Aku sengaja post ulang lagi biar banyak yang baca dan mungkin pada baca ulang lagi😁 jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberi vote dan komen ya!
Spam komen di sini ya!!
Terima kasih sudah bersedia membaca dan mampir ke lapak ini. Cerita ini ada untuk di baca bukan untuk di plagiat! Ingat plagiat itu sangatlah tidak berkelas😉
Have fun dan selamat membaca🥰
*
L
O
V
E
*Dika membuka pintu rumahnya dan langsung masuk ke dalam. Tidak seperti biasanya, kali ini Dika langsung pulang ke rumahnya dan tidak mampir ataupun nongkrong di tempat lain. Entahlah, mungkin dia sedang lelah dan ingin beristirahat di rumahnya.
Seperti biasa, tidak ada orang tuanya di dalam rumahnya. Mereka selalu sibuk bekerja dan bekerja, hingga lupa kalau mempunyai anak yang masih harus di urus dan di perhatikan.
Mereka akan pulang pada hari-hari tertentu dan selalu pergi dengan Diki tanpa mengajak Dika. Entah untuk apa.
Ada yang berbeda hari ini, kenapa Diki belum pulang? Padahal biasanya, Diki lah yang lebih dulu pulang dan sampai ke rumah, sedangkan Dika selalu telat pulang ke rumah, bahkan dia sering pulang malam. Tapi, entah kenapa hari ini Diki telat pulang dan Dika lah yang harus sampai lebih dulu.
Tak mau terlalu memusingkan dan memikirkan hal itu, Dika segera berjalan menuju dapur untuk mengambil makanan. Dari pada memikirkan Diki yang jelas-jelas tidak penting, lebih baik memikirkan perut yang kelaparan. Mumpung tidak ada Diki, jadi Dika bisa sepuasnya melakukan apa saja di rumah ini.
Setelah mengambil makanan, Dika langsung bergegas menuju kamarnya. Takutnya Diki pulang secara tiba-tiba dan melihat Dika membawa makanan, kan gak lucu. Bi Ijah hari ini sedang cuti karena anaknya sakit, jadilah Dika harus mengambil makanannya sendiri.
"Huftt... Untung si Diki belum balik, kalau bisa baliknya entar malem aja. Gak usah balik sekalian,"
Dika memakan makanannya sambil menonton tayangan televisi yang berada di dalam kamarnya. Dia sangat asyik dengan kegiatannya itu, sampai tidak sadar kalau sedari tadi gawainya terus saja bergetar. Menandakan ada orang yang sedang menelepon atau pesan yang masuk.
Setelah puas dengan kegiatannya, Dika langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan berganti baju. Masa ganteng-ganteng bau sih.
Ketika keluar dari kamar mandi, Dika langsung mengecek gawainya dan melihat beberapa pesan dari Diki, ada juga panggilan tak terjawab dari Diki.
Musuh bebuyutan
Hari ini gue pulangnya malem,
Kalau lo mau makan, makan aja.
Jangan nungguin dan khawatirin gue.
Dika tersenyum saat membaca pesan dari Diki. "Siapa juga yang khawatir sama lo? Ge-er banget. Kalau bisa lo gak usah pulang sekalian!" gumamnya, lalu melempar gawainya ke atas kasurnya. Dia tidak pernah peduli dengan Diki. Tidak pernah.
Dika kembali menyibukkan dirinya dengan berbagai hal. Seperti bermain game, menonton film dan kegiatan lainnya yang harus dia lakukan karena tidak ada Diki. Bukannya apa-apa, tapi Diki itu selalu kepo dengan apa saja yang di lakukan Dika dan selalu melarang Dika dengan alasan yang tidak jelas.
Setelah puas bermain dan melakukan kegiatannya, Dika langsung merebahkan dirinya di atas kasurnya yang empuk. Dia sangat lelah sekarang, dia tidak takut kesepian dan kesendirian, karena Dika selalu merasakan itu setiap waktu. Dia sudah terbiasa dengan kesepian dan kesendirian. Tidak ada yang pernah menemaninya di saat terpuruk termasuk keluarganya sendiri.
Dika tidak pernah tertawa lepas. Dia juga sudah tidak pernah menangis lagi semenjak umur 10 tahun. Entah, karena, dia lupa cara tertawa dan menangis atau dia tidak bisa tertawa dan menangis. Intinya Dika tidak pernah merasakannya lagi semenjak 8 tahun yang lalu.
Dia hanya butuh kasih sayang dan kebahagiaan, tapi itu tidak pernah ia dapatkan. Diki memang selalu memperhatikannya, tapi itu sudah telat. Dika sudah tidak butuh lagi. Bukannya tidak butuh, tapi dia sudah terbiasa dengan kesendirian. Walaupun orang tuanya terkadang menunjukkan kepeduliannya, itu sudah terlambat. Kenapa mereka tidak memberikannya sepuluh tahun yang lalu.
Kenapa harus sekarang? Kenapa baru sekarang mereka semua sadar dan mulai memperhatikan Dika.
Alasan kenapa Dika benci sama Diki, cuman ada di novelnya. Makanya beli dong novelnya Poo!
"Dika, bangun Dika! Udah sore, bangun!" Suara teriakan seseorang membangunkan Dika dari mimpinya. Ternyata seseorang itu adalah Diki. Mungkin dia baru pulang."Apaan sih, Ki. Gue lagi tidur juga, lo pergi aja sono!" Dika bergumam, sambil menutup kedua telinganya dengan bantal
"Lo udah makan belum?" Diki bertanya dengan nada pelan.
"Apa urusannya sama lo?" bukannya menjawab Dika malah membentak Diki.
"Gue tanya lo udah makan belum?" Diki bertanya kembali dengan sabar.
"Udah, puas lo?" Dika menjawab dengan nada kesal.
"Yaudah kalau gitu, gue cuman mau mastiin aja."
"Peduli banget, sampe urusin gue segitunya."
"Gue serius, Dik."
"Bodo amat," Dika kembali menaikkan selimutnya dan memejamkan matanya kembali. Dia ingin bermimpi lagi, tapi bukan mimpi yang mengingatkannya kepada awal mula masalahnya. Dia ingin mimpi yang benar-benar bahagia. Kenangan bahagia bukan yang menyimpan kenangan buruk.
Melihat Dika yang tidur kembali, membuat Diki menghela nafasnya, tapi tak apalah yang penting Dika sudah makan. Diki segera keluar dari kamar Dika dan menutup pintunya perlahan, takut membangunkan Dika.
Setelah keluar dari kamar Dika, Diki langsung pergi menuju dapur untuk mengambil makanan. Walaupun Bi Ijah cuti, pembantu yang lain tetap saja memasak. Jadi, Diki dan Dika tidak perlu membeli makanan luar. Tentu saja orang tua mereka yang melarang itu, karena bagaimanapun juga mereka ingin anaknya sehat.
"Gak pa-pa. Lo boleh benci gue sepuas yang lo mau, asalkan lo puas dan seneng." gumam Diki dan melanjutkan aksi makanannya.
###
Halo Fren, bagaimana kabarnya? Pasti baik dong.
Makasih buat yang udah baca😙
Jangan lupa vote dan komen juga ya😉
Karena satu vote dari kalian itu berharga banget buat aku.
Jangan lupa follow ig aku
@Itzaulianissa_
&
@wtpdnissa07
Akun Tik tok:Aulianissa151Follow juga akun wp aku biar kalian tau kalau nanti aku up.
Sampai jumpa di part selanjutnya see you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar tapi Berbeda (END)
Teen Fiction~Memaafkan dapat membuat kita kembali bersatu~ •Kembar tapi Berbeda• (Sudah selesai revisi!) °°° Dika dan Diki adalah saudara kembar yang sangat berbeda. Dari mulai penampilan, tingkah laku dan keyakinan mereka berdua benar-benar berbeda. Maka dari...