23. Hug

48 6 0
                                    

Sehari setelah kejadian itu keadaan Metha membaik, Jihan malam itu sudah kembali ke rumahnya dan tidak ada kabar lagi tentangnya.

Pagi ini Jaehyuk terdiam di tempat dimana ia dan Soeun biasanya bertemu, Soeun memberi kabar sedikit tidak mengenakan bahwa ayah Soeun tidak menyetujui hubungan Jaehyuk, ayah Soeun sendiri dulunya adalah vampire hunter.

Sejak pertama kali pertemuan Jaehyuk dan ayah Soeun memang sedikit canggung, bahkan ayah Soeun menatap Jaehyuk lekat seperti sedang memastikan sesuatu, benar benar tidak mengenakan jika bertemu langsung di rumah Soeun, pasalnya disana banyak sekali barang barang terbuat dari perak.

Soeun sebenarnya sudah mengatakan agar Jaehyuk tidak mengunjungi rumahnya, Jaehyuk memaksa, bodohnya Soeun lupa ayahnya dulu adalah seorang vampire hunter.

Soeun mengetahui bahwa ayahnya menyelidiki tentang Jaehyuk, dan sepertinya ayah Soeun tau kalau Jaehyuk bukan manusia.

"Ck," decih Jaehyuk memijat pelipisnya, pagi ini masih pukul 5, jadi sinar matahari belum secerah itu.

Memikirkannya saja sudah rumit, bagaimana caranya, melanjutkan hubungan tidak mungkin, merelakan hubungan tidak bisa.

"Hei," terdengar suara familiar itu di depan Jaehyuk yang duduk di bangku taman, Jaehyuk merotasikan bola matanya melihat lelaki di depannya yang ia kenali.

"Kenapa?" Tanya Jaehyuk kepada Asahi yang masih setia dengan wajah datarnya.

Asahi duduk di samping Jaehyuk, "lusa malam, ada yang cari lo," kata Asahi melihat satu foto yang terpampang di casing ponselnya.

"Siapa?" Tanya Jaehyuk melirik Asahi yang diam sambil merogoh saku jaketnya dan mengambil kartu nama seseorang.

"Ayahnya Soeun, Alexander."

Asahi menyerahkan kartu nama tersebut kepada Jaehyuk, "dia dateng ke rumah?" Tanya Jaehyuk dijawab anggukan saja oleh Asahi.

"Dia ada ngomong sesuatu ga buat lo?"

Asahi tersenyum singkat, "beruntung bukan mama yang tau," kata Asahi memberikan secarik kertas dan foto yang dia ambil dari balik casing ponselnya, dan beranjak pergi meninggalkan Jaehyuk.

"Ini apa?" Tanya Jaehyuk memandangi kertas dan foto lama mereka berdua.

"Baca aja, gue duluan," kata Asahi dengan mudah lalu meninggalkan Jaehyuk disana sendiri.

Jaehyuk melihat foto dirinya dan Asahi kala mereka masih berusia 8-10 tahun-an, dimana foto itu diambil sehari sebelum kepergian ayah Asahi dan Jaehyuk karena kecelakaan tragis lakalantas.

Jaehyuk membuka lipatan secarik kertas tersebut, ia membacanya dengan teliti, saat ia menyadari semua itu ditulis Asahi sendiri, dan ia mendongakkan kepalanya, Asahi sudah tidak ada disana.

Jaehyuk berdiri merotasikan bola matanya, mencari keberadaan lelaki bertubuh lebih pendek darinya, juga rambut yang berwarna hitam kecoklatan itu, percuma saja Asahi sudah pergi dari sana.

"Bagaimana caraku menjelaskan semua ini kepada Asa?" Lirih Jaehyuk frustasi kehidupannya seperti permainan domino yang entah dimana akhir dari semuanya.

"Jae, sorry gue ga bisa ngomong ini langsung di depan lo. Gue ga tau harus mulai darimana, Alexander ngasih tau gue kemarin pas dia ketemu gue, gue tau identitas lo, dan gue ga mau tau lo harus ceritain semuanya, secepatnya.

Beruntung mama ga tau njing, gue butuh penjelasan lo Jaehyuk! -Asahi"

•••

Hate This Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang