13.

766 36 0
                                    


"Na, gue gak tau kalau lo bisa sebahagia ini dengan Rayhan. Kalau emang Rayhan udah berubah dan gak main-main sama lo, oke gue bakal restuin kalian" Alaina langsung memeluk Bella dan tersenyum bahagia. Tadi pagi Alaina jujur ke Bella, gadis itu menceritakan semuanya tentang hubungannya. Akhirnya setelah perdebatan lumayan panjang Bella luluh dan merestui hubungannya.

Restu Bella menurut Alaina penting banget, apalagi Bella itu udah dianggap Alaina saudara sendiri tanpa Bella Alaina bukan apa-apa. Bella selalu mendukung Alaina suka dan duka.

"Gue sayang banget sama lo Bel!" Bella mengedipkan matanya. "Sorry ya gue biasanya marah-marah soal Rayhan. Gue takut aja dia berulah kayak dulu. Tapi setelah gue lihat-lihat tuh anak udah beneran sama lo dan ada niatan baik ya gue sebagai sahabat lo pasti dukung kalau lo bahagia. Bahagia lo bahagia gue Alaina. Ya meskipun sebenarnya gue masih ngeship lo dan Bara. Tapi yaudah emang kalian kayaknya gak jodoh, bertolak belakang banget"

Alaina memukul lengan Bella pelan. "Dasar! Gue jadi malu tau sama kak Bara, gara-gara lo pasti kak Bara ngomong kalau dia masih sayang sama gue. Ya jelas gue tolak lagi, posisi sekarang gue sama Rayhan. Asli gak enak banget gue sama kak Bara"

"Ya kan gue cuma kasih Bara saran aja, lagian dia cowok gak apalah. Nanti tuh anak juga pasti bisa move on secara kan temen ceweknya cantik-cantik, ya meskipun cantik lo si menurut gue" ucap Bella.

Alaina mendengus pelan. "Sama lo aja deh Kak Bara mah, cocok kalian tuh" Bella melotot tajam lalu melemparkan bantal ke arah Alaina. Mereka akhirnya perang lempar bantal sambil tertawa bahagia.

***

"Iya pak, ini nanti stoknya bisa ditambah lagi aja ya. Apa karyawannya kurang ya? Kalau kurang nanti bisa saya carikan lagi" ucap Alaina pada seorang lelaki paruh baya yang bertugas menyetak sebuah baju.

Usaha Alaina kini berkembang pesat, usaha makanan dan pakaian. Bahkan brandnya saat ini sudah terkenal dipasaran. Maka dari itu Alaina memakai jasa seorang buruh, karena dirinya juga masih sibuk berkuliah.

"Saya nurut aja sama Mbak Alaina, kayaknya kalau 500 sampai 700 pcs ya saya sama rekan rekan masih bisa Mbak"

Alaina menggelengkan kepalanya. "Saya butuh sekitar 2500 pcs pak, nanti saya carikan orang lagi aja ya beberapa. Agar pekerjaan kalian gak terlalu berat juga. Kalau barang kali kerabat kalian ada yang mau bantu disini nanti bisa hubungi saya langsung. Gak usah sungkan-sungkan ya bapak-bapak. Saya udah anggap kalian keluarga sendiri. Tanpa kalian saya pasti sudah kalang kabut"

Para pekerja yang terdiri dari 10 orang itu mengganguk tersenyum hangat. "Baik Mbak, semoga pekerjaan kita semua menjadi berkah dan usaha ini akan berkembang semakin pesat sehingga Mbak Alaina nantinya punya pabrik sendiri" ucap Hari, pria baruh baya yang tadi mengobrol dengan Alaina. Lalu semua mengaminkan ucapan Hari, begitupun dengan Alaina.

Sekarang Alaina tidak perlu kalang kabut cari kerja part time karena memang penghasilannya sudah lebih dari cukup. Tapi Alaina masih bekerja di salah satu cafe, cafe yang menurutnya paling nyaman. Dirinya juga berniat membuka sebuah cafe sebentar lagi setelah uang tabungannya untuk membangun rumah di Surabaya tercukupi.

***

Setelah mengecek persediaan bahan-bahan yang akan dibutuhkan untuk produksi Alaina memutuskan untuk kembali ke kostan.

Tadi siang bundanya Rayhan menelpon, mengingatkan Alaina untuk datang di acara pernikahan kakak Rayhan. Bunda juga bercerita banyak tentang Rayhan yang terlihat lebih bahagia, Alaina tersenyum mendengar itu. Alaina juga semakin dekat dengan Nisa, gadis itu selalu curhat ke Alaina dan Alaina selalu mendengarkan dengan baik. Alaina juga sering curhat tentang Rayhan ke Nisa dan Nisa sangat suka menggoda Alaina tentang itu.

Setelah itu Alaina hari ini rencananya akan pergi ke salon bersama Bella, gadis itu menunggu Bella di kostan sambil memainkan handphone mengabari Rayhan.

Distance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang