💞💞💞
Setelah puas menangis di dalam mobil, Yudis melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Ponselnya terus saja bergetar membuatnya makin kesal, Yudis memutuskan untuk mematikan ponsel tersebut.
Tanpa terasa Yudis melajukan arah mobilnya ke taman, yang sering dia dan Feli kunjungi. Menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong.
"Sekarang aku harus apa ?kenapa kamu ninggalin aku?"
"Aku harus membatalkan pertunangan ini, aku harus memberitahukan pada tante Diana dan om Imam," putus Yudis.
Dia tidak bisa terus seperti ini, nyatanya melihat Feli jauh darinya saja sudah seperti ini apalagi melihat Feli bersanding dengan laki-laki lain.
💞💞💞
Sementara Feli yang sudah ada dalam pesawat, sedang menatap foto Yudis. Perjalanan menuju Jerman sangat lama kurang lebih 16 jam dan baru 4 jam mengudara.
"Maafkan aku Yudis, aku harus pergi menjauh darimu. Sekarang aku sadar bahwa aku memang mencintaimu."
Feli menghela nafas lelah memejamkan matanya, berharap dia bisa tidur. Nyatanya setiap dia memejamkan mata yang dia liat hanya kenangan manis bersama Yudis, laki-laki yang pernah dia sia-siakan. Tapi dia butuhkan.
Sementara itu di taman, setelah menumpahkan kesedihannya. Yudis memutuskan untuk pulang. Tak butuh waktu lama Yudis sudah sampai di rumahnya.
Dan mendapatkan hadiah berupa tatapan tajam dari mommy Melati. "Dari mana kamu?"
Namun Yudis menghiraukan pertanyaan mommy Melati, membuat mommy Melati kembali bertanya dengan nada membentak. "Yudis Darwin, mommy tanya kamu dari mana?"
Yudis menatap mommy Melati dengan tajam, tak ada rasa takut dalam diri Yudis dia sudah kecewa pada mommynya.
"Kenapa mommy, selalu ikut campur urusan ku ?aku sudah dewasa mom bukan anak kecil lagi, jadi tolong jangan bertanya aku dari mana," teriak Yudis.
"Kamu berani berteriak pada mommy Yudis ?apa karena perempuan itu ?perempuan yang sudah mensia-siakan kamu," marah mommy Melati.
"Tapi aku mencintainya mom," jerit Yudis frustasi. "Aku mencintainya," lirih Yudis mulai terisak, berlutut di hadapan mommy Melati.
Mommy Melati pun iba, dia tidak tega melihat anaknya terluka seperti ini. "Bangun nak, jangan seperti ini maafkan mommy. Mommy mau yang terbaik untukmu dan masa depanmu," ujar mommy Melati.
"Tapi aku tahu yang terbaik untuk masa depan ku mom." Yudis terisak dalam pelukan mommy Melati.
Mommy Melati membawa Yudis ke kamarnya dan dia tidur dengan lelap dalam pangkuan mommy Melati. "Apa yang harus mommy lakukan, untuk membuatmu bahagia ?apa mommy harus memintanya kembali pada mu?"
Mommy Melati meletakan kepala Yudis di bantal, dia memutuskan untuk menemui Feli diantar oleh supir.
Beberapa jam kemudian mommy Melati sudah sampai di kediaman Feli.
"Maaf menunggu lama," ujar bunda Nia, sambil cipika cipiki.
"Tidak apa-apa jeng, saya mengerti," jawab mommy Melati.
"Selamat atas pertunangan Yudis yah."
Mommy Melati hanya menanggapi dengan senyuman.
"Kenapa ?ada masalah?" tanya bunda Nia, melihat ke raguan di wajah mommy Melati.
"Begini, saya ingin bertemu dengan Feli jeng," ungkap mommy Melati.
Sebelum bunda Nia menjawab, Gemy lebih dulu memotong ucapan bunda Nia, dengan dingin dan datar. "Feli tidak tinggal lagi di sini, dia sudah pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love You (Sequel Friends zone)
Ficção GeralFeli menyadari bahwa Yudis berarti dalam hidupnya, hingga kepergiannya membawa pengaruh besar pada keseharian yang dia jalani. Dan dia bertekad untuk mengambil hati Yudis kembali. "Biarkan aku yang berjuang, Yudis."