Bagian 5

2.2K 92 4
                                    


Dua hari telah berlalu kini keluarga Lila tengah berada di ruang keluarga. Baik Papa Agam maupun Mama Syakila tengah menantikan jawaban Lila, mereka takut jika ancaman itu tak berpengaruh kepada Lila.

"Apa jawaban mu? " Tanya Papa Agam memulai pembicaraan.

"Baik. Lila mau menikah dengan nya. Tapi ada syarat nya.. " Jawab Lila menggantung ucapan nya.

"Apa itu? "

"Lila ngga mau tinggal di Pesantren itu! Lila harus tinggal di rumah sendiri. " Ucap Lila mengucapkan syarat nya.

"Baik. Papa akan bilang kepada Khafi kalau kau tidak ingin tinggal di Pesantren. " Ucap Agam.

"Okee.. Lila terima Paa. "

"Seminggu lagi kalian akan menikah! "

"APAA!! " Teriak Lila begitu terkejut nya.

"Iyaa sayang. Kemarin kami sudah membicarakan ini semua. " Tambah Syakila.

"Tapi-tapi-.... "

"Ngga ada tapi-tapian, tadi kamu sudah bilang kalau terima. " Ucap Papa Agam.

"Terserah kalian deh. "

"Baik kalau begitu kita bicarakan semuanya malam ini bersama dengan keluarga Khafi. Dan kamu Lila! Pergi bersama Mama ke Mall beli gamis sebanyak-banyaknya karena mulai sekarang kamu harus terbiasa memakai itu semua. " Jelas Papa Agam.

Mau tak mau Lila hanya menganggukan kepala patuh dengan apa yang dikatakan oleh Papanya.

****
Kini semua keluarga baik keluarga Khafi maupun keluarga Lila sudah berkumpul di kediaman Lila.

Sama seperti pertemuan sebelum nya Lila sejak tadi tidak bisa diam tangan nya sibuk menggerakan hijab yang terlalu panjang untuk Lila sendiri. Sesekali hijab tersebut dia nyikap kan ke punggung agar tidak merepotkan.

"Lila cepat turunkan! " Bisik Mama Lila sambil tersenyum menatap keluarga Khafi yang berada disebrang mereka.

"Tapi Maa? " Keluh Lila tanpa suara. Mamanya hanya sedikit melotot ke arah Lila sebentar.

"Sudah Bu.. tidak apa-apa. Lila mungkin belum terbiasa dengan pakaian seperti itu. " Ucap Umi Sofia dengan ramah.

"Tapi walau seperti itu, dia harus terbiasa Bu Nyai. " Jawab Mama Lila sedikit tak enak hati kepada Umi Sofia atas perlakuan putri bungsunya.

"Mmm.. Nak Khafi ndak ikut to? " Tanya Papa Lila nampak melihat dari arah pintu tidak mendapati Khafi masuk ke dalam rumah.

"Lagi di luar... Nah itu dia. " Jawab Kyai Mustafa memperlihatkan Khafi yang tengah berjalan ke arah semua orang.

"Assalamualaikum.. Maaf saya terlambat masuk karena harus memarkirkan mobil terlebih dahulu. " Ucap Khafi begitu sampai lalu duduk bersama Kyai Mustafa.

"Tidak apa-apa nak. "

"Baik kalau seperti itu. Kita mulai pembicaraan ini--" Ucap Agam berniat untuk memulai pembicaraan tentang perjodohan antara Khafi dan juga Lila, namun langsung dipotong oleh Lila.

"Tunggu!! "

"Ada apa Lila? " Tanya Mama Lila yang duduk tepat di samping putrinya.

"Sebelum dimulai izinkan saya untuk berbicara sebentar berdua dengan om eh maksud saya Gus Khafi karena ini semua tentang masa depan kami juga. " Ucap Lila meminta izin kepada para orang tua.

"Tapi ditemani oleh Nauval. " Tambah Khafi dengan cepat.

"Nah iyaa karena kalian belum mahram alangkah baik nya jika kalian tidak berduaan. Silahkan nak Nauval bisa temani mereka berdua? " Pinta Kyai Mustafa dan dijawab anggukan oleh Nauval.

Bahtera Cinta Gus KhafiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang