Bagian 9

1.8K 85 0
                                    


Lila duduk di depan tv dengan malas, sejak tadi ia hanya memindah-mindah saluran televisi tanpa berniat untuk menonton. Hari ini sengaja ia tidak masuk sekolah dikarenakan jadwal pemotretan siang nanti.

"Yaa ampun bosen banget gue.. Ini juga si Airin,  kenapa belum jemput coba? " Gumam Lila begitu kesal kepada asisten nya sebab ia tak kunjung menjemputnya.

"Untung aja si aki-aki itu lagi keluar.. Kalo gaa, bisa jadi ikan teri nih gue di kamar. " Umpat Lila sambil memainkan ponsel. Sejak pagi-pagi tadi Khafi memang keluar karena ada urusan yang mendesak.

Lila sudah tak sabar menunggu lagi. Dengan cepat Lila langsung menelfon Airin.

"Hallo Rin! " Ucap Lila begitu sambungan terhubung.

"Sabar Mbaa.. Ini saya lagi di jalan menuju apartement. " Jawab Airin dari sebrang sana.

"Buruan!! Gue dah bosen banget ini! " Teriak Lila langsung mematikan panggilan.

"Hiiihh.. Punya asisten lemot nya kebangetan. " Cibir Lila begitu kesal nya.

Tak beberapa lama kemudian terdengar suara bel dari pintu, segera ia pun langsung membuka pintu apartement.

"Astaga lama amat sii! " Oceh Lila kepada Airin, padahal gadis itu belum juga masuk ke dalam apartement.

"Maaf Mbaa.. Di jalan macet, jadi sedikit lama. Kalau begitu ayo langsung ke lokasi. " Ucap Airin langsung masuk ke dalam kamar Lila menata semua perlengkapan milik Lila dalam koper.

Tak butuh waktu lama Airin keluar dari kamar Lila dengan koper lumayan besar. Segera Airin dan juga Lila bersiap akan berangkat. Namun ketika hendak keluar terdengar suara pintu terbuka.

"Lilaa.. Cepat makan, saya bawakan makanan dari luar, karena saya fikir terlalu lama untuk memasak di rumah. " Ucap Khafi masuk ke dalam tanpa melihat kedua orang yang berdiri di depan nya.

Airin terkejut sekaligus sedikit terpana melihat Khafi dihadapan nya.

"Mba.. dia siapa? " Tanya Airin tanpa melepaskan pandangan dari Khafi. Lila melihat asisten nya seperti itu hanya bisa memutar bola mata malas.

"Sodara jauh gue, kebetulan mampir. " Jawab Lila bohong. Mana mungkin Lila akan jujur  bahwa itu Khafi adalah suami nya.

Khafi mendengar jawaban Lila merasa sedikit sakit, tapi apa boleh buat. Khafi harus terima, karena pernikahan nya dengan Lila harus dirahasiakan.

"Ko saya baru tau jika Mba punya sodara seganteng ini, boleh lah dikenalkan ke saya. " Ucap Airin tersenyum sumringah. Spontan Lila langsung menjitak kepala Airin.

"Eehh apa-apaan luu! Ngga ngga.. Mau lu, gue pecat? Udah sekarang buruan langsung berangkat ke lokasi. " Ketus Lila langsung mengajak asisten nya berangkat.

"Salam dulu Lila. " Ucap Khafi begitu Lila sampai depan pintu.

"Assalammualaikum. " Ketus Lila langsung beranjak dari hadapan Khafi diikuti Airin tersenyum genit kearah Khafi, seketika Khafi langsung melangkah mundur.

"Waalaikumsalam. " Jawab Khafi.

"Assalammualaikum ganteng. " Goda Airin.

"Waalaikumsalam. " Jawab Khafi dengan nada datar.

"Lila tutupi aurat mu, jangan seperti itu. Pakai hijab nya! " Teriak Khafi hampir lupa mengingatkan Lila.

Sama sekali tak ada respon dari Lila, Khafi hanya bisa pasrah dan terus berusaha untuk mengubah Lila sedikit demi sedikit.

****
Sudah dua jam sejak selesai pemotretan Lila masih berada di lokasi, sementara kru yang lain sudah pergi, sedangkan Airin juga sudah pulang lebih dulu. Dan sekarang ia tengah menunggu jemputan.

Bahtera Cinta Gus KhafiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang