-Dua puluh Tiga-

442 19 2
                                    



Spam komen di sini ya!!

Terima kasih sudah bersedia membaca dan mampir ke lapak ini. Cerita ini ada untuk di baca bukan untuk di plagiat! Ingat plagiat itu sangatlah tidak berkelas😉

Have fun dan selamat membaca🥰
*
L
O
V
E
*

Dika sangat kesal dengan banyaknya para fans yang menghalangi jalannya. Suasana hatinya sedang tidak bagus, di tambah lagi dengan para fans yang menghalangi jalannya.

Berbeda dengan Dika, ke empat sahabat Dika malah terlihat sangat senang dan bahagia melihat fans mereka yang begitu banyak, kecuali Rafael yang hanya diam saja.

"Ya ampun, fans kita banyak banget. Orang ganteng mah emang beda."

"Iyalah, orang ganteng mah banyak yang suka."

"Halo semuanya numpang lewat ya,"

Dika dan Rafael lebih memilih untuk tidak peduli dan melanjutkan perjalanan mereka menuju kantin. Suara teriakan para siswi yang ada di sana tidak di dengar sama sekali oleh Dika dan Rafael. Mereka berdua lebih memilih untuk mengabaikannya.

Dika tambah kesal, ketika dia harus berpapasan dengan Diki, Rama dan Afifah. Apalagi Diki sempat menatapnya. Sungguh sangat-sangat menyebalkan. Dika langsung saja mendorong semua siswi yang menghalanginya dan berjalan secepat mungkin ke arah kantin. Rafael hanya mengikuti Dika dari belakang saja, sedangkan ketiga sahabatnya masih sibuk mengurusi para fansnya.

"Yuhuu... Sabar! Sabar! Jangan berdesakan!" teriak Rizal heboh.

"Misi dulu ya, orang ganteng mau lewat." Gino melewati para siswi yang berkumpul itu sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Orang ganteng mau ke kantin dulu ya, bye bye." Leo memberi kiss bye kepada para fansnya.

Akhirnya mereka berlima sampai juga di kantin. Untungnya kantin tidak terlalu penuh, jadi mereka bisa duduk di bangku yang masih kosong. Dika menatap bangku yang di tempati oleh Diki, Afifah juga Rama. Dia tersenyum miris melihat itu, namun selanjutnya Dika lebih memilih untuk membuka gawainya.

"Siapa yang mau pesenin makanannya?" tanya Rizal polos.

"Ya elo lah! Gantian. Kemarin gue udah sama Leo," Gino menjawab dengan nada memaksa.

"Dika sama El juga belum." Rizal menunjuk-nunjuk ke arah Dika dan Rafael dengan tatapan tak terima.

"Udah lo aja sana!" Leo segera mengusir Rizal, takut-takut Dika marah.

"Tapi-" belum sempat Rizal selesai berbicara, ucapannya di potong begitu saja oleh Leo.

"Gue temenin," ucap Leo, membuat Rizal akhirnya mau segera pergi darisana.

Baru juga beberapa langkah mereka pergi, tapi Leo tiba-tiba saja berbalik. "Kalian mau pesen apa?"

"Apa ya? Batagor aja deh sama es teh manis." ucap Gino memberitahu.

"Gue samain aja,"

"Gue juga,"

Leo mengangguk dan kembali berbalik, sambil merangkul Rizal menuju ke tempat tukang batagor berada.

!!!!

Selesai menghabiskan makanan, Diki, Afifah dan Rama berniat untuk kembali ke kelas. Afifah masih saja sibuk memperhatikan Dika dari jauh. Rasanya ingin sekali mendekati Dika.

Kembar tapi Berbeda (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang