Meminta maaf part.2

50 24 1
                                    

"Hati ini sakit, saat seseorang yang kita sayang dan dekat dengan kita, tiba-tiba dia cuek dan gak peka. Dan dia datang saat butuh saja."

~Hana Srinita~

"Aku tidak akan pernah menjalin hubungan dengan seseorang. Sementara hatiku masih terpaku pada satu orang."

~Feli Julia~


Feli terpaku saat Yudis sudah ada di depannya. "Yudis." Lirih Feli.

Yudis tersenyum menatap Feli, kemudian pandangannya beralih pada Aksan.

Yudis mengulurkan tangan, memperkenalkan dirinya. Dan Aksan pun menyambut uluran tangan Yudis, mereka pun berkenalan.

"Feli, aku ingin berbicara denganmu." Ucap Yudis. "Hanya kita." Lanjutnya lagi.

Feli pun mangangguk dan meminta Aksan untuk menunggunya di mobil. Setelah Aksan tak terlihat, Yudis mengajak Feli menuju kantin bandara.

"Apa yang ingin, kamu bicarakan ?" tanya Feli datar, setelah mereka duduk.

Yudis merasakan perasaan yang asing, saat Feli berkata datar. Dulu saat mereka baik-baik saja Feli selalu menunjukan senyumnya pada Yudis.

"Maaf." Kata itu yang mampu Yudis ucap.

Feli tersenyum samar. "Aku sudah memaafkanmu, karena untuk memulai hari esok untuk lebih baik, kita harus lebih dulu memaafkan." Terang Feli.

"Terima kasih," jawab Yudis singkat, entah mengapa lidahnya kelu dan kata-katanya buyar.

"Aku harap kamu, tidak berhenti jadi sekertarisku Fel." Ucap Yudis.

Feli menggeleng. "Itu sudah keputusanku, aku yang ingin." Sahut Feli.

"Tapi kamu harus membayar kerugian, pada perusahaan Darwin." Jelas Yudis.

Feli memejamkan matanya, dia lupa akan hal itu. Feli bisa saja membayar finalti pada perusahaan Darwin, dia tidak mau karena hal sepele dia dikeluarkan begitu saja. Dan hanya karena emosi sesaat. "Keenakan dong, si nenek lampir itu." Batin Feli.

"Baiklah, besok aku akan kerja lagi." Putus Feli. "Kalo gak ada yang mau dibicarakan lagi, aku pergi dulu." Pamit Feli, tanpa menunggu jawaban Yudis Feli beranjak dari duduknya dan berlalu begitu saja dari hadapan Yudis.

Yudis menghembuskan napasnya secara kasar, ada rasa sesak didadanya. "Benar apa yang dikatakan Hana dulu." Monolog Yudis, mengingat dulu perkataan Hana.

💞💞💞

Feli tersenyum pada Aksan setelah masuk kedalam mobil, Aksan memutuskan untuk membeli makanan untuk sahabat-sahabat Feli yang masih berada di apartemen.

Beberapa jam kemudian, Feli dan Aksan sudah sampai di apartemen Feli. Mereka semua berkenalan dengan Aksan, Hana yang memang kecentilan tidak mau ketinggalan untuk menggoda Aksan yang tamvan.

"Hana oi, liat noh si Indra wajahnya udah kaya baju belum disetrika." Ucap Radit, membuat semua orang tertawa terbahak.

"Diem loe, Dit temen gak ada ahlak emang loe." Ketus Indra.

"Ehh untung loe Nis, gak kegoda sama dia." Tunjuk Radit pada Aksan, membuat Gemy menatap tajam Radit.

"Tapi aku tetap sayang ko, sama kamu Dra." Celetuk Hana, memeluk Indra membuat wajahnya berseri.

"Lebay banget, sih loe." Ucap Radit.

"Dit udah, loe tuh yah. Loe jomvlo jadi gak ngerasai kaya gitu sekarang ." Kata Feli.

Still Love You (Sequel Friends zone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang