Lamaran

19 4 2
                                    

💞💞💞

Hari ini Feli berencana pulang ke rumah orang tuanya, dia akan memberitahukan itikad baik Yudis.

"Mudah-mudahan, bunda gak marah kalau bilangnya dadakan." Monolog Feli.

Beberapa menit kemudian Feli sudah sampai di kediaman orang tuanya. Dia melihat bunda Nia yang sedang menyiram tanaman di halaman depan.

"Bunda," panggil Feli.

Bunda Nia langsung melipat tangan didada dan menatap tajam Feli. "Ingat juga kamu sama rumah masa kecil mu," ketus bunda Nia.

Feli mencium punggung tangan bunda Nia dan memeluknya. "Bunda kalo marah, jadi tambah cantik deh. Pantes ayah cinta sama bunda," goda Feli.

Bunda Nia memutar bola mata malas. "Pasti ada apa-apanya, ini mah."

Feli tertawa dengan ucapan bunda Nia. "Bunda tau aja."

"Ayo masuk," ajak bunda Nia.

"Ya ampun bun, udah kaya tamu aja." Feli tertawa, membuat bunda Nia mencubit pipi Feli. Feli meringis karena cubitan bunda Nia.

"Kamu udah makan?" tanya bunda Nia setelah mereka duduk di meja makan.

"Udah di apartemen bun, bunda tau gak siapa yang masakin Feli?"

Bunda Nia menatap Feli curiga. "Siapa?"

"Calon menantu bunda," jawab Feli tersenyum manis.

"Siapa sih ?kamu jangan main tebak-tebakan deh bunda lagi malas," ketus bunda Nia.

"Yudis."

Bunda Nia membulatkan kedua matanya. "Yudis," ulang bunda Nia.

Dan Feli pun mengangguk membenarkan ucapan bunda Nia. "Tapi, bukankah dia sudah bertunangan?"

"Pertunangannya dibatalkan bun, Yudis tidak mencintai Sarah," terang Feli.

Bunda Nia hanya mengangguk saja. "Terus kapan mereka mau kerumah?"

"Malam ini," jawab Feli tanpa dosa, membuat bunda Nia membulatkan matanya dan mencubit kembali Feli.

Feli meringis mendapatkan hadiah dari bunda Nia. "Bunda nih, ko gitu sih KDRT sama anak," keluh Feli.

"Coba ulang sekali lagi," pinta bunda Nia.

"Apa sih bun, gaje banget."

"Itu kapan Yudis dan keluarganya mau ke rumah?" tanya bunda Nia.

"Hari ini, malam ini bunda ku sayang," jelas Feli.

"Kalian ini bener-bener deh yah, kenapa harus dadakan," pekik bunda Nia.

"Ya lebih cepat, lebih baik bunda punya calon cucu yang ke dua," goda Feli.

"Feli kamu, ihh bener-bener deh yah," marah bunda Nia.

Feli bukannya sedih dia malah tertawa, melihat tingkah kepanikan bunda Nia.

"Emang apa yang bunda khawatirkan ?kalo hidangan toh ada pembantu yang bantu bunda, trus soal camilan tinggal beli dari sekarang dan bunda kasih tahu ayah yah," kata Feli.

Bunda Nia menghela napas lelah. "Ya sudahlah, dari pada kamu dan Yudis berbuat lebih jauh lagi. Lebih baik bunda kasih tahu ayah dan mulai memasak."

"Nah gitu dong, love you bun." Feli memberikan ciuman jarak jauh kepada bunda Nia.

"Ou iya bun, aku mau masak makan siang boleh yah?"

"Ya udah sana, jangan banyak tanya," ketus bunda Nia memijat keningnya yang terasa pening.

Still Love You (Sequel Friends zone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang