Jaehyun berlari kencang menembus beberapa ranting yang terjulur menghalangi jalan, jantungnya berdetak tiga kali lebih cepat ketika Rumah Tua yang menyeramkan terlihat di depan mata
Anak buahnya dan beberapa polisi berpencar, mengepung rumah itu sementara Jaehyun bersama Yuta seperti seorang Opsir polisi dengan senjata masuk perlahan ke dalam bangunan tua itu
Di dalamnya tidak ada yang begitu menarik, hanya rumah bekas tanpa perabotan, sudah rusak disana sini serta dinding yang retak retak. Hampir rubuh
Jaehyun menyusur pelan tiap ruangan di lantai satu, langkah kakinya semakin kencang menaiki tangga lantai dua ketika tak bisa menemukan apa apa di lantai bawah
Pria itu membola kaget sejurus mata menangkap pemandangan seorang bocah laki laki, terikat mengenaskan dengan mulut yang di tutup Lakban
"Jeno!"
Benar, Jeno disana. Tapi demi Tuhan, dimana Istrinya?
Jaehyun membuka lakban serta tali yang mengikat Jeno, dia mendekap erat tubuh putranya. Menangis dalam kehancuran "D—dad."
"Kenapa sayang? Papa mana?" Putranya menangis kencang, mata bocah itu sembab bibirnya bengkak serta tangan yang memerah, efek dari ikatan yang terlalu kencang
"P—papa di bawa sama orang jahat." Jeno menangis keras menunjuk nunjuk satu jendela tanpa kaca yang rusak tak berbentuk
Jaehyun menggeram, pria Brengsek itu berani sekali membawa Doyoungnya pergi "Jeno, Jeno sama Paman Yuta dulu okay? Biar Dad kejar mereka."
Jeno mengangguk, bersembunyi dengan memeluk erat kaki Yuta yang berjongkok. Hendak menggendong Jeno, putra temannya itu terlihat menyedihkan
Pria itu menunduk melihat jarak dari lantai dua cukup untuk membuat tulang kaki siapapun patah, dia menarik nafas pelan. Turun perlahan bergelantungan pada pipa tak terpakai
Dia bergeser dengan mengandalkan kekuatan tangan, meloncat lantas mendarat dengan sukses dengan kedua kaki
Berlari membelah hutan ketika melihat jejak sepatu cukup besar di tanah, Jaehyun melesat menembus pohon pohon yang menjulang tinggi saat semakin memasuki jantung Hutan
"Sial! Kemana mereka." Dia mengacak rambut Frustasi, ketika jejak sepatu itu putus begitu saja tertutup oleh daun daun kering di seluruh permukaan tanah
Jaehyun hampir kembali melangkah, sebelum sesuatu yang dingin menembus pundaknya dari belakang, rasanya ngilu terlebih ketika benda itu tak hanya sekali namun dua kali menusuk di tempat yang sama
Kepalanya tiba tiba begitu berat, kaki lemas Tak mampu menahan berat tubuhnya. Ia tersungkur, dengan pisau tajam menancap di pundak kanannya
Pandangan mata mengabur, sekelebat ada bayangan Doyoung berusaha menghampirinya. Terisak, dengan tangan terikat dan mulut yang di sumpal oleh sapu tangan
Jaehyun ingin sekali berlari menerjang pria brengsek yang tertawa sembari mengusap santai darah di tangannya, tetapi tubuhnya kaku begitu saja
Ya Tuhan, Jaehyun ingin sekali menghampiri Istrinya. Tapi kenapa rasanya segalanya terasa begitu berat?
Satu lesatan peluru melumpuhkan Rowoon tepat di paha kiri, bersamaan Jaehyun yang terpejam pula banyak orang membantu memapah mereka
Jeno menangis, keadaan bocah itu benar-benar kacau. Terlebih melihat keadaan Papa dan Daddynya
Anniversary yang seharusnya menjadi Moment indah untuk mereka, entah mengapa dengan cepat berubah menjadi Malapetaka semacam ini
Jaehyun merasa gagal, menjaga keluarga kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Mr. Billionaire (JAEDO)
Fanfic__________________ Doyoung di tinggalkan di hari pernikahannya, sementara Jaehyun di Campakkan tepat semenit sebelum Janji Suci di ucapkan.