💞💞💞
Tidak ada alasan bagiku untuk membencimu, sekalipun kamu tidak menginginkan aku dihidupmu.
~Yudis Darwin~
Jika kamu melihatku tertawa lepas dikeramaian, maka yang kamu lihat hanya sebuah kepalsuan.
~Feli Julia~
Feli menatap sendu Yudis yang tengah menatapnya, Yudis yang tak bisa melihat kesedihan Feli langsung melangkah pergi tanpa menoleh kebelakang.
Membuat Feli berkaca-kaca, Radit menarik Feli menjauh dari keramaian. Mengajaknya untuk duduk kemudian Radit menghapus jejak air mata diwajah Feli.
"Jangan nangis, kalo nangis kamu jelek. Liat make-upnya jadi luntur." Canda Radit, membuat Feli mencebik.
"Nanti gue bantuin loe, buat dapetin si cowok dingin macam saudara loe." Kekeh Radit.
"Loe belum kenal sama dia," ketus Feli.
"Iya udah tahu, kalo udah jadi bucin susah dibilanginya sih." Kata Radit, Radit terbahak dengan kata-katanya sendiri.
Feli mencubit paha Radit, membuat Radit meringis. "Cubitan maut Feli." Gumam Radit, dapat didengar oleh Feli. Feli menatap Radit dengan tajam.
"Ayok pulang, aku antar," ajak Radit, Feli melihat sekeliling yang masih ramai oleh teman-temannya.
"Nanti deh, temen-temen masih rame gitu." Tunjuk Feli pada teman-temannya, yang sedang bernyanyi dipanggung.
Akhirnya Feli dan Radit, kembali bergabung bersama yang lain. Melupakan sejenak rasa sakit yang Feli rasa.
💞💞💞
Suara gedoran di pintu, membuat Feli semakin menutup tubuhnya dengan selimut.
"Feli." Pekik bunda Nia. "Kamu mau kerja atau tidak ?ini udah siang," teriak bunda Nia.
Feli yang mendengar teriakan bunda Nia, langsung bangun dan melihat jam dinakas. Feli membulatkan mata sebab waktu menunjukan setengah tujuh.
"Astaga...astaga, aku telat. Bunda kenapa gak bangunin aku dari tadi sih." Keluh Feli sambil membuka kunci kamar.
"Lah kok, kamu nyalahin bunda sih!?bunda dari satu jam yang lalu bangunin kamu. Kamu sama Gemy sama-sama kesiangan." Ketus bunda Nia.
"Ya udah maaf, aku ngantuk banget kita semalam pulang jam dua bun." Terang Feli, sambil mengambil handuk dan baju ganti. "Aku mandi dulu bun,"
Feli dengan langkah cepat menuju kamar mandi, menutup pintu dengan keras. Membuat bunda Nia mengelus dadanya.
"Feli..Feli," gumam bunda Nia.
Bunda Nia keluar dari kamar Feli, beberapa menit kemudian Feli telah selesai dengan ritual mandinya.
"Astaga, telat ini mah." Dengan tergesa Feli memoles skin care di wajahnya. "Ahh..kelamaan kalo pake skin care, bedak sama lipstik ajalah. Duhh nanti telat lagi." Oceh Feli lagi.
Gemy yang melihat keriwehan Feli, hanya terkekeh saja. "Oi..oi..oi, heboh banget loe pagi-pagi," ledek Gemy.
"Diem loe, gue timpuk pake sepatu." Ketus Feli, Feli menoleh pada Gemy dan sadar bahwa Gemy hanya memakai pakaian santai saja.
"Loe, gak kerja?" tanya Feli.
"Gak, gue bosnya. Ya gue bebas mau libur atau enggak." Balas Gemy, mengedikan bahunya acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love You (Sequel Friends zone)
General FictionFeli menyadari bahwa Yudis berarti dalam hidupnya, hingga kepergiannya membawa pengaruh besar pada keseharian yang dia jalani. Dan dia bertekad untuk mengambil hati Yudis kembali. "Biarkan aku yang berjuang, Yudis."