"Menyiapkan acara pertunanganmu membuatku sudah tak baik-baik saja, apalagi menyaksikan kamu menyematkan cincin dijari manis wanita lain."~Feli Julia~
Setelah selesai makan, mereka semua melaju menuju Arkha hotel's. Dengan menempuh kurang lebih dua jam perjalanan mereka kini sudah tiba.
"Loe yakin Fel," tanya Radit.
"Entahlah gue gak tahu." Feli menyandarkan tubuhnya, dengan memejamkan mata.
Radit hanya bisa menunggu di dalam mobil, sedangkan Hana, Indra, Gemy dan Anisa mereka sudah lebih dulu masuk ke dalam.
"Kalo loe gak baik-baik saja, kita bisa pergi dari sini," saran Radit.
Feli menghembuskan napasnya secara kasar. "Gue pengen nangis, tapi gak bisa. Kayanya air mata gue udah habis," lirih Feli.
"Loe gak boleh lemah Feli, loe harus kuat kasih tahu sama mereka bahwa loe baik-baik saja." Ucap Radit.
"So, ayo kita turun," ajak Radit antusias dan Feli pun pasrah hanya mengangguk.
Feli dan Radit berjalan beriringan, dengan Radit yang selalu menggenggam tangan Feli.
"Nona Feli," panggil pembawa acara.
"Saya." Tunjuknya pada diri sendiri, si pembawa acara pun mengangguk.
"Dit gue kesana dulu," bisik Feli dan Radit pun mengangguk.
Feli menghampiri pembawa acara yang ada di sebelah panggung. "Ada apa ?" tanya Feli.
"Nona Sarah meminta anda, yang menyerahkan cincin ini," terang Pandu nama si pembawa acara tersebut.
"Kenapa harus aku ?kenapa gak kamu saja," ketus Feli.
"Maaf nona, acaranya akan segera dimulai. Saya harus membuka acara terlebih dulu."
Pandu meninggalkan Feli dengan sejuta kebingungannya. Serangkaian acara pun telah dilakukan tibalah saatnya pada inti acara yaitu tukar cincin.
Pandu memanggil Feli, agar membawakan cincinnya ke depan. Dengan langkah gontai dan terpaksa Feli membawa nampan yang berisi sepasang cincin, kalung dan gelang.
Setelah tiba dihadapan Yudis dan Sarah, Feli memasang wajah dinginnya datar tanpa ekspresi.
Sahabat-sahabatnya yang melihat itu pun hanya bisa menatap Feli dengan nanar, tanpa bisa melakukan apa pun.
"Keterlaluan banget mereka," ucap Hana sangat geram, ingin sekali mengobrak-abrik ballroom hotel. Tapi otaknya masih waras dia tidak akan berbuat bar-bar.
"Ceweknya yang keterlaluan," balas Radit, yang tiba-tiba sudah duduk disebelah Indra.
"Liat aja tuh Yudis, wajahnya gak ada seneng-senengnya." Sambung Anisa.
Dan dibenarkan oleh yang lain, menimbulkan keributan di meja mereka, yang mengundang perhatian sekitarnya. Tapi mereka mengacuhkannya begitu saja.
💔💔💔
Sementara itu daddy Mike yang melihat itu pun langsung melayangkan protes pada sang istri. "Apa-apaan itu mom, kenapa kalian tidak bisa mengerti perasaan Feli," bisik daddy Mike.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love You (Sequel Friends zone)
General FictionFeli menyadari bahwa Yudis berarti dalam hidupnya, hingga kepergiannya membawa pengaruh besar pada keseharian yang dia jalani. Dan dia bertekad untuk mengambil hati Yudis kembali. "Biarkan aku yang berjuang, Yudis."