"Jeno!" Doyoung memekik heboh, menyambut putranya yang berlari dengan wajah riang masuk ke dalam pelukannya
Bocah itu memeluk erat erat leher Papanya, mengusak menikmati aroma Doyoung. Dia lantas menatap sang Daddy yang tersenyum di belakang punggung sang papa
"Holla Daddy!" Jeno berpindah mengulurkan tangan pada Jaehyun, senang hati Pria itu menyambut putranya
"Holla Jagoan Daddy, bagaimana sekolahnya menyenangkan?" Jaehyun menatap gemas Jeno yang mengagguk heboh
Lantas cerita mengalir begitu saja dari bibir sang putra, ocehannya terdengar riang sambil sesekali menekuk bibir kesal. Tiap Jeno menceritakan teman teman jahat yang suka memalak uangnya
"Hallo Paman manis, paman Tampan!" Itu si kecil Na Jaemin, dalam genggaman Yuta yang bertukar senyum dengan Jaehyun
Kedua bocah lelaki itu lantas berjalan bersama, dengan obrolan anak anak. Entah apa yang di Obrolkan
"Aku sudah bertanya pada Guru Jeno, ternyata benar tadi hampir ada yang berhasil menculik anakmu." Yuta membuka percakapan, mereka berdiri berhadapan di samping Mobil Jaehyun
Sedangkan Jeno dan Jaemin sibuk dengan penjual balon di dekat pintu gerbang "Jeno jangan jauh jauh!" Doyoung memekik, takut takut penculik itu masih berusaha mengincar putranya
Jaehyun menghela nafas pelan "Apa ada penjelasan macam apa orang itu?"
Yuta menatap Jeno dan Jaemin dengan senyum tipis saat kedua Bocah itu berebut siapa yang akan tiba lebih dulu menghampiri mereka "Guru mereka bilang dia hanya melihat Pria asing berpakaian serba hitam, dia juga sangat tinggi dan entahlah tidak terlalu jelas."
Pria Jepang itu menunjukkan beberapa foto, walau kualitas yang cukup buruk tapi Doyoung tahu. Itu Rowoon, mau apalagi sebenarnya orang itu?
"Jae aku takut." Doyoung membisik resah, meremat kencang lengan Jaehyun
Mencoba menenangkan lelakinya, Jaehyun melambai meminta Jeno dan Jasmin mendekati mereka "Kamu jangan khawatir, aku akan memastikan Jeno baik baik saja."
Pria Jung itu berjongkok, tersenyum lembut memegang kedua bahu Jeno "Jeno kalau kamu di ajak bicara oleh orang lain kamu harus lari Okay? Atau kalau ada orang asing yang tiba tiba memberi Jeno permen, ingin membelikan Jeno Es Krim jangan di terima ya sayang?"
Putrnya mengagguk patuh, tersenyum lebar sampai kedua matanya menghilang. Persis seperti Daddy-nya
"Jaemin juga jangan biarkan Jeno jauh jauh dari Jaemin okay?" Bocah kurus itu mengangguk patuh
Jaemin mendekati Jaehyun "Paman harus tahu tadi di kelas banyak anak perempuan yang bilang kalau Nono tampan, padahalkan Nana lebih tampan iya kan Ayah?!"
Wajahnya terlihat kesal saat berbicara, dia mencoba mencari perlindungan sang Ayah yang hanya tertawa gemas "Iya kalian berdua tampan, tapi Nana lebih manis bagaimana Dong?"
"Ihh Nana tampan! Lebih tampan dari Nono!" Jaemin memekik kesal, matanya memerah hampir menangis
Doyoung membawa tangan kedua anak itu dalam genggamannya, Tertawa gemas "Iya kalian berdua tampan, ayo pulang nanti papa Masakkan Vanilla Cake, kalian mau?"
"Mau?!"
Mereka bertiga berjalan beriringan masuk ke mobil Jaehyun, dua orang di belakang terlupakan begitu saja
Jaehyun menepuk bahu Yuta Beberapa kali "Terimakasih membantu dan ya biarkan Jaemin bersama Jeno, nanti aku antar pulang."
Yuta tertawa "Jangan sungkan, aku justru bahagia kalau Jeno dan Jaemin semakin dekat terkadang ada Anak ajaib itu di rumah aku jadi sangat susah bermesraan dengan Winwin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Mr. Billionaire (JAEDO)
Fanfiction__________________ Doyoung di tinggalkan di hari pernikahannya, sementara Jaehyun di Campakkan tepat semenit sebelum Janji Suci di ucapkan.