part 16

14.5K 1.2K 0
                                    

Pintu ruangan itu terbuka, menampilkan wajah manis Jeno yang kembali datang dengan membawa bekal. Jaemin tersenyum tampan saat melihat bahwa Jeno lah yang datang.

"Kenapa lama sekali?"
Tanyanya manja. Ia menarik tubuh Jeno agar duduk di pangkuannya. Jeno tidak menolak dan malah semakin mendekatkan tubuh mereka.

"Tadi ada insiden kecil di rumah"
Jawab Jeno dengan suara paraunya. Jaemin mengeryitkan keningnya, menatap bekas tamparan yang sangat jelas di pipi chubby itu. Mengelusnya lembut karena warna merah yang terlalu kontras.

"Siapa yang melakukan ini?"
Tanya Jaemin yang langsung sadar jika itu sudah pasti bekas tamparan. Jeno tidak langsung menjawab, ia malah menunduk untuk semakin mendramatis situasi saat ini.

"Jawab aku, sayang!"
Ucap Jaemin yang tidak suka di bantah. Jeno menatap kedua mata tajam itu dengan berkaca-kaca.

"Mama Lian yang melakukannya"
Ucapnya dengan lirih. Jaemin mengeraskan rahangnya. Ibunya benar-benar keterlaluan, berani-beraninya ia melukai milik Jaemin.

"Mengapa dia menampar mu?"
Tanya Jaemin yang sudah menampilkan wajah datarnya.

"Dia tidak terima jika aku bersama mu"
Jeno semakin memasang raut wajah sedihnya. Melengkungkan bibirnya ke bawah, menambah kesan sedih dan imut pada dirinya.

"Siapa dia yang berani mengatakan itu?"
Ucap Jaemin yang berusaha menenangkan Jeno di pelukannya.

"Dia bilang aku hanya jalang.."
Ucap Jeno lirih. Membenamkan wajahnya di dada bidang Jaemin masih dengan sesegukan. Jaemin mengelus punggung Jeno dengan lembut.

"Kau kekasih ku"
Ucapnya dengan suara lembutnya. Jeno yang mendengar hal itu, langsung tertegun.

'Apa yang baru saja dia katakan?'

Jaemin mencium ujung rambutnya, lalu kembali mengelus punggung Jeno.

"Jika dia mengatakan hal itu lagi. Katakan dengan lantang jika kau adalah kekasih ku, mengerti?"
Jaemin semakin mengeratkan pelukannya dengan Jeno. Jeno merasa ada sesuatu yang berbeda di hatinya saat ini. Entah mengapa ia sedikit senang saat Jaemin mengatakan hal itu. Karena selama ini hubungan mereka tidak memiliki status. Jeno hanya tau jika ia hanya pemuas nafsu Jaemin saja dan tidak lebih.

Tapi apa yang baru saja pria ini katakan? Apa dia serius dengan perkataannya?

"Sayang.."
Suara berat Jaemin berhasil mengembalikan kesadaran Jeno. Ia menarik tubuh itu dengan pelan, agar bisa melihat wajah Jeno.

"Kau sudah makan?"
Tanya Jaemin dengan lembut. Jeno mengangguk lucu. Ia menoleh kearah bekal yang tadi ia bawa.

"Aku akan menyuapi mu"
Ucap Jeno yang kembali melirik kearah Jaemin. Jaemin tersenyum tampan, lalu mengecup pipi gembil itu dengan gemas.

"Manis sekali"
Pujinya saat melihat kedua pipi Jeno yang sudah memerah malu. Jeno juga tidak tau mengapa? Tapi ini murni perasaanya sendiri.

Tahan dirimu Jeno! Jangan sampai kau jatuh cinta dengan si brengsek ini!

Setelahnya mereka mulai menyantap makan siang itu, dengan Jeno yang mulai menyuapi Jaemin yang masih memangkunya sedari tadi.

































VannoWilliams

Crazy Ceo (Jaemjen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang