Kini sesosok pria tengah menarik koper nya keluar dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Empat tahun lebih tinggal di Kairo, Mesir karena melanjutkan pendidikan, membuat pria ini merasa sangat amat rindu terhadap tanah air nya.Muhammad Khafi Al-Mahya pria berumur 26 tahun yang merupakan keturunan Arab-Indo dengan kulit wajah yang putih, alis tebal, iris mata kebiruan, sorot mata tajam, hidung mancung, bibir berwarna pink, serta rambut halus yang tumbuh disekitar area pipi dan dagu. Tengah berjalan menuju ke arah parkiran. Sekarang ia sangat tak sabar untuk bertemu dengan orang tua nya.
"Baik Umi.. Sebentar lagi saya akan segera naik mobil. " Ucap Khafi tengah melangkah sedikit terburu-buru. Ia pun menutup telfon dari Uminya dan memasukan ponsel tersebut disaku baju.
Sedang seorang wanita dengan rambut hitam panjang yang terurai sampai ke pinggang serta pakaian seksi dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung nya tengah berjalan dari arah berlawanan. Sesekali gadis itu terlihat memeriksa ponsel yang ada digenggaman nya. Hari ini ia akan ke luar negeri untuk jadwal pemotretan, dan sekarang dirinya sudah telat masuk ke dalam pesawat.
Brukk..
Tanpa sengaja Khafi menabrak gadis itu sehingga membuat nya langsung terjatuh ke lantai.
"Aaww.. Lo bego ya?!! Jalan tu pake mata!! Lo pikir ni tempat punya nenek moyang lo apa?!! " Omel gadis tersebut sambil meringis kesakitan.
Khafi menatap wanita yang tengah mencak-mencak di depan nya, seketika ia langsung menahan napas begitu melihat penampilan gadis tersebut. Segera Khafi langsung menatap ke arah lain.
Annasya Rafania Lila. Gadis yang ditabrak oleh Khafi barusan, gadis cantik berusia 18 tahun dengan kulit wajah yang putih, bulu mata lentik, alis tebal, iris mata yang kecoklatan, pipi sedikit tembam, hidung sedikit mancung, serta bibir merah ranum. Selain bersekolah ia juga merupakan seorang model terkenal, sehingga sering ke luar masuk negeri. Padahal ia masih kelas XII SMA tapi tak mengurung kan niat nya menjadi seorang model.
Lila merentangkan tangan nya bermaksud supaya Khafi membantu nya, namun bukan nya membantu justru Khafi malah memanggil seorang gadis muslim yang kebetulan melintas disekitar mereka.
"Mari nona saya bantu. " Tawar wanita itu memberikan tangan nya kepada Lila.
"Lo!!! Ngga merasa bersalah banget ya?! Bukan nya nolongin malah nyuruh orang. Lo fikir gue penyakitan apa?! Sampe-sampe seolah gue ini bakalan nularin penyakit gue ke elo!! Dasar sok suci!! " Ketus Lila langsung menepis tangan wanita itu dengan kasar, dan segera berdiri.
"Maaf.. Jika saya merepotkan anda. Sekarang anda bisa pergi, saya ucapkan terima kasih. " Ucap Khafi pada gadis muslim tersebut dengan sopan dan tersenyum tipis. Gadis yang tadi membantu Lila langsung menatap ke arah Khafi seketika ia langsung mengerjapkan mata beberapa kali, melihat wajah tampan lelaki tersebut.
"Baik tuan, sama-sama. Kalau begitu saya permisi, Assalammualaikum. " Ucap wanita itu dengan malu-malu dan berangsur pergi dari hadapan Lila maupun Khafi.
"Waalaikumsalam. " Jawab Khafi.
"Dih carper bener jadi cowo tebar pesona banget. Jijik gue. " Cibir Lila memutar bola mata nya malas. Lila kembali melirik ke arah jam yang melingkar di tangan nya.
"Sial gue telat.. Urusan kita belom selesai!! Suatu saat nanti kita pasti ketemu lagi!! " Umpat Lila menunjuk Khafi dengan menggunakan jari telunjuknya tepat di depan wajah Khafi dan berlalu pergi tanpa mengucapkan salam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahtera Cinta Gus Khafi
Teen FictionAnnasya Rafania Lila adalah gadis yang selalu dikelilingi kemewahan yang ada. Namun siapa sangka diumurnya akan menginjak 18 tahun ia harus dipaksa menikah dengan seorang Gus yang umur nya sangat terpaut jauh dari nya. Tentu Lila sangat tak terima d...