Spam komen di sini ya!!
Terima kasih sudah bersedia membaca dan mampir ke lapak ini. Cerita ini ada untuk di baca bukan untuk di plagiat! Ingat plagiat itu sangatlah tidak berkelas😉
Have fun dan selamat membaca🥰
*
L
O
V
E
*
Seperti biasa, Dika, Diki dan kedua orang tuanya sedang sarapan sebelum pergi dan melakukan aktivitas mereka masing-masing. Semenjak kejadian kelaparan kemarin, Dika jadi kapok tidak sarapan dan akan memaksakan untuk sarapan, sebelum menuju sekolah apapun yang terjadi.Suasana di meja makan sangatlah hening. Hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar. Mereka benar-benar fokus makan dan tidak ada yang berbicara satu kata pun. Selesai sarapan mereka semua pergi ke tempat tujuannya masing-masing.
Bryan dan Dina pergi ke kantor menggunakan mobil dan sopir. Dika pergi ke sekolah menaiki motor dan Diki yang pergi ke sekolah menggunakan mobil. Itu sudah kebiasaan mereka semua.
"Kalian berdua hati-hati ya di jalan! Jangan ngebut!"
"Iya, Mah, Pah."
Dika tidak menjawab, hanya mengangguk saja. Dia segera menaiki motornya, lalu pergi menuju ke sekolah.
Setelah berpamitan dengan orang tuanya, Diki langsung masuk ke dalam mobilnya dan pergi menuju sekolah. Sebelum itu, dia akan mampir dulu ke rumah Rama untuk menjemputnya, karena motor Rama rusak dan sedang di perbaiki. Jadilah, dia meminta antar-jemput kepada Diki. Untung Diki baik , jadi, dia bersedia untuk mengantar-jemput Rama.
"Udah nunggu lama?"
"Gak juga, gue udah tau lo pasti datang jam segini."
"Oh, yaudah masuk!"
"Oke," Rama segera masuk ke dalam mobil Diki. Setelah memastikan Rama masuk dengan aman, Diki segera menancapkan gasnya dan pergi menuju ke sekolah.
!!!!
Seperti biasanya, jika Dika datang semua murid langsung heboh dan menghampirinya. Tapi, yang berbeda hari ini adalah si berisik Afifah tidak menghampirinya seperti biasa.
Sebenarnya Dika senang, karena dia tidak harus mendengar ocehan berisik Afifah. Tapi, entah kenapa rasanya ada yang kurang jika tidak ada Afifah yang menghampirinya.
Tanpa mau berlama-lama memikirkan hal tidak penting seperti itu, Dika segera berjalan ke kelasnya. Mengabaikan semua teriakan-teriakan heboh murid yang di lewatinya. Baginya itu sudah biasa.
Mobil Diki akhirnya sampai di SMA Lindarga. Seperti biasa, jika mobil Diki yang datang, maka tidak akan ada yang menyorakinya ataupun menyambutnya. Itu tak masalah untuk Diki, karena dia ke sekolah untuk belajar, bukan untuk cari sensasi.
Diki dan Rama segera turun dari mobil. Mereka berdua langsung di sambut oleh Afifah yang juga kebetulan baru datang. Dia sengaja telat datang agar tidak harus bertemu dengan Dika. Entah kenapa semenjak kejadian memalukan kemarin, Afifah tidak mau lagi bertemu dengan Dika. Terlalu malu. Mungkin saja, saat istirahat dia akan menghampiri Dika. Karena, Afifah sudah kangen dengan Dika.
"Diki! Rama!"
"Lo kok baru datang, tumben amat." tanya Rama heran. Tidak biasanya Afifah telat seperti ini. Karena, kebiasaannya adalah menunggu Dika di tempat parkir.
"Kesiangan gara-gara nonton drakor,"
"Kebiasaan para cewek yang buruk,"
"Lo harus bisa atur waktu tidur, Afifah." ujar Diki lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar tapi Berbeda (END)
أدب المراهقين~Memaafkan dapat membuat kita kembali bersatu~ •Kembar tapi Berbeda• (Sudah selesai revisi!) °°° Dika dan Diki adalah saudara kembar yang sangat berbeda. Dari mulai penampilan, tingkah laku dan keyakinan mereka berdua benar-benar berbeda. Maka dari...