanya tersadar, Anya kebingungan, kenapa ponselnya ada di meja Metha dan dirinya kenapa ada disini, Lily baru ingat ia akan pergi ke kantin, membuatnya langsung pergi ke kantin tanpa mengatakan apapun, "ini gue kenapa disini?" tanya Anya kepada dirinya sendiri.

"Ya mana gue tau," celetuk Doyoung.

Anya langsung mengambil ponselnya, dan berbalik akan menuju kantin, "anak kelas lain yang masuk kelas, bayar 20rb okey, nanti serahin ke gue."

"Anjir, mahal amat, ga apa apa lah, nih ambil aja," kata Doyoung memberikan uang sejumlah 100 ribu dengan sangat enteng.

"Ga ada kembalian nih bos," Anya mengambil uang yang diserahkan Doyoung.

"Kembaliannya ambil aja, buat kas kelas lo."

"Buset, gue tebak ini pacar Dayeon, btw pacar lo baik banget yeon, yaudah makasih ya!" seru Anya girang langsung mencatat uang itu dalam buku kas kelas itu.

"Kok lo tau?" tanya Doyoung.

Anya tersenyum tipis, "hoki sebulan kepake nih bro."

"Dahlah lo daripada banyak bacod mending sono jajan seblak di warungnya mbak gigi," ujar Dayeon dengan wajah malasnya.

"Ide bagus, makasih Dayeon sayang, muach!"

Anya melenggang pergi meninggalkan Dayeon yang terpaku disana, "itu anak kesambet apaan?" kata Doyoung terkekeh kecil.

Hate This Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang