"Hai manis." Doyoung mendengus kesal, dia mencoba mengabaikan Jaehyun yang mencoba memeluknya
Pria tampan itu terkekeh, menumpu dagu pada Bahu Si manis lantas mengecup singkat lehernya "Ayolah sayang jangan marah lagi."
Doyoung enggan berkomentar, ia melanjutkan aktivitas membuat susu Untuk putra mereka. Melepaskan diri dari dekapan Jaehyun yang kini menghela nafas pasrah
"Papa!" Itu Jeno, datang dengan kepala Botak mengkilap sehabis mandi. Putranya masih bisa tersenyum manis, padahal Doyoung mati matian menahan untuk tidak mengutuk Jaehyun dibelakang punggung.
Ayolah mana rela Doyoung rambut halus dan lebat Jeno di pangkas habis begitu saja oleh Jaehyun, mana tidak ijin padanya pula
Maka sepagian hari libur ini Doyoung mengabaikan Jaehyun, Nyonya besar marah. Bisa bisanya si tampan Jeno, di buat mirip Lampu taman begitu
"Astaga." Dan tebak, entah bagaimana Kim Sejeong —teman di tempat kerjanya dulu— berkunjung pagi ini dengan wajah memerah menahan tawa
Itu membuat Jaehyun meringis, duhh Nyonya besar hampir mengamuk.
"Kenapa kau?" Doyoung menghardik kecil, teman perempuannya menggeleng. Dia malah mengusap kepala Botak Jeno "Tidak kok Hehehe, Hai Jeno Rindu Aunty?"
Bocah botak itu kemudian mengangguk cepat, berlari menghampiri Sejeong yang membuka tangan. Bersiap memeluk
"Aunty Aunty?"
Sejeong membawa Jeno ke ruang tamu dengan segelas susu yang semula di siapkan Doyoung "Yes Jeno?"
"Apa Jeno tampan? Kata Daddy, ini model rambut yang paling bagus." Perempuan itu lagi lagi menahan tawa, namun melihat mata berbinar Jeno dia mengangguk kecil "Jeno tampan, mau menikah dengan Aunty?"
Si Bocah membulat sempurna "Ihh Aunty kan sudah Tua."
Ohh, mulut pedas Jeno pasti menurun dari Doyoung. Ck, seharusnya Doyoung tak menurunkan bakat semacam itu.
"Maaf sayang Astaga, lagipula bukankah Jeno tampan?" Sementara Jaehyun masih mencoba membujuk Doyoung yang sibuk dengan masakannya
"Tampan kepalamu!" Doyoung menjawab sedikit ketus, di belakang punggung Jaehyun menahan tawa
Iya Jaehyun memang cari penyakit, tak apa toh ini salah satu rencananya. Hehehe
Jaehyun tertawa kecil, memeluk Doyoung dari belakang meninggalkan banyak kecupan di leher Istrinya "Hehehe kamu manis deh."
Istrinya mendecak, berbalik dengan spatula panas di tangannya "Apalagi sekarang?"
"Nggak ada." Jaehyun tersenyum lembut sampai matanya menghilang, Doyoung hampir luluh. Tapi dia menggeleng kembali memasak mengabaikan Jaehyun
"Sayang?" Suaminya memanggil manja, memainkan perut ratanta dari belakang punggung
Doyoung sedikit menahan nafas, pria manis itu berdehem gugup "Apa?" Tolong ingat saja dia sedang marah pada Jaehyun
Pria di belakang tubuh terkekeh lagi, kali ini lebih lirih "Gimana kalo ternyata aku selingkuh?"
Pergerakan Doyoung terhenti begitu saja, dia mematikan kompor lantas berbalik dengan wajah menyeramkan —bagi Jaehyun— menyingsing lengan kaus kemudian berkacak pinggang
"Kamu selingkuh, aku bisa pastikan kamu cuma tinggal nama." Matanya berapi api menatap mata Jaehyun yang sulit di tebak
Pria itu hanya mengangkat bahu, dengan acuh meninggalkan Doyoung yang berdiri kebingungan "Apa maksud dia coba?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Mr. Billionaire (JAEDO)
Fanfiction__________________ Doyoung di tinggalkan di hari pernikahannya, sementara Jaehyun di Campakkan tepat semenit sebelum Janji Suci di ucapkan.