Salah satu fase paling menyakitkan dari menjadi orang tua adalah, ketika anakmu tak lagi merasa membutuhkanmu bahkan menganggapmu sebagai pengganggu di hidupnya.
Kangen sama Family ini huhuhu :(
Rumah besar keluarga Jung tampak lebih sepi kali ini, Minggu pagi lengang walau sesekali hanya terdengar denting sendok piring beradu dari sisa dua penghuni Rumah besar itu.
Jaehyun tatap lama istrinya yang terlihat tak begitu semangat, ia simpan pelan sendok diatas piring
Tangannya terulur genggam tangan bertahtakan cincin cantik pada jemari lentik cintanya "Kenapa? Ada yang ganggu pikiran kamu?"
Si istri angkat wajahnya, sampai Jaehyun bisa lihat raut sedih serta mata berkaca milik cantiknya
Doyoung menghembuskan nafasnya pelan pelan, lalu menyimpan sendok tak bernafsu "Aku kangen anak anak kita, mereka betulan jarang kesini lagi."
Jaehyun mengangkat kedua sisi wajahnya, dia tatap dalam Doyoung yang juga menatap matanya "Mau aku telpon Mark sama Jeno?"
"Memangnya boleh?" Anggukan kepala suaminya buat Doyoung lebarkan senyum, wajahnya terlihat cerah
Apalagi kala mendengar suara berat Jeno ketika di tiga menit panggilan itu diangkat "Hallo Dad?"
Jaehyun beri senyum terbaiknya ketika melihat istrinya berbinar cerah "Jen, kamu sibuk?"
Jeno memiliki usahanya sendiri selain mencoba pelan pelan melanjutkan perusahaan yang Jaehyun bangun, lelaki itu juga tak lagi tinggal serumah dengan orang tuanya
Dengan alasan ingin mandiri, Jeno membeli satu unit apartemen untuknya dan Jaemin. Ya, sejak sekitar dua tahun Jeno menyelesaikan kuliah mereka memilih tinggal bersama
Si bungsu terdengar seperti sedang membereskan buku buku di meja, sedetik kemudian terdengar juga suara pintu di tutup "Jeno baru selesai Meeting Dad, ini juga gak bisa ngobrol lama karena harus keluar ketemu Klien memangnya ada apa?"
Senyum Doyoung luntur mendengar kalimat kedua putranya, matanya semakin mendung saat dengar ucapan Jeno yang sempat terhenti — "Dad maaf Jeno harus tutup telponnya sekarang, Jeno buru buru."
Lantas layar benda persegi itu kembali hitam, dengan suara tanda bahwa telpon dimatikan sepihak
Jaehyun berusaha tak melihat raut sendu pasangannya, dia usap sekali lagi tangan putih itu sayang "Kita coba telpon Mark ya?"
Doyoung berusaha kembali menyematkan senyumnya, dia menatap penuh harap ponsel canggih di tangan suaminya itu
Sekitar tiga panggilan sampai Mark mengangkatnya, hening sepuluh detik, sampai suara Mark mengalun. Menambah mendung di kedua mata Doyoung "Dad maaf Mark gak bisa bicara sekarang, nanti Mark telpon lagi."
Kemudian belum juga Jaehyun sempat berucap sepatah kata layar ponselnya kembali hitam, bersama hujan yang hampir tumpah di kedua mata Doyoung
Ia genggam erat tangan cantik Istrinya, ia kecup lama dan sayang "Mungkin mereka sedang sibuk, nanti kita ke apartemen Jeno mau?"
Doyoung ulas senyum terbaiknya, dia berpindah duduk ke samping Jaehyun, ia tenggelamkan tubuhnya pada tubuh hangat sang suami
Meluruskan segala pikiran kusut nan berantakan, prasangka prasangka buruk dalam dekapan hangat prianya itu "Nggak usah gak papa, kamu libur kan? Kita kencan yuk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Mr. Billionaire (JAEDO)
Fanfiction__________________ Doyoung di tinggalkan di hari pernikahannya, sementara Jaehyun di Campakkan tepat semenit sebelum Janji Suci di ucapkan.