💞💞💞
Mereka keluar bersama dari resto. Gemy memutuskan untuk mengantar Feli, meski wanita itu tak memberitahukan ke mana dirinya ingin pergi. Ia mengantarkannya ke perusahaan Yudis, mengikuti instingnya.
"Kalo ada apa-apa, loe cepet hubungi gue," tutur Gemy, yang dijawab anggukan oleh Feli.
Kemudian Gemy melesatkan mobilnya keluar dari halaman parkir perusahaan Yudis, Feli berjalan menuju resepsionist dan memberitahukan dia ingin bertemu Yudis.
Dan resepsionist tersebut memberitahu jika Yudis berada di ruangannya dan memperbolehkan Feli masuk.
"Semudah itu." Gumam Feli dalam hati.
Beberapa menit kemudian, Feli telah sampai di ruangan Yudis setelah sekertarisnya memperbolehkan dia masuk, betapa terkejutnya dia melihat adegan yang tak seharusnya Yudis lakukan dikantor.
Feli mengalihkan pandangan yang menyakiti hati dan matanya. "Dasar, gak punya sopan santun."
"Ou Feli, sudah sampai rupanya." Ucap Yudis tanpa dosa.
"Aku ingin bicara berdua," jawab Feli dingin, sambil melirik Sarah.
"Kamu keluar dulu, aku akan bicara dengannya," pinta Yudis pada Sarah.
"Baiklah, aku tunggu kamu di tempat biasa yah." Ucap Sarah manja, membuat Feli memutar bola mata malas.
Yang tak di sangka oleh Feli, Sarah mengecup pipi Yudis. Membuat Feli kesal. Setelah Sarah keluar, Feli duduk di hadapan Yudis.
"Aku minta maaf, berikan aku kesempatan." Ucap Feli cepat.
Yudis menautkan kedua alisnya. "Kesempatan, bertahun-tahun aku memberikanmu kesempatan Feli. Tapi kamu mensia-siakan kesempatan yang datang padamu, aku tidak bisa karena aku akan bertunangan dengan gadis tadi." Jelas Yudis, membuat Feli membelalakan kedua netranya.
"Ma--maksud mu, kamu akan segera bertunangan dengan wanita tadi ?" tanya Feli, tak percaya.
"Iya dan kita sudah mempersiapkan itu semua." Jawab Yudis, tanpa menatap Feli.
Feli berdiri dari duduknya. "Kenapa?semudah itu kamu melupakanku?kenapa kita harus saling mengenal jika pada akhirnya hanya ada kata pisah." Lirih Feli, tak menunggu jawaban dari Yudis dia keluar dari ruangan tersebut.
Yudis menatap Feli yang berdiri di ambang pintu, hendak keluar. "Sebelum janur kuning melengkung, aku akan buat kamu kembali padaku Yudis. Dan kamu hanya diam biar aku yang berjuang." Jelas Feli, kemudian dia keluar dari ruangan Yudis.
Yudis menghembuskan napasnya secara kasar, Yudis menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Melihat mata Feli berkaca-kaca membuatnya tak sanggup.
Kelemahan Yudis adalah tangis Feli dan tawanya.
💞💞💞
Beberapa puluh menit kemudian, Feli sudah sampai dan langsung masuk kamar setelah menyapa bunda Nia dan sang adik.
"Feli." Panggil Gemy.
Feli yang di panggil pun menoleh. "Apa?"
"Nanti malam kita kumpul, dicafe biasa. Sekalian mau pesta lajang gue sama Anisa, jangan lupa loe kasih tau si Radit suruh datang, bagaimana pun dia tetap sahabat kita." Terang Gemy.
"Iya, gue nanti kasih tau Radit." Balas Feli, tanpa menunggu jawaban dari Gemy Feli meninggalkan Gemy di depan pintu kamar.
Membuat Gemy geleng-geleng. "Dasar sepupu gak ada ahlak loe." Umpat Gemy, membuat Feli terkekeh mendengar umpatan Gemy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love You (Sequel Friends zone)
Ficção GeralFeli menyadari bahwa Yudis berarti dalam hidupnya, hingga kepergiannya membawa pengaruh besar pada keseharian yang dia jalani. Dan dia bertekad untuk mengambil hati Yudis kembali. "Biarkan aku yang berjuang, Yudis."