💞💞💞
"Menangis. Memaafkan. Belajar. Move on. Biarkan air matamu menyirami benih-benih kebahagiaan masa depanmu."
~Steve Maraboli~Feli dan Radit sudah sampai di apartemen Feli, Radit dengan setianya memeluk Feli dalam dekapannya dan membawanya duduk.
"Minum dulu." Pinta Radit dan Feli pun menurut.
"Berhenti aja jadi sekertaris si Yudis, loe bisa kerja sama gue," tutur Radit.
"Gue gak bisa, selagi mereka belum meresmikan hubungannya. Gue bisa merebut kembali Yudis, ini semua salah gue karena gue yang dengan gak tahu dirinya menggantungkan perasaan Yudis." Jelas Feli lirih.
"Jangan pernah nyalahin diri loe Fel, ini semua bukan kesalahan loe. Dianya aja yang gak bisa sabar." Ketus Radit.
Feli mendelik pada Radit dan menatap tajam. "Loe tahu Dit, ini semua salah loe. Salah loe," bentak Feli, membuat Radit mengehela napas lelah.
"Ok..ok, loe tenang gue minta maaf." Kata Radit."Maaf...maaf...maaf dan maaf," pekik Feli yang sedang dilanda kemarahan.
Feli mencengkram baju Radit. "Semua karena loe, kalau saja loe gak mempermainkan perasaan gue. Gue gak mungkin kaya gini, kalo dari awal gue bisa menerima Yudis mungkin gue gak akan seperti ini." Teriak Feli, melupakan sakit dikakinya.
Radit membiarkan Feli, menumpahkan segala kemarahannya pada dirinya. Feli memukul Radit kemudian menangis, Radit memeluk Feli dan mengusap punggung Feli lembut.
Saat mereka sedang berpelukan, tiba-tiba pintu apartemen terbuka dan Gemy begitu terkejut melihat Feli menangis dengan rambut acak-acakan.
"Ada apa ini?loe apain dia, Dit." tanya Gemy, membuat Radit menoleh dan mendesah.
"Bukan gue," ketus Radit.
Gemy mendekati Radit dan Feli, dia menarik Feli dari dekapan Radit. Dan menatap wajahnya secara intens.
"Siapa yang lakuin ini?" tanya Gemy, membelai bekas tamparan Yudis dan Sarah.
"Apa Yudis?" tanya Gemy lagi, namun Feli tetap diam, dia malah menghambur kepelukan Gemy.
Lalu bel apartemen berbunyi. "Buka Dit," perintah Gemy, dengan langkah gontai Radit membuka pintu dengan malas.
"Kalian, mau reunian ceritanya." Ledek Radit.
"Emang kenapa ?kita gak boleh kesini ?" tanya Indra.
"Minggir loe, ngehalingin jalan aja." Ucap Hana, sudah kembali pada mode seperti biasa.
Anisa hanya tersenyum, menanggapi perdebatan antara sahabat-sahabatnya tersebut. Perdebatan yang gak ada faedahnya sama sekali, yang selalu Anisa rindukan.
Anisa, Indra dan Hana memasuki apartemen Feli Radit mengekor dibelakang mereka, saat sampai di ruang tamu. Mereka mendapati Feli yang tengah menangis dalam pelukan Gemy. Nampak Gemy menenangkan Feli.
"Loh!!Feli kenapa ?" tanya Anisa panik.
"Pasti ini ulah loe, kan Dit." Cetus Indra, membuat Radit membulatkan kedua matanya.
"Enak aja loe," Ketus Radit, dia menjatuhkan diri dikursi sebelah Gemy dan Feli. Sedangkan yang lain duduk di sofa panjang.
💞💞💞
Setelah Feli tenang dan dia tertidur dan mengobati kakinya yang terkilir, Gemy mengintrogasi Radit dengan tatapan tajam.
Membuat Radit berdecak. "Loe jangan liatin gue kaya gitu lah, kaya mau ngajak ribut segala." Kata Radit, membuat Indra tertawa terbahak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love You (Sequel Friends zone)
قصص عامةFeli menyadari bahwa Yudis berarti dalam hidupnya, hingga kepergiannya membawa pengaruh besar pada keseharian yang dia jalani. Dan dia bertekad untuk mengambil hati Yudis kembali. "Biarkan aku yang berjuang, Yudis."