"Jae kamu Pesen sesuatu?"
Jaehyun menghentikan sejenak tarian lincah Jemarinya pada Keyboard, memberi seluruh Atensi pada Doyoung dengan Kardus berukuran sedang di tangannya
Kotak kardus yang terbungkus Label paket dari salah satu jasa pengiriman, tetapi Jaehyun menggeleng
Menghampiri Doyoung yang nampak kebingungan dengan paket di tangannya "Kurirnya masih ada?"
Lelaki manis itu menggeleng, menyimpan Kotaknya diatas meja kemudian menyusul Jaehyun duduk di sofa ruang kerja suaminya "Aku langsung suruh pergi, karena aku pikir ini milik kamu."
Jaehyun menangkap pinggang Doyoung ketika Istrinya duduk di sebelahnya, maju sedikit memperhatikan Kotak yang nampak seperti Kotak paket lainnya "Nanti aku buka, Jeno udah bangun?"
Si manis menggeleng pelan, jemari lentiknya menyugar rambut Jaehyun yang cukup basah oleh keringat "Jangan terlalu Cape, maaf kamu jadi harus kerja di Rumah gara gara aku nggak mau di tinggal."
Pria tampan itu tertawa kecil, mengecup sayang pipi pasangannya "Sudah kewajibanku memastikan kau selalu merasa aman Sayang, sudah sekarang kita sarapan dulu oke? Aku ke kamar Jeno, ini hari pertamanya di TK kan?"
Doyoung menepuk keningnya sendiri, kemudian mengecup rahang Jaehyun singkat dan terburu buru berlalu pergi "Aku lupa! Sayang aku siapin bekal buat Jeno dulu ya?"
Jaehyun tertawa kecil, memekik 'Oke.' sebelum beranjak mengganggu Duplikat anak kecil dirinya
Pria itu menyibak selimut yang menutupi tubuh Gembul putranya, melayangkan banyak kecupan di pipi Gembil Jeno "Jagoan Daddy ayo bangun sayang! Katanya mau sekolah? Nanti Iron man marah lho."
Jeno tertawa kegelian, Bocah itu terduduk dengan mata sayu memandang Jaehyun yang terkekeh gemas "Daddy, masih mengantuk."
"Jeno harus bangun dong, katanya mau sekolah? Papa sudah masak bekal spesial untuk Jeno katanya." Mendengar bekal dari sang Papa, anak itu membuka mata lebar lebar
Tangan mungilnya terulur meminta gendong, dengan senang hati Jaehyun menyambut "Daddy Jeno berat enggak?"
"Kenapa nanya itu?" Jaehyun membuka pakaian putranya, menyiapkan air hangat kemudian membantu Jeno merendam diri di dalam Bathtub
Jeno merengut lucu, memejamkan mata ketika Jaehyun mengusap lembut kepalanya yang dipenuhi Busa "Soalnya waktu kemarin Jeno ikut papa, ada anak anak bilang Jeno gendut sama jeyek karena jali milik Jeno begini."
Gerakan tangan Jaehyun terhenti, hatinya tercubit sakit kala Jeno menunjukkan Kelingkingnya yang sedikit bengkok dengan tatapan wajah yang Polos, belum lagi ketakutannya yang selama ini terjadi
Putranya. Oh Tuhan kalau Jaehyun mendengar kasus Bully pada Jeno sekarang atau nanti, Jaehyun tidak akan segan membawa ini ke jalur hukum.
"Jeno tampan kok, mereka bohong, mereka hanya Iri Karena Jeno punya papa yang cantik dan Daddy yang tampan. Jangan di pikirkan ya Sayang? Mereka hanya sedang membual." Jaehyun dengan lembut membasuh Rambut halus Jeno, Tersenyum tampan ketika Putranya menatap lama
"Begitu ya?"
Jaehyun mengangguk yakin, membersihkan tubuh Jeno lantas membungkusnya dengan Handuk untuk di gendong keluar kamar mandi "Iya, makanya kalau nanti ada yang bilang begitu lagi ke Jeno bilang sama Daddy okay?"
Bocah itu nyengir lebar, membentuk Hormat kemudian memeluk leher Jaehyun erat "Siap Kapten!"
Jeno dengan tenang membiarkan Jaehyun memakaikan Seragam TK, sepatu, menata rambut sampai menyiapkan buku untuknya. Diam diam bocah itu tersenyum lebar
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Mr. Billionaire (JAEDO)
Fanfiction__________________ Doyoung di tinggalkan di hari pernikahannya, sementara Jaehyun di Campakkan tepat semenit sebelum Janji Suci di ucapkan.