Setelah menemui Hyunjin di cafe tadi. Jeno memutuskan untuk langsung pulang ke rumah, karena ia tidak ingin meninggalkan Jaeno terlalu lama. Ia juga tidak ingin Jaemin kembali mencurigainya.
Namun saat ia kembali ke mansion itu, hal yang ia takutkan malah menimpanya saat ini.
Terlihat Jaemin yang sudah menungunya di ruang tamu dengan Yejin yang duduk di sebelahnya. Wanita itu menunjukkan senyuman remehnya. Sedangkan Jaemin sudah tidak berekspresi apapun lagi selain kemarahan yang terlihat jelas di wajahnya.
"Kau sudah pulang?"
Tanya Jeno dengan gugup."Dari mana kau?"
Tanya Jaemin dengan sangat dingin."A-Aku baru saja dari toko bayi"
"Toko bayi? Dimana belanjaan mu?"
Tanya Jaemin menyelidik.Jeno memaki dirinya sendiri. Kenapa ia lupa membeli beberapa barang untuk menjadi alibinya.
"Aku.."
"Kau menemui pria itu?"
Tanya Jaemin yang sudah berdiri dari duduknya. Jeno yang mendengar hal itu langsung menegang di tempat.'Bagaimana dia bisa tau!?'
"Aku melihat mu disana bersamanya"
Ucap Jaemin ketika melihat wajah kaget Jeno.Ternyata, ketika Jaemin dan Yejin pulang dari rumah sakit. Yejin meminta Jaemin untuk makan siang bersamanya di salah satu cafe yang dekat dengan mansion mereka. Dan pria itu menyetujui keinginan wanita itu. Namun saat ia masuk ke dalam sana, ia melihat sesuatu yang membuat sisi jahatnya kembali keluar. Jeno tengah duduk berdua dengan seorang pria. Pria yang sama.
Dia lagi! Mengapa Jeno kembali bertemu dengannya. Mereka pasti memiliki hubungan yang serius, dan hal itu hanya ada di dalam pandangan Jaemin.
"Aku.."
Jeno kembali gugup. Ia seperti sudah ketahuan selingkuh oleh suaminya sekarang."Aku.."
"Jawab yang benar!"
Suara Jaemin meninggi, membuat Jeno memejamkan kedua matanya.Tidak! Ia tidak boleh lemah! Ia harus melawan rasa takutnya dan bersikap berani sekarang.
Ia menoleh kearah Yejin yang tersenyum puas dan terkesan remeh kearahnya.
Dan hal itu berhasil memancing kemarahan pada diri Jeno.
Jeno menghela nafas lalu menatap kedua mata tajam Jaemin yang begitu menusuk penglihatannya.
"Kau ingin aku mengatakan yang sejujurnya?"
Tanya Jeno sambil menaikan alisnya. Jaemin tidak menjawab, Jeno terlihat berbeda di matanya saat ini. Bagaimana raut wajahnya yang terlihat tenang tanpa ada rasa takut di wajahnya."Dia!"
Jeno menunjuk kearah Yejin yang langsung terdiam saat melihat Jeno menunjuk kearahnya."Dia yang menyuruh pria yang ku temui itu untuk menjebak ku!"
Ucap Jeno dengan lantang."Dia bohong!"
Teriak Yejin yang langsung berdiri dari duduknya."Aku tidak mungkin melakukan hal itu, kau percaya pada ku kan?"
Yejin menoleh kearah Jaemin yang masih terus menatap kearah Jeno."Kau pikir aku akan percaya?"
Tanya Jaemin masih dengan tatapan yang sama. Jeno menyunggingkan senyumannya. Ia berjalan kearah Jaemin lalu mengalungkan tangannya pada leher pria itu."Aku memiliki nomornya-auch!"
Jeno memekik sakit, saat Jaemin tiba-tiba mencengkram pinggangnya.Ia menarik tubuh itu agar semakin mendekat kearahnya, mendekatkan wajah mereka dengan deruh nafas yang memburu. Membuat Jeno sedikit takut, tapi ia masih bisa menahannya.
"Kau bisa menghubunginya dan bertanya yang sebenarnya kepadanya?"
Ucap Jeno terdengar berbisik di atas bibir Jaemin. Lalu setelahnya ciuman lembut ia berikan pada bibir itu. Jaemin yang mendapat serangan kecil seperti itu, mulai membangkitkan rasa ingin yang lebih. Ia memperdalam ciuman itu, membuat Jeno melenguh pelan.Yejin yang melihat kejadian itu ingin pingsan di tempat. Namun ia memilih untuk tetap di sana. Menyaksikan adegan itu.
Jeno melepaskan ciuman mereka lalu menatap sayu kearah Jaemin.
"Ingin bermain, sayang?"
Tanyanya dengan senyuman menggoda. Jaemin mengumpat pelan,dan langsung membawa tubuh ramping itu menuju kamar mereka. Meninggalkan Yejin yang sudah membeku di tempatnya berdiri tanpa melakukan apapun.VannoWilliams
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Ceo (Jaemjen)
Teen FictionRemaja yang tidak memiliki siapapun lagi di hidupnya, harus rela di jual sang paman kepada seorang ceo yang begitu menggilainya. Story from grandson (CEO)