"Ini jadwal anda hari ini."
Doyoung membungkuk hormat, menyerahkan Map pada Jaehyun kemudian pamit kembali ke mejanya
Tetapi belum benar benar Doyoung meninggalkan Jaehyun, pria itu lebih dulu datang mencegat pintu yang sudah sedikit terbuka
"Bukankah sudah kubilang Rapikan bajumu? Apa kau tuli?"
Doyoung menunduk, melirik pada kedua kancing kemeja yang masih terbuka mempertontonkan Leher sampai sebagian dadanya. Kemudian terkekeh kecil "Maaf Pak saya kepanasan dan lagipula tidak ada larangan tertentu tentang mode berpakaian pegawai, benar kan? Wanita yang sering keluar masuk ruangan Bapak juga memakai pakaian yang minim mengapa hanya saya yang di tegur?"
Alis Jaehyun menukik tajam, mendengus tak suka pada Doyoung yang menentang perintahnya
Dia meraih lengan Doyoung mencengkeram kuat kemudian membuka pintu dan membawanya keluar "Terserah, aku tidak peduli lagi."
Setelah Jaehyun tak lagi nampak dalam pandangannya, Doyoung tertawa kecil. Lucu sekali
Ternyata mendekati Jaehyun dari titik nol lagi sangat menguras emosi, apalagi pria itu Arogan dan sangat tak mau di tentang
Apa yang merasukinya dulu ya sampai dengan entengnya meminta menikah pada Jaehyun, di detik pertama mereka bertemu?
"Sepertinya aku sedang kesurupan," Gumamnya pelan, jari jari lincahnya bergerak cepat diatas Keyboard
Satu lirikan pada Lift yang terbuka hampir saja membuat Doyoung jantungan, mana kala Seo Johnny. Orang yang terlibat dalam Rencana Busuk mertuanya berjalan tegak dengan rambut panjang diikat ke belakang
Doyoung mengepalkan tangannya erat, memakai masker kemudian membungkuk saat Pria itu cukup dekat dengan mejanya
"Apa Jaehyun ada di dalam? Dan kenapa kau pakai masker?" Seo Johnny memicing, agak curiga. Biarpun hanya sekali bertemu, Doyoung tahu betul Seo Johnny memperhatikannya
"Tentu tuan Jaehyun ada di dalam, saya sedang pilek dan takut menularkan pada orang lain."
Seo Johnny tak menanggapi lebih, dia hanya mengangkat bahu kemudian melangkah masuk ruangan Jaehyun tanpa menaruh Curiga sedikitpun
Doyoung menghela nafas lega, tadi itu hampir saja. Rasanya seperti hampir jatuh dari ketinggian Lima ratus Meter
Dia keluar memutar, berdiri di sebelah pintu Ruangan Jaehyun. Berharap ada sedikit pembicaraan yang tertangkap oleh telinganya
Walau Sepertinya agak susah sebab Ruangan Jaehyun memang bisa di katakan luas, terimakasih setidaknya ruangan itu tidak kedap suara "Apa lain kali aku pasang penyadad suara saja? Pembicaraan mereka membuatku sangat penasaran."
"Percaya padaku Jung, aku mohon kali ini saja." Doyoung makin merapat, menempelkan telinganya pada Pintu ruangan Jaehyun kala samar samar suara Johnny terdengar cukup lantang
Tidak ada jawaban dari Jaehyun atau mungkin Pria itu memang hanya menjawab seadanya terbukti dengan pekikan Frustasi Seo Johnny yang menyapa Telinganya "Kau terjebak dalam kebakaran untuk menyelamatkan istrimu, aku tahu aku salah karena membantu Ibumu tapi sungguh aku tidak berbohong aku menyesal Jaehyun. Aku tahu kalian saling mencintai."
Doyoung bersandar pasrah pada dinding, kenapa baru sekarang? Kenapa baru sekarang Seo Johnny mengucapkan itu, kenapa tidak sejak awal. Sejak Jaehyun mulai menjauh dan ikut bersama Ibunya
Satu gebrakan kencang pada meja membuat Doyoung tersentak, dia cepat cepat kembali ke tempat duduknya menunduk berpura pura sibuk pada sesuatu
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Mr. Billionaire (JAEDO)
Fanfiction__________________ Doyoung di tinggalkan di hari pernikahannya, sementara Jaehyun di Campakkan tepat semenit sebelum Janji Suci di ucapkan.