Cinta. Sesuatu yang rumit dan penuh kelit yang membingungkan, mampu membolak-balikan hati seseorang begitu mudah
Definisi lain dari Obsesi terpendam dengan kata yang lebih halus, kecanduan padanya bisa menyebabkan rasa senang tak terukur serta begitu banyak taman bunga dengan kupu kupu di setiap harinya
Siklus jatuh cinta memang tak akan pernah berubah, bertemu, saling mengenal, tertarik, dan segalanya berjalan sesuai rencana
Tapi kadang alur cinta memang tak dapat di tebak.
Tapi Doyoung percaya, cintanya sudah berlabuh pada perhentian terakhir. Bersama kekasihnya, Lee Taeyong
Dengan senyum cerah senantiasa terpatri di wajah, lengan kecilnya terasa tenggelam dan pas dalam genggaman sang kekasih.
Ia akan Selalu menyimpan satu kenangan yang membuatnya Mencintai Kota Seoul
Kota Seoul di maknai sebagai Kota penuh harapan —untuknya— menjadi saksi saat saat paling menyedihkan dari hidupnya juga untuk detik detik paling mendebarkan yang mungkin tak akan Doyoung lupakan.
Menatap Prianya penuh cinta, pipinya lantas merona, kekasihnya membalas tatapan tak kalah hangat "Gugup Hmm? Ini masih besok lho, tenangkan dirimu."
Momen yang paling Doyoung tunggu sepanjang hidupnya, dimana pada akhirnya ia berjanji sehidup semati dengan seseorang.
Dan orang itu adalah Lee Taeyong. Pria tampan pemimpin Agensi tari itu menarik Atensinya tiga tahun lalu sampai keduanya sepakat untuk Menikah
Kesepakatan yang manis, Doyoung ingin berteriak mengabarkan esok hari adalah hari paling membahagiakan untuknya
"Aku takut bagaimana kalau besok ada halangan? Bagaimana kalau aku kurang mempesona? Mana kau sering terlihat tampan pula."
Lee Taeyong tertawa, tidak habis pikir pada kepanikan Doyoung yang kurang mendasar. Dia mengecup singkat Ujung hidung Doyoung, mengajak kekasihnya duduk di Sofa Ruang tamu rumah Kekasihnya "Tidak usah khawatir kau selalu mempesona."
Begitu saja lantas pipi Doyoung merona, memukul main main pundak Taeyong hanya untuk bersandar nyaman pada tubuhnya "Aku sedikit tidak menyangka."
"Hmm?"
Doyoung mengangkat wajah, menatap Taeyong dengan pancaran mata bahagia "Maksudku setelah tiga tahun dan akhirnya kita sampai di titik ini."
Calon suaminya itu tersenyum manis, mengusap lembut pipi Doyoung juga memberikan kecupan hangat disana "Aku juga bahagia."
"Oww maaf mengganggu aku hanya ingin memberi tahu segala persiapannya sudah beres."
Sepasang calon pengantin itu refleks saling menjauhkan diri, Doyoung mengangguk pelan menggumam kata Terimakasih pada Ten. Sahabat lamanya
"Ck tak usah so tidak enak begitu, aku senang membantu kalau begitu aku pamit dulu."
Ten atau Chittaphon Leechaiyapornkul lelaki berdarah Thailand berstatus sahabat bagi Kim Doyoung
Keduanya sudah seperti saudara kandung, melakukan apa apa berdua, jika Doyoung sakit maka Ten yang akan menemaninya sampai benar benar pulih pun jika Ten sedang dalam Kondisi paling buruk di hidupnya maka disitu ada Doyoung. Seperti seorang Pahlawan bagi Seorang Ten.
"Oh ya sayang aku ke belakang dulu ya."
Doyoung mengangguk melepaskan tangan Taeyong yang menggenggamnya, Lelaki manis itu melemaskan tubuh terasa tegang sedari tadi duduk tegak selama berbicara panjang lebar dengan Orang tua Taeyong.
"Kenapa juga aku haus?"
Ia menggumam, memutuskan untuk menuntaskan dahaganya. Sedikit lagi ia hampir mencapai pintu dapur, kecuali langkahnya harus benar benar berhenti kala mendengar bunyi ciuman basah dan menuntut sekali sepertinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Mr. Billionaire (JAEDO)
Fanfiction__________________ Doyoung di tinggalkan di hari pernikahannya, sementara Jaehyun di Campakkan tepat semenit sebelum Janji Suci di ucapkan.