12

826 42 0
                                    


Setelah pengakuan Rayhan kemarin, Alaina tidak berhentinya tersenyum bahagia. Moodnya benar-benar baik. Apalagi Alaina berhasil menjuarai ajang perencanaan bisnis di masa pandemi.

Setelah hubungannya resmi, Rayhan cowok itu pulang malam itu juga ke Jogja dan harus ldr lagi sama Alaina. Alaina memang sempat sedih tapi dirinya tetap bahagia. Rayhan lebih perhatian dan menggemaskan setelah berpacaran.

"Alaina? Ngelamun mulu saya lihat" Bara cowok itu mendekat, membuat Alaina tersentak kaget.

"Eh Kak Bara? Ada apa ya?" Alaina mencoba agak menjauh saat Bara duduk sangat dekat dengannya.

"Kebetulan saya tadi lewat terus lihat kamu sendiri di taman sambil ngelamun yaudah saya samperin aja. Maaf ganggu ya?" Alaina menggeleng pelan. "Ohh iya Kak hehe, gak ganggu kok"

"Saya mau kita deket kayak dulu bisa gak ya?" kali ini Alaina mengeryitkan dahinya tanda tidak mengerti ucapan Bara.

"Saya mau jadi teman dekat kamu lagi boleh? Mungkin saya lancang Alaina, tapi jujur saya masih sayang ke kamu" Alaina langsung melotot kan matanya tidak percaya. "Maaf Kak Bara?" tanyanya memastikan.

"Iya, saya masih suka kamu. Tapi yaudah kalau kamu masih gak menerima saya setidaknya tolong jangan jauhi saya bisa?" Alaina berdehem merasa canggung harus menjawab pertanyaan Bara.

"Emm maaf banget ya Kak Bara, sebenarnya saya sudah punya pacar. Jadi untuk menjaga hati pacar saya, saya gak bisa terlalu dekat dengan Kak Bara. Mungkin kalau teman biasa saya masih bisa kok" Bara kali ini yang melotot, kata Bella Alaina masih belum memiliki hubungan dengan lelaki itu tapi kenapa tiba-tiba Alaina bilang sudah punya pacar apa dia berbohong? Lagian kalau Alaina sudah ada hubungan dengan lelaki itu Bella pasti mengabarinya.

"Kata Bella, kamu masih single jadi saya berani datang kesini menyatakan perasaan saya lagi" Alaina menepuk dahinya pelan. Dirinya lupa tidak memberi tahu Bella, lagian kalau Bella tau pasti gadis itu akan marah besar ke Alaina jadi Alaina menunda memberitahu kabar baik ini.

"Bella belum saya beritahu Kak, saya mohon juga untuk tidak memberi tahu Bella dulu ya. Biar saya yang bilang nanti" Bara hanya mengangguk pasrah. "Maaf ya Alaina, saya ganggu kamu terus"

Alaina menatap Bara lekat, lalu menepuk bahu lelaki itu. "Kak Bara itu ganteng, baik, pinter lagi. Alaina yakin di luaran sana banyak banget cewek baik selain Alaina yang bisa buat kak Bara bahagia. Kak Bara gak ganggu Alaina kok. Alaina seneng ada seseorang sebaik kak Bara yang suka Alaina, tapi Alaina gak pantes buat dapat cinta setulus itu dari kakak. Maaf ya kak, Alaina minta maaf banget semoga kak Bara cepet-cepet dapat cewek yang bener sayang dan tulus ke kak Bara"

Bara menatap Alaina sambil tersenyum sendu. Sekuat apapun usaha Bara untuk membenci gadis di depannya ini Bara tidak bisa, mendengar suaranya yang lembut saja membuat Bara langsung memaafkan gadis itu.

"Kalau gitu saya permisi ya Kak, kebetulan saya ada kelas. Sekali lagi saya minta maaf" Alaina berlalu pergi meninggalkan Bara dengan tatapan kosongnya.

***

"Sayang, lama banget si. Masa ya aku udah kangen sama kamu. Kangen banget malah. Pengen rasanya aku culik kamu aku kurung disini" mood Alaina membaik ketika melihat Rayhan dari layar ponselnya yang menampakkan Rayhan terbalut kemeja kerja dengan tampilan agak kusut tapi tetap ganteng.

"Gombal mulu, ya udah sabar si. Aku kan lagi cuci muka kamu mandi dulu sana terus nanti telfon lagi" Rayhan mengerucutkan bibirnya tidak terima.

"Gak mau, mau lihat kamu dulu cepetan dong kenapa si di matiin kameranya ih" Alaina tersenyum, dasar Rayhan. Semenjak berpacaran Rayhan lebih manja ke Alaina.

"Iya ada apa, lihat tuh muka kamu kusut banget mandi dulu terus sholat"  Rayhan langsung menampakkan senyum cerahnya saat melihat wajah cantik Alaina.

"Iya sayang, ini mau mandi. Mau temenin aku mandi?" Alaina melotot mendengarnya. "Mau aku blokir nomer kamu?" Ancamnya sambil berkacak pinggang.

"Jangan dong! Aku kan cuma bercanda. Ya udah aku mandi dulu deh nanti aku telfon lagi. See u calon istri" Alaina hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang pacar yang sangat random.

Distance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang