Doyoung jatuh tertidur dalam perjalanan kembali ke rumah mereka, Jaehyun menelpon Ibunya dan sang Ibu Mertua agar mereka mau menemani Doyoung selagi ia mencari jejak Jeno
Hampir lima puluh orang ia kerahkan untuk mencari keberadaan Putranya, banyak anggota polisi bahkan Tentara kenalan sang Daddy pun ikut serta mencari jejak
Jaemin menangis sembari menunduk dalam pelukan Winwin, kediaman keluarga kecil Jung terlihat sangat suram Siang itu
"Sudah Sayang jangan menangis terus." Winwin berusaha menenangkan Jaemin, Yuta sudah menghilang bersama Jaehyun untuk mencari keberadaan Jeno
Mereka juga mendapat kesaksian dari Mark bahwa penculik Jeno seorang pria tinggi dengan Masker Hitam dan Topi merah. Bocah itu bahkan masih mengingat Plat Nomor kendaraan di penculik
"T-tapi Nana merasa bersalah sama Paman manis, gara gara Nana Nono bisa di culik." Bocah itu menangis lagi, lebih kencang
"Ssst sudah bukan salah Nana kok." Winwin memeluk putranya, sedikit menjaga jarak agar tubuh kurus Jaemin tak menghimpit perutnya yang mulai membesar
Krystal dan Taeyeon duduk di sebrang mereka, pula ikut menenangkan Jaemin. Taeyeon baru kembali seusai melihat Kondisi Doyoung
Anaknya masih tertidur pulas, mungkin efek terlalu lama menangis. Bahkan bekas air matanya mengering di sepanjang pipi dan Rahang
"Nono pasti baik baik saja." Krystal mengusap kepala Jaemin, anak itu mengintip takut takut. Kembali memeluk sang Papa
"M-mama." Tubuh Taeyeon terdorong ke belakang ketika Doyoung berlari memeluknya, Pria manis itu menangis hebat di pundak sang Mama
"Sayang..." Hanya itu, sebatas itu yang mampu Taeyeon ucapkan. Memeluk tubuh Doyoung erat, setidaknya ia berharap pelukan itu menghilangkan sedikit ketakutan Putranya
Krystal menatap sendu punggung Doyoung, dia mendekat mengelus punggung Menantunya "Jeno pasti baik baik saja."
Kalimat yang di ucapkan Krystal mungkin terdengar klise sekali, siapapun tidak akan ada yang bisa percaya dengan mudah pada kata kata itu di keadaan semacam ini
Tapi mau bagaimana lagi, mereka perlu menghibur diri sendiri.
Doyoung melepaskan pelukan dari Taeyeon, ia beralih menerjang Krystal dengan pelukan. Dia selalu bersyukur Krystal bisa menerimanya di akhir meski segalanya tak berjalan baik sejak awal
"Paman Maaf." Jaemin dengan tangan mungilnya bergetar mencoba menggenggam tangan Doyoung yang terasa dingin
Doyoung tersentak sebentar, ia tersenyum di sela isakan, duduk bersimpuh lantas membawa menggenggam tangan Jaemin yang mungil di genggamannya. Seperti tangan Jeno "Bukan salah kamu sayang, jangan menangis lagi ya?"
Jaemin terisak-isak mengusap Ingusnya kemudian mengangguk pelan, dengan langkah lunglai ia kembali ke pangkuan papanya
"Mama, Bunda aku mau ikut mencari Jeno," Ucap Doyoung, pelan
Krystal dan Taeyeon menggeleng serempak "Jangan Sayang biar Jaehyun dan anak buahnya saja yang mencari, kau tetap disini Oke?"
Mata Doyoung memerah, dengan tatapan memohon ia menatap Sang Mama "Tapi aku tidak bisa tenang hanya duduk disini."
"Kali ini saja dengarkan kami ya?" Doyoung merengut kesal, dia berlari kembali ke kamarnya. Mengunci diri disana
Memangnya kenapa dia tidak boleh mencari putranya sendiri sih? Apa salahnya? Doyoung sungguh tak bisa hanya duduk tenang sementara Putranya tak jelas ada dimana, serta sang suami yang sedang mati matian mencari di luaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Mr. Billionaire (JAEDO)
Fanfiction__________________ Doyoung di tinggalkan di hari pernikahannya, sementara Jaehyun di Campakkan tepat semenit sebelum Janji Suci di ucapkan.