37

594 24 0
                                    


Mempunyai tubuh langsing memang impian kebanyakan semua wanita, apalagi langsing tanpa harus diet dan olahraga.

Alaina salah satu dari sekian banyaknya orang yang bisa langsing tanpa diet, mungkin terdengar sangat tidak mungkin, tapi memang kenyataannya begitu.

Makan banyak adalah kesukaan Alaina, apalagi sekarang dirinya bisa jajan tanpa harus lihat harga, impiannya dari dulu, akhirnya bisa tercapai juga.

Alaina memiliki tubuh kecil, tapi menonjol dibagian-bagian yang tepat, terlihat begitu seksi, kata Bella. Itu yang membuat Rayhan selalu posesif dengan pakaian yang akan dipakai Alaina, kalau pendek pasti Rayhan udah ngamuk-ngamuk marah, gak suka katanya.

Seperti sekarang ini, Alaina akan meresmikan cafe barunya, tentu saja dirinya akan tampil cantik dengan dress selutut warna navy tapi langsung ditolak mentah-mentah sama Rayhan.

"Gak ya, ganti, itu pendek Alaina" Alaina mendengus menatap layar ponselnya yang menampilkan Rayhan  dengan wajah tegasnya seolah tidak mau dibantah.

"Aku udah mau telat ini Mas, udah deh ini aja ya? Ini gak pendek kok selutut lebih, bahunya juga gak kelihatan, terus gak terlalu ketat di dada ini" ucap Alaina dengan wajah memelas.

Rayhan menggelengkan kepalanya. "Apa kamu bilang gak ketat di dada? Ini aja dari layar ponsel kelihatan banget Alaina, itu sampai mau keluar gitu, gak pokoknya gak, ganti pakaian cepet"

Alaina melotot, melihat kebawah lalu mengelus dadanya, mencoba sabar.

"Ya udah aku pakai kulot aja deh" ucap Alaina cemberut, sambil menuju lemari.

"Nah bener, terus atasannya pakai blouse aja sayang, atau gak kemeja" ucap Rayhan melihat Alaina berjalan menuju lemarinya.

Tidak butuh waktu lama akhirnya Alaina kembali dengan setelan kemeja dan jeans kulot. Menatap layar ponselnya, dan membenahi tatanan rambutnya.

"Nah gitu baru cantik, jaga mata sayang awas aja ya, take care acaranya"

Alaina mendengus. "Iya Mas" ucapnya masih merasa dongkol.

"Jangan ngambek, itu kan demi kamu juga, btw aku mau bilang lusa aku sama bapak dan bunda mau ke Surabaya ngomongin masalah lamaran kita, terus sama pernikahan juga si"

Alaina yang membenarkan tatanan rambutnya langsung melotot. "Kok bisa? Kamu udah bilang sama orang tua aku? Kok gak bilang dulu kamu sama aku si Mas"

Rayhan tersenyum. "Aku udah bilang lah ke orang tua kamu, mereka setuju, lagian aku gak bilang emang sengaja. Kan kamu lagi sibuk skripsi sama habis ini mau sidang jadi gak ajak kamu" ucap Rayhan menjelaskan.

Alaina geleng-geleng kepala, tidak habis pikir, kan ini dirinya juga yang nikah masa di kasih infonya mendadak.

"Kamu gak kangen aku apa? Kok gak pengen ketemu aku si? Kalau kamu bilang aku kan bisa atur waktu Mas, biar bisa ketemu sama kamu juga, lagian masalah belajar mah gampang tau, ih tau ah aku kesel"

"Ya kangen lah Na, kangen banget malah, tapi emang gak dibolehin sama bunda juga biar kamu lebih cepet selesain kuliahnya. Kata bunda kamu tinggal tunggu beres aja nanti, jangan ngambek dong, bentar lagi kan kita udah mau sah, bisa ketemu setiap hari" ucap Rayhan meyakinkan.

Alaina menghela nafas. "Ya udah, aku gak bisa susul-in  juga soalnya ada proyek pembangunan perumahan sama pak Handono, kalau ada apa-apa kabarin. Ini aku mau berangkat dulu, Bella udah teriak-teriak dari tadi"

Rayhan menganggukkan kepalanya. "Hati-hati sayang, jangan ngebut"

****

Setelah acara penyambutan, acara ucapan terimakasih dan acara cerita awal mula pembuatan cafe ini, sekarang tinggal pemotongan pita, sebagai simbol telah resmi di bukanya cafe Anbel ini.

Tepuk tangan meriah dari para tamu undangan membuat Alaina dan Bella terharu, tidak menyangka impian mereka sejak SMP bisa kenyataan sekarang ini, sebuah anugrah yang sangat luar biasa. Alaina tidak berhentinya bersyukur.

Lalu mereka semua dipersilahkan masuk untuk menikmati hidangan yang tersedia, sambil Alaina menemui satu-satu tamu yang datang.

"Selamat sayang ku, udah sukses sekarang, gue ngikutin lo dari lo awal di Bandung sampai sekarang bisa kayak gini, duh bangga banget" ucap Berlin memeluk Alaina erat. Alaina jadi terharu. Berkat Mbak Berlin juga brand-brand sekarang menjadi terkenal.

"Makasih banget Mbak Berlin, udah bimbing Alaina, seneng banget bisa ketemu Mbak Berlin di Bandung ini jangan lupain Alaina loh" ucap Alaina membalas pelukan hangat Berlin.

"Gak lah, gila lo" ucap Berlin tersenyum, melepaskan pelukannya.

"Seneng banget lihat lo bahagia kaya gini Na, selamat ya semoga lancar banyak yang suka terus buka cabang" kini Deffa yang memberikan Alaina ucapan, sambil memeluk singkat Alaina.

"Makasih banget Deffa sayangku, lo emang sahabat gue yang terbaik" ucap Alaina menepuk-nepuk lengan Deffa pelan. Deffa menanggapinya dengan terkekeh.

"Gue duluan dulu ya, mau nyapa yang lain, kalian makan yang banyak mumpung hari ini gratis loh, jangan lupa promosiin ya, kalau ada apa-apa panggil gue aja" ucap Alaina tersenyum menatap keduanya.

Lalu Alaina berjalan menuju kursi Jeje, Handono, dan Andra.

"Alaina selamat ya, bagus banget gila cafenya menunya juga enak-enak, semoga sukses terus ya sayangku" ucap Jeje sambil cipika-cipiki bersama Alaina.

"Aamiin, Makasih ya Mbak Jeje, ih sayang banget deh udah mau nyempetin datang" ucap Alaina memeluk Jeje erat.

"Ya dong, harus datang lah" ucap Jeje terkekeh.

"Selamat Nak, semoga usaha kamu ini semakin berkembang ya, jangan langsung puas dengan apa yang kamu capai sekarang. Terus belajar dan belajar" ucap Handono mengelus rambut Alaina pelan, Alaina langsung mengangguk sopan. "Terimakasih banyak Pak, tentu saja saya masih perlu banyak belajar" ucap Alaina tersenyum hangat.

"Selamat Alaina sukses terus, makin lancar ya karir dan rejekinya" kini Andra yang berbicara sambil menjabat tangan Alaina.

"Aamiin, makasih banyak ya Pak Andra, semoga langgeng terus sama Mbak Jeje" ucap Alaina mengedipkan matanya. Yang langsung ditanggapi tawa oleh ketiganya.

Handono itu, pamannya Andra, jadi Andra sama Handono memang memiliki darah yang sama masih satu keturunan. Soal hubungan Andra dan Jeje, mereka masih backstreet, mereka berani duduk berdua seperti sekarang ini karena memang sedang tidak ada media. Rencananya besok siang baru ada beberapa media yang akan meliput sedikit tentang cafe baru Alaina, tentu saja ini suruhan dari Handono agar cafe Alaina semakin banyak dikenal orang.

****

"Selamat ya Mbak, udah makin sukses aja sekarang, Alhamdulillah, tetap jaga sholatnya jangan lupa loh Mbak" ucap Tiana lewat sambungan telepon. Kini Alaina sudah berada di rumah dan sedang melakukan skincare malam.

"Iya Ibu ku yang cantik, gimana nanti mau ketemu sama calon besan? Kok gak bilang si sama Mbak kalau kalian mau ketemu gitu, kesel banget" ucap Alaina mengerucutkan bibirnya.

Tiana terkekeh. "Emang Mbak, sengaja, Ibu juga yang saranin itu, kamu tuh Mbak gak usah mikir aneh-aneh lah. Tenang aja, kamu tinggal beresnya aja, biar Ibu sama calon besan yang atur nanti, niatnya gak lama-lama gitu Mbak, habis lamaran ya nikah aja"

Distance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang