Spesial Radit
Happy reading
Semua sahabat-sahabat gue satu persatu sudah menjadi seorang istri dan suami, dua tahun yang lalu gue baru saja menyerahkan Feli pada Yudis. Walau pun berat tapi gue mencoba buat ikhlas, nyatanya gue masih mencintai Feli. Tapi cukup gue dan Tuhan yang tahu.
Selama dua tahun ini gue sibuk mengembangkan bisnis gue sendiri bersama Indra sahabat gue yang selalu ngerti gue, di bidang proferti. Dan lumayanlah hasilnya buat nikah.
Hari ini Yudis ngasih kabar bahwa ada kabar bahagia yang ingin dia sampaikan pada kita semua.
Gue melirik jam di ponsel menunjukan pukul dua, dan Indra sudah pulang lebih dulu.
"Kayanya gue harus ke rumah bunda Nia sekarang."
Didalam perjalanan gue mampir terlebih dulu ke toko bunga, makanan dan toko perlengkapan bayi. Gue ingat belum ngasih kado ke si kembar Liana dan Devara.
Beberapa menit kemudian gue baru saja sampai di rumah bunda Nia, gue berdecak kesal ternyata sudah pada datang semua.
"Lah kirain gue yang pertama datang, tahunya udah pada ada semua."
Gue masuk dan mengucap salam dengan lantang, sambil membawa barang-barang belanjaannya. Dan dijawab salam pula oleh yang lain.
"Wahh uncle Radit bawa apa tuh?" seru Hana.
"Hadiah khusus buat twins," jawab gue.
Dan gue bisa liat, Liana dan Devara berlarian menuju gue. Membuat gue tertawa.
"Ini buat aku uncle?" tanya Liana polos.
Lihatlah betapa menggemaskannya Liana ini.
"Iya sayang," jawab gue.
Liana dan Devara sibuk membuka kado mereka, dan tepukan kecil mendarat di pundak gue.
"Uncle Ladit, buat Nu mana?" tanya Keanu yang masih kesusahan menyebutkan huruf R, liat lucu banget kan anaknya Gemy ini.
"Keanu sayang uncle lupa beliin kamu mainan, gimana dong?" tanya gue dan gue bisa liat Keanu sudah mulai cemberut.
"Uncle gak tayang cama aku," rajuk Keanu. Gue menggaruk rambut gue yang gak gatal sama sekali, gue bingung nih anak Gemy ini udah bisa ngambek.
"Tanggung jawab lo Dit," sahut Gemy, tiba-tiba sudah berada dibelakang gue. Membuat gue terkejut.
"Lah emang gue apain anak lo?"
Dasar si Gemy ini, nyebelin dia kaya tapi malah tetep morotin gue.
"Yakan lo ngasih cuma buat si kembar aja, lo lupa anak-anak itu ada tiga." Kata Gemy ngegas. "Jadi lo harus beliin anak gue juga, kalo lo beliin si kembar mainan," lanjutnya lagi. Gue berdecak menghiraukan ocehan Gemy.
Gue berlalu begitu saja dari hadapan Gemy dan bergabung bersama bunda Nia dan mommy Melati.
"Mom, bun," sapa gue.
"Hai Dit," jawab mommy Melati dan bunda Nia kompak.
"Ada kabar apa sih mom? Terus itu Feli sama Yudis nya mana?" tanya gue, karena sedari tadi gue gak liat mereka berdua.
"Bunda juga gak tahu ada apa? Mereka masih dijalan belum pulang," jawab bunda Nia, gue hanya mengangguk saja sebagai jawaban.
Selagi menunggu Feli dan Yudis, gue bermain bersama Keanu yang ternyata dia merajuk hanya beberapa menit saja. Nyatanya gue masih menjadi om favoritnya. Tak lupa Liana dan Devara yang selalu ikut bermain dengan Keanu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love You (Sequel Friends zone)
General FictionFeli menyadari bahwa Yudis berarti dalam hidupnya, hingga kepergiannya membawa pengaruh besar pada keseharian yang dia jalani. Dan dia bertekad untuk mengambil hati Yudis kembali. "Biarkan aku yang berjuang, Yudis."