"Melamun lagi."
"Tidak Kok." Doyoung mendongak, tersenyum manis pada Jaehyun yang baru tiba dengan segelas kopi
Mereka duduk bersisian di teras rumah, dalam diam memperhatikan Jeno yang sibuk bermain dengan tanah di halaman depan
Doyoung menggeser duduknya, tangan tangan lelaki itu menyusup masuk lengan Kekar Jaehyun pula kepala yang bersandar nyaman di bahu Suaminya
Jaehyun tertawa kecil, mengelus lembut punggung tangan Doyoung sebelum memberikan pula kecupan hangat di kening Si manis "Aku ini selalu memperhatikanmu sayang, coba katakan kenapa kau akhir akhir ini sering melamun?"
Istrinya menggeleng pelan, agak memekik ketika Jaehyun dengan sigap membawa Tubuh Ramping itu keatas Pangkuannya. Pula membubuhkan banyak kecupan sayang di wajah
"Ihh ya ampun Jaehyun, aku berani sumpah tidak ada apa apa." Tawa Doyoung pecah, dia menangkup wajah Jaehyun. Terkekeh kecil
Mata Jaehyun memicing curiga, menggigit pipi Doyoung kemudian memeluk erat Tubuh Istrinya "Oke aku percaya, tapi kalau kamu mau cerita jangan ragu ragu cerita aja aku pasti denger."
Tangan Doyoung terulur menghalangi bibir Jaehyun yang bergerak ingin menciumnya. Tertawa kecil lalu turun dari pangkuan Jaehyun, dia mencubit kedua pipi Jaehyun gemas "Iya sayang Iya. astaga."
"Ya ampun pipiku." Jaehyun meringis, mengusap pipinya sayang. Kemudian hampir menangkap Doyoung untuk pula ia menyiksa Pipi Kenyal Istrinya "Kesini kamu hmm, aku Unyel Unyel juga itu pipi Elastis."
Tawa Doyoung menggema mengisi halaman depan rumah, lelaki manis itu pasrah ketika Jaehyun berhasil menangkapnya. Tangan tangan pria itu bahkan Aktif mencubit atau sekedar memainkan kedua pipinya "Ya ampun aku gemas, bisa bisanya Pipi kamu Elastis begini."
Doyoung memukul mukul lengan Jaehyun, tubuh mereka terjatuh sampai dia berada diatas Jaehyun yang masih sibuk dengan pipinya "Jwejwe swakit ih syudah."
Sekarang entah apa yang merasuki tubuh seorang Jung Jaehyun, pria itu tertawa seperti orang gila. Dia memeluk erat tubuh Doyoung, mengunci segala pergerakan Sang Istri dalam pelukannya
"Daddy ih nanti papa sesak napas..." Putranya dengan tangan kotor penuh tanah, berlari dengan tubuh Gembul menghampiri mereka
"Jae lepas Ya ampun, Sesak nafasku ini." Jaehyun menggigit bibir gemas, mencium pipi Doyoung sekali sebelum benar benar melepas pelukan pada Sang istri
Menatap tanpa berkedip Jeno dengan kaki pendeknya berlari menerjang Doyoung dengan pelukan, wajah anak itu tenggelam pada Perpotongan leher sang Papa.
"Astaga Sayang, lihat baju papa jadi kotor hmm? Jeno kenapa kotor begini coba." Doyoung menggenggam tangan mungil putranya gemas, menunjuk pada pakaiannya yang terkena Noda Tanah dari tangan Jeno "Sekarang Jeno cuci tangan okay?"
Putranya mengangguk cepat "Tapi Daddy janan peluk pala lagi! Papa punya Jeno." Bocah itu menjulurkan lidah mengejek Jaehyun, sebelum kaki pendeknya kembali berjuang mencapai air di samping Rumah
Jaehyun menganggeleng pelan "Posesif," Cibirnya tanpa suara, membuat Doyoung mendelik. Bapak satu anak itu masih suka tidak sadar diri ternyata
"Tolong sadar diri ya Bapak Jung."
Jaehyun tertawa tawa, ia lantas memeluk Doyoung lagi. Tangan Pria itu memainkan dada (?) Doyoung Seperti mainan kesukaannya "Apa sih Jae? Awas ih."
Tangan Jaehyun kembali hinggap disana, kali ini bersama wajahnya yang menengadah. Dengan mata polos penuh harap "Udah lama nggak Nen ke kamu, boleh yaaa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Mr. Billionaire (JAEDO)
Fanfiction__________________ Doyoung di tinggalkan di hari pernikahannya, sementara Jaehyun di Campakkan tepat semenit sebelum Janji Suci di ucapkan.