Sudah sebulan lebih Jeno bersekolah. Dan terhitung sudah sebulan juga Jeno mendapat siksaan fisik dari Jaemin yaitu dengan menyetubuhinya secara kasar setiap harinya. Pagi ini Jeno rasanya ingin mati saja. Ia benar-benar tidak bisa bangun dari tempat tidurnya. Karena kecemburuan Jaemin yang semakin membuncah. Puncaknya terjadi kemarin. Saat Jaemin memutuskan untuk menjemput Jeno dari sekolah. Hal itu bertepatan saat Hyunjin mengelus rambutnya dan hendak mencium pipinya, sebelum tangan kekar itu menariknya masuk ke dalam mobil.
Hari itu Jaemin sudah kehilangan kesabarannya. Ia meniduri Jeno berjam-jam lamanya hingga tubuh itu lemas tak berdaya.
Siang harinya suasana mansion itu tiba-tiba saja berubah. Itu semua karena sang nyonya besar akan datang berkunjung untuk menemui anak kesayangannya.
"Jaemin, mama datang!"
Teriaknya dengan sangat nyaring. Jaemin tidak menjawab, namun ia segera turun untuk menemui ibunya. Pelukan hangat ibunya berikan untuknya."Mengapa kau sangat pucat? Kau tidak makan dengan teratur?"
Tanyanya dengan penasaran. Jaemin tidak menjawab pertanyaan sang ibu, ia hanya terlalu malas berbasa-basi saat ini."Kau ingat jika malam ini kita ada pertemuan keluarga, bukan?"
Ucapnya yang kembali mengingatkan sang putra. Jaemin mengangguk pelan."Kau harus menyiapkan diri. Mereka akan membawa putri mereka"
Ucap sang ibu dengan semangat. Jaemin masih tidak menjawab, dan memilih mendudukkan dirinya di salah satu sofa di ruang tamu itu, sambil di susul sang ibu yang masih berceloteh tentang makan malam yang akan mereka datangi nanti malam.Pintu kamar itu terbuka, menampilkan wajah datar Jaemin. Membuat Jeno yang hampir saja tertidur terbangun lagi.
Jaemin berjalan kearah Jeno lalu mengecek suhu tubuh Jeno.
"Mengapa kau tidak makan?"
Tanyanya dengan suara beratnya."Aku..aku akan memakannya nanti"
Jawab Jeno dengan cepat. Tidak ingin Jaemin semakin marah dengannya. Setelah mendengar hal itu, Jaemin segera pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.Lalu setelahnya ia terlihat bersiap-siap untuk pergi. Sepertinya ia akan mengadakan jamuan makan malam dengan beberapa rekan kerjanya atau sebaliknya ia yang akan menghadiri jamuan makan malam itu.
Setelah bersiap-siap. Jaemin mendekat kearah Jeno yang menatap polos kearahnya.
"Bibi Choi akan terus mengawasi mu"
Ucapnya. Jeno memgangguk pelan. Jaemin mencium bibir tipis itu dengan sedikit melumatnya, lalu di akhiri dengan ciuman manis di keningnya."Aku pergi"
"Hati-hati"
Ucap Jeno lirih, walau sepertinya Jaemin tidak mendengarnya.VannoWilliams
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Ceo (Jaemjen)
Novela JuvenilRemaja yang tidak memiliki siapapun lagi di hidupnya, harus rela di jual sang paman kepada seorang ceo yang begitu menggilainya. Story from grandson (CEO)