Chapter 32

4.1K 454 16
                                    

Jaehyun berlari kencang menembus beberapa ranting yang terjulur menghalangi jalan, jantungnya berdetak tiga kali lebih cepat ketika Rumah Tua yang menyeramkan terlihat di depan mata

Anak buahnya dan beberapa polisi berpencar, mengepung rumah itu sementara Jaehyun bersama Yuta seperti seorang Opsir polisi dengan senjata masuk perlahan ke dalam bangunan tua itu


Di dalamnya tidak ada yang begitu menarik, hanya rumah bekas tanpa perabotan, sudah rusak disana sini serta dinding yang retak retak. Hampir rubuh

Jaehyun menyusur pelan tiap ruangan di lantai satu, langkah kakinya semakin kencang menaiki tangga lantai dua ketika tak bisa menemukan apa apa di lantai bawah

Pria itu membola kaget sejurus mata menangkap pemandangan seorang bocah laki laki, terikat mengenaskan dengan mulut yang di tutup Lakban

"Jeno!"

Benar, Jeno disana. Tapi demi Tuhan, dimana Istrinya?

Jaehyun membuka lakban serta tali yang mengikat Jeno, dia mendekap erat tubuh putranya. Menangis dalam kehancuran "D—dad."

"Kenapa sayang? Papa mana?" Putranya menangis kencang, mata bocah itu sembab bibirnya bengkak serta tangan yang memerah, efek dari ikatan yang terlalu kencang

"P—papa di bawa sama orang jahat." Jeno menangis keras menunjuk nunjuk satu jendela tanpa kaca yang rusak tak berbentuk

Jaehyun menggeram, pria Brengsek itu berani sekali membawa Doyoungnya pergi "Jeno, Jeno sama Paman Yuta dulu okay? Biar Dad kejar mereka."

Jeno mengangguk, bersembunyi dengan memeluk erat kaki Yuta yang berjongkok. Hendak menggendong Jeno, putra temannya itu terlihat menyedihkan

Pria itu menunduk melihat jarak dari lantai dua cukup untuk membuat tulang kaki siapapun patah, dia menarik nafas pelan. Turun perlahan bergelantungan pada pipa tak terpakai


Dia bergeser dengan mengandalkan kekuatan tangan, meloncat lantas mendarat dengan sukses dengan kedua kaki

Berlari membelah hutan ketika melihat jejak sepatu cukup besar di tanah, Jaehyun melesat menembus pohon pohon yang menjulang tinggi saat semakin memasuki jantung Hutan

"Sial! Kemana mereka." Dia mengacak rambut Frustasi, ketika jejak sepatu itu putus begitu saja tertutup oleh daun daun kering di seluruh permukaan tanah

Jaehyun hampir kembali melangkah, sebelum sesuatu yang dingin menembus pundaknya dari belakang, rasanya ngilu terlebih ketika benda itu tak hanya sekali namun dua kali menusuk di tempat yang sama

Kepalanya tiba tiba begitu berat, kaki lemas Tak mampu menahan berat tubuhnya. Ia tersungkur, dengan pisau tajam menancap di pundak kanannya

Pandangan mata mengabur, sekelebat ada bayangan Doyoung berusaha menghampirinya. Terisak, dengan tangan terikat dan mulut yang di sumpal oleh sapu tangan

Jaehyun ingin sekali berlari menerjang pria brengsek yang tertawa sembari mengusap santai darah di tangannya, tetapi tubuhnya kaku begitu saja

Ya Tuhan, Jaehyun ingin sekali menghampiri Istrinya. Tapi kenapa rasanya segalanya terasa begitu berat?

Satu lesatan peluru melumpuhkan Rowoon tepat di paha kiri, bersamaan Jaehyun yang terpejam pula banyak orang membantu memapah mereka

Jeno menangis, keadaan bocah itu benar-benar kacau. Terlebih melihat keadaan Papa dan Daddynya

Anniversary yang seharusnya menjadi Moment indah untuk mereka, entah mengapa dengan cepat berubah menjadi Malapetaka semacam ini

Jaehyun merasa gagal, menjaga keluarga kecilnya.


Marry Me Mr. Billionaire (JAEDO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang