Alaina mendengus, menatap wajahnya yang tidak karuan. Matanya bengkak karena seharian menangis, hidung yang memerah, dan rambut yang acak-acakan.Hari ini Alaina bertekat untuk semangat kembali, impiannya masih banyak, putus cinta tidak akan membuat dirinya lemah.
Dari kemarin Bella terus saja menggedor pintu kamarnya, sampai ingin mendobrak pintu itu, tapi Alaina tetap bersikeras untuk tidak membukanya dan meminta Bella untuk tidak mengganggunya karena dirinya ingin menenangkan diri. Akhirnya Bella pasrah.
Setelah mandi, akhirnya Alaina mengecek ponselnya, merasa sangat jenuh di rumah.
Mbak Berlin:
Na, ada acara bagus ni, lo diundang sama salah satu YouTubers tema-nya kesukaan lo banget ni, tentang gimana caranya remaja bisa berpikir positif dan sukses di usia dini. Gue pikir lo bakalan tertarik buat ambil kerja sama ini, kalau mau bales chat ini ya gue tunggu.Alaina melotot tidak percaya, di undang untuk tampil di kamera? Mbak Berlin tau Alaina paling anti untuk tampil di publik, dulu Alaina pernah di undang di salah satu stasiun TV untuk menjadi seorang motivator tapi dirinya tolak karena memang menurut begitu aneh saat tampil di depan kamera.
Tapi setelah dipikir-pikir ini termasuk cara jitu, selain bisa membagi ilmu yang dia punya dirinya bisa dikenal beberapa orang yang mungkin saja berpengaruh baik terhadap bisnis onlinenya kali ini.
Alaina:
Kayaknya seru deh Mbak, kita ketemu aja gimana? Coba jelasin nanti sama, gue di cafenya Deffa aja gimana?Tidak lama setelah mengirimkan pesan itu Mbak Berlin langsung menjawab.
Mbak Berlin
Yoi kalah gitu, gue otw kesana deh sekalian nongkrong, gue tunggu ya!Setelah membaca pesannya Mbak Berlin Alaina juga bergegas mengganti pakaian, dan sedikit mengoleskan make up ke wajah untuk menutupi mata panda miliknya.
***
"Sorry Mbak, lama ya? Tadi gue bersih-bersih dulu soalnya" ucap Alaina ketika sampai di cafe, sambil cipika-cipiki.
"Santai aja gak terlalu lama kok, gue lagi free juga hari ini artis gue lagi libur" sahut Mbak Berlin, mbak Berlin ini seorang manager salah satu artis yang sekarang ini lagi nge-hits, juga menaungi beberapa anak muda yang memiliki potensi untuk dijadikan model ataupun artis.
"Lo cantik banget Na, Mbak dulu udah bilang kan kalau semisal ni lo udah mau dijadiin artis mungkin sekarang nama lo udah melejit dan fans lo pasti udah jutaan. Secara ya lo itu punya potensi, gak cuma modal cantik doang" ucap Berlin menatap serius Alaina.
"Gak minat Mbak, ribet juga nanti kalau jadi publik figur, kemana-mana ada kamera. Gosip sana sini, aduh ribet Mbak, makanya gue dari dulu nolak ya alesannya masih sama" ungkap Alaina jujur dari dalam hatinya. Memang dari jaman Alaina awal-awal di Bandung dulu Mbak Berlin ngejar-ngejar Alaina untuk dijadikan artisnya tapi Alaina menolak dengan keras karena menurutnya jadi artis akan membuat bebannya bertambah.
Berlin mendengus. "Ya udah deh, mbak gak bisa maksa, terus yang satu ini di YouTube kok mau? Tumben banget Mbak kaget pas kamu bilang mau ketemu sama Mbak buat bicarain kerja sama ini"
Alaina menarik nafasnya pelan. "Emm.. gue tertarik aja, lumayan juga kan di YouTube biasanya cuma anak muda yang gak fanatik yang lihat jadi, gue tertarik. Lumayan Mbak sama mau promosi toko gue nanti boleh gak?"
Berlin terkekeh menepuk jidatnya pelan. "Dasar, gue udah duga si pasti ada udang di balik batu. Ternyata emang ya, pinter banget lo jalanin bisnis, tapi gue suka si cara lo kalau gitu kita kerja sama ya?"
Alaina tersenyum, mengibaskan rambutnya. "Iya dong, gue gak mau rugi Mbak, ya udah gue bakal sama siapa nanti kerjanya? Partner gue enak gak?"
"Tenang aja Na, ganteng banget partner lo, mana dia lulusan psikologi gitu dia yang punya ide buat konten gini buat edukasi anak muda si. Rencananya lo bakal sampai 5 episode jadi gak cuma sekali lo tetap mau kan?" Sahut Berlin, Alaina manggut-manggut.
"Ya udah deh sekalian aja, nanti lo bilang aja ke gue tempat sama jadwal take vidio-nya jangan mendadak ya Mbak, takutnya gue nanti ada kuliah juga"
"Tenang aja, nanti kita ada-in meeting juga sebelum akan take vidio sama partner yang gue bilang itu juga mungkin besok atau lusa kita meeting" sahut Berlin, lagi-lagi Alaina mengangguk. Lalu mereka saling mengobrol karena memang keduanya jarang banget bertemu.
***
"Keren banget lo, beneran udah jadi tanah yang di daerah sebelah pasar pasar itu? Udah jadi milik lo?" ucap Bella saat mendapati Alaina bersantai di ruang tamu kos-kosan.
"Iya, lumayan murah dijualnya ya udah gue beli, kan buat pabrik gue. Kalau nyewa tempat orang terus rugi juga mana tempatnya gak luas lagi. Makanya pas ada informasi dari lo kemarin, gue tinjau kesana luas dan bagus ya gue beli aja sekalian mumpung ada duit. Biar karyawan gue juga leluasa disana bisa tiduran lah atau nginep juga gak apa" sahut Alaina sambil mengemil ciki.
"Salut banget, dalam 5 bulan ini bisnis makanan sama baju milik lo bisa melejit gitu keren banget si asli"
Alaina terkekeh. "Gue juga gak expect tinggi loh padahal, tapi berkat dukungan dari lo, dari Rayhan, dari orang tua gue dan doa yang terus gue panjatkan ke Allah. Alhamdulilah semua berjalan dengan lancar dan bisa kayak sekarang ini. Gue juga berharap si bulan depan udah bisa beli tanah buat bangun cafe, mending beli tanah aja daripada nyewa malah lebih mahal kalau harus keluarin uang terus setiap bulan untuk sewa"
Bella mengganguk. "Bener banget nanti gue bantuin lah tenang aja, kita bangun cafenya bareng-bareng"
Alaina tersenyum memeluk Bella dengan erat. "Iya dong harus cafe milik kita berdua harus secepatnya jadi"
"Gimana lo udah lamar magang dimana, udah diterima gak?" tanya Alaina pasalnya kemarin Bella bilang ingin magang di salah satu perusahaan batu bara.
"Udah, tapi belum di panggil interview si, lo gimana jadi ambil perusahaan apa?" Alaina menggelengkan kepalanya pelan. "Gue bingung mau kemana, kayaknya ke kontruksi aja deh, seru kayaknya"
"Ya udah deh, nanti lo bilang aja ke gue biar gue bantu cari tau perusahaannya" Alaina manggut-manggut mengiyakan ucapan Bella.
"Lo gimana sama Rayhan, udah baikan kan? Kayaknya si udah ya, lo keknya udah ceria lagi, duh gitu aja kemarin nangis kejer" Alaina mendengus menceritakan semua kejadian saat di Surabaya kemarin dan akibat dari kemarahan Rayhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance
ChickLitPertemuan singkat di dunia virtual membuat Alaina Aqila Dhanajaya gak bisa move on, bertahun-tahun memendam rasa yang gak pernah padam Alaina terus menyibukkan dirinya agar bisa cepat move on dan hasilnya nihil. Saat sudah menata hatinya tiba-tiba A...