Pernikahan Jaemin dan Yejin sudah berjalan selama satu bulan. Tidak ada yang spesial. Karena memang tidak akan pernah ada. Malam ini Jaemin memutuskan untuk langsung menghentikan kegiatannya. Karena Jeno yang sudah mulai mengantuk. Jeno memilih menemaninya di kantor seharian. Dan itu membuat Jaemin sangat bersemangat sampai lupa waktu untuk pulang.
"Sayang.."
Jaemin mengelus surai lembut Jeno yang tengah tertidur di sofa yang ada di dalam ruang tamu itu. Jeno tidak ingin tidur di kamar yang memang tersedia di ruangan itu karena ia ingin melihat Jaemin bekerja, katanya."Eungh.."
Lenguhan pelan Jeno berikan. Jaemin begitu gemas dengan wajah mengantuk yang ada di depannya saat ini. Ingin sekali rasanya ia menelan bulat-bulat pipi gembil itu."Waktunya pulang, sayang.."
Ucap Jaemin dengan suara seraknya. Jeno merengek, karena ia masih mengantuk."Mau di gendong?"
Tawar Jaemin. Jeno mengangguk pelan.Jaemin tersenyum tampan, dan langsung menggendong tubuh ramping itu dengan sangat lembut.
Jeno membenamkan wajahnya di ceruk leher Jaemin, menghirup aroma maskulin yang Jaemin keluarkan.
Sesampainya di mansion mewah mereka. Terlihat Yejin dan juga Lian yang tengah menunggu Jaemin dengan wajah bahagia mereka.
Namun Jaemin terkesan tidak peduli dan memilih melewati mereka untuk mengantar Jeno naik keatas.
"Jaemin!"
Panggil Yejin dengan nyaring yang berhasil membuat pria itu berhenti. Bahkan Jeno sampai terbangun. Jaemin membalik tubuhnya, lalu menatap malas wanita itu.Yejin tersenyum sangat bahagia, lalu berjalan menghampiri Jaemin yang masih menggendong Jeno.
Jeno juga ikut melihat kearah wanita itu.
"Ini!"
Ucapnya sambil memberikan kertas yang sedari tadi ada di tangannya. Jaemin mengeryitkan keningnya, enggan untuk menerima kertas itu.Yejin terlihat mendengus kesal lalu memilih membacakan apa yang tertulis di kertas itu. Dan setelah mendengar isi dari kertas itu. Jaemin sedikit kaget, namun wajahnya masih sama. Terlihat sangat datar.
"Kau hamil?"
Ucapnya masih dengan tatapan yang sama. Namun hatinya sedikit menghangat mendengar kabar itu. Yejin mengangguk cepat."Baguslah"
Gumamnya. Jeno yang mendengar hal itu, terlihat sangat kaget. Ia merasa hidupnya akan kembali berubah seperti dulu. Dan itu membuatnya takut, sampai ia mengeratkan pelukannya dengan Jaemin.Jaemin yang tersadar langsung menoleh kearah Jeno.
"Ada apa?"
Tanyanya. Jeno menggeleng, dan malah semakin memeluk Jaemin.Jaemin yang sadar jika Jeno sedang tidak baik-baik saja. Akhirnya memilih untuk segera pergi ke kamar mereka.
Meninggalkan Yejin dan juga Lian yang melihat keduanya dengan senyuman miring mereka.
"Bersiaplah jalang!"
VannoWilliams
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Ceo (Jaemjen)
Genç KurguRemaja yang tidak memiliki siapapun lagi di hidupnya, harus rela di jual sang paman kepada seorang ceo yang begitu menggilainya. Story from grandson (CEO)