29.

679 32 0
                                    


Melihat Alaina menggunakan dress diatas lutut membuat Rayhan mengusap wajahnya kasar, Alaina malam ini terlihat begitu cantik.

Setelah penjelasan panjang Alaina tadi, Rayhan benar-benar tidak bisa marah kepada Alaina. Saat Alaina mendekat lalu menempelkan tubuhnya di lengan Rayhan membuat Rayhan benar-benar ingin menerkam gadisnya itu, dengan sekali sentakan Rayhan berhasil membawa Alaina kedalam pangkuannya.

"Mas!" Peringat Alaiana, Rayhan hanya tersenyum menanggapinya.

"Aku kangen banget sama kamu, kangen banget banget banget" ucap Rayhan sambil memeluk Alaina dengan sangat erat.

"Aku gak suka sayang kamu pakai pakaian kayak gini kalau keluar, gak boleh ya umbar-umbar aurat" katanya sambil mencium kening Alaina.

Rayhan benar-benar merasa dunianya  kembali lagi, memeluk Alaina seperti ini membuat tenaganya langsung full.

"Aku tadi niatnya mau keluar si pakai ini, kalau misal diputusin sama kamu, tapi kan gak jadi ya udah" ucap Alaina sambil menaikan turunkan alisnya menggoda Rayhan.

"Gak boleh ya, awas aja, aku bakal marah nanti" ucap Rayhan sambil mengelus-elus rambut panjang Alaina dengan sayang.

"Gak bakal bisa marah sama aku kamu Mas" sahut Alaina cekikikan.

Rayhan mendengus, tapi memang benar adanya Rayhan tidak akan bisa marah-marah sama Alaina, Rayhan mah udah bucin akut.

"Kapan kamu lulus si sayang? Pengen cepet-cepet nikahin kamu loh" kini Rayhan sudah menurunkan Alaina dari pangkuannya, bisa bahaya kalau Alaina masih terus dipangkuannya.

"Tahun depan deh, doain ya semoga juga lancar, kalau lancar dan dosennya baik si aku setengah tahun juga bisa lulus Mas, tapi gak tau deh, ini aku juga ambil SKS banyak semester ini biar cepet" jawab Alaina.

Rayhan manggut-manggut. "Pasti aku doain, lebih cepat lebih baik, aku mau ketemu sama orang tua kamu, kapan ya? Sekalian lamaran aja kamu mau gak?" Ucap Rayhan santai, Alaina langsung melotot mendengarnya.

"Lamaran Mas? Gak terlalu cepet emang?" Rayhan menggelengkan kepalanya, mencium pipi Alaina singkat lalu tersenyum. "Gak sayang, aku udah bilang kan kalau ketemu sama orang tua kamu ya sekalian aja"

Lalu setelah berucap seperti itu, Rayhan mengeluarkan cincin yang diberinya beberapa hari yang lalu, waktu Rayhan sedang berjalan-jalan di salah satu Mall dan tak sengaja menemukan cincin yang menurutnya sangat cocok untuk Alaina. Tanpa pikir panjang Rayhan langsung membelinya, meskipun Rayhan tau hubungannya dengan Alaina belum menemukan titik terang waktu itu.

"Will you marry me sayang?" ucap Rayhan pelan, sambil membuka kotak berisi cincin berlian yang sangat cantik.

Alaina menganga menatap Rayhan tidak percaya.

"Mas? Ini beneran kamu mau ngelamar aku?" Ucap Alaina sambil menutup mulutnya, masih tidak percaya.

"Na, masa aku bercanda si, ya emang aku gak romantis ya, ngelamar kamu di hotel gini gak modal banget ya aku? Mau diulang gak? Kita dinner sekarang mau?" Ucap Rayhan tegas, membuat Alaina terkekeh.

"Gak gitu Mas, gak apa ini udah romantis kok, ya meskipun kita tadi berantem dulu, kaget banget tau aku" sahut Alaina meyakinkan.

Rayhan mengelus dadanya pelan, merasa lega.

"Jadi?" tanya Rayhan sambil memegangi tangan Alaina.

"Yes Mas, I will marry you" lalu Rayhan dengan sigap memeluk Alaina dengan erat merasa hatinya sangat berbunga-bunga, Rayhan benar-benar bahagia. Alaina adalah dunianya.

Distance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang