part 14

15.9K 1.2K 0
                                    

Jaemin menurunkan tubuh Jeno dengan perlahan di atas tempat tidur. Mencium keningnya sebelum akhirnya menyelimuti tubuh telanjangnya.

"Ingin mandi dulu?"
Tanya Jaemin. Jeno menggeleng. Bolehkah Jeno jujur jika sifat Jaemin mulai berubah kepadanya. Pria itu sangat baik, sangat berbeda dengan saat pertama kali ia datang kesini. Jeno yang menolak Jaemin, hingga akhirnya ia yang di siksa hingga tidak sadarkan diri.

Andaikan saja sedari dulu, ia bersifat baik bak anak anjing. Mungkin Jaemin yang seperti malaikat ini akan ia temui dengan cepat.

"Bibi Choi akan mengantarkan makanan untuk mu"
Ucapnya dengan suara lembutnya. Jeno mengangguk pelan.

"Aku pergi dulu"
Ia kembali mengecup kening itu. Lalu setelahnya ia benar-benar pergi dari kamar itu.






































Hari ini pesta pernikahan Jaemin dan Yejin akan di laksanakan. Jeno dan Yejin sudah lulus dari sma seminggu yang lalu.

Wanita itu sangat bahagia, karena sebentar lagi sang ceo muda tampan dan kaya raya itu akan menjadi pendamping hidupnya.

"Jaemin kau ingin kemana?"
Terdengar suara nyaring sang ibu yang memanggil namanya. Jaemin menghentikan langkahnya lalu menatap sang ibu dengan ekspresi datarnya.

"Sebentar lagi pernikahan mu akan segera di laksanakan!"

"Lalu?"

"Lalu apa? Kau harus sudah ada di sana. Yejin sudah menunggu mu"

"Aku tidak peduli!"
Ia kembali melangkahkan kakinya menuju kamarnya untuk menemui Jeno.

"Tapi Jaemin!"
Sang ibu kembali berteriak. Jaemin yang mulai kesal memilih membalik tubuhnya lalu menatap tajam sang ibu.

"Jangan ganggu aku!"
Ucapnya dingin. Membuat nyali sang ibu pun langsung turun. Setelahnya Jaemin kembali berjalan ke arah kamarnya dan Jeno.

"Sayang.."
Panggilnya dengan lembut. Ia melirik kearah Jeno yang tengah menatap lurus kearah luar rumah.

"Kamu melihat apa?"
Tanyanya yang kini memeluk pinggang ramping Jeno.

"Tamunya sangat banyak"
Ucapnya dengan lirih. Jaemin juga ikut melihat kearah bawah. Banyak sekali tamu yang berdatangan ke mansion mewahnya. Itu semua merupakan rekan kerjanya dan beberapa keluarga dari Yejin.

Ia semakin mengeratkan pelukannya dengan Jeno.

"Mengapa masih disini? Sebentar lagi kamu akan menikah"
Ucapnya dengan lirih.

"Ada apa dengan mu?"
Jaemin menatap bingung Jeno. Mengapa ia terlihat sangat lesuh?

"Tidak tau, aku hanya kurang enak badan"
Ucapnya dengan lirih. Jaemin merasakan hangat di tubuh Jeno.

"Ingin ke rumah sakit?"
Tawar Jaemin.

"Tidak perlu. Pergilah. Mereka pasti sudah menunggu mu"
Ia melepas pelukan Jaemin padanya.

"Aku akan memanggil dokter untuk memeriksa mu"
Ucapnya. Jeno tersenyum lemah.

"Jisung akan menemani mu"
Lanjutnya. Jeno hanya mampu tersenyum tipis. Entah mengapa tubuhnya semakin melemas saja.

Setelah ciuman lembut ia dapat di bibir itu. Jaemin segera pergi meninggalkan Jeno.

Pesta pernikahan itu berjalan dengan lancar.

Terlihat wajah bahagia di seluruh keluarga termasuk Yejin. Namun tidak dengan Jaemin, ia hanya menampilkan ekspresi datarnya.

Berita pernikahan mereka pun menjadi tranding satu di seluruh korea selatan. Hingga membuat mereka di juluki pasangan romantis.

Setelah acara pernikahan itu selesai, Jaemin segera bergegas pergi untuk menemui Jeno di kamarnya. Yejin rasanya sangat kesal saat tau jika ia akan tinggal di kamar tamu dan bukan di kamar utama. Namun ia tidak bisa melakukan apapun sekarang.

Pintu kamar itu terbuka menampilkan wajah Jaemin.

"Bagaimana kondisinya?"
Tanyanya sedikit panik, namun wajahya masih terlihat datar.

"Dia baik tuan, Shotaro sudah memeriksanya"
Jawab Jisung. Jaemin memperhatikan wajah Jeno dengan sangat lekat.

"Jaga dia dengan baik"
Perintahnya.

"Baik, tuan!"

Malam ini ia tidak bisa bersama Jeno, karena ia harus menemui Yejin terlebih dahulu. Ia ingin segera menghamili anak itu, agar ia bisa mendapatkan penerus darinya. Lalu setelah itu, ia tidak akan mempedulikan apapun lagi tentangnya.

Hanya Jeno..




















VannoWilliams

Crazy Ceo (Jaemjen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang