💞💞💞
Setelah mendapatkan kabar kepulangan Feli, Yudis bergegas memesan bunga dan cincin yang dulu sudah dia persiapkan. Dia akan langsung melamar Feli tidak akan di tunda-tunda lagi.
Malam pun tiba, Yudis sudah siap dan rapi. "Gantengnya anak mommy," puji mommy Melati.
"Iya dong daddynya aja tampan gini, masa anaknya engga," sahut daddy Mike yang tiba-tiba sudah berada dibelakang Yudis.
"Pede sekali kamu dad," ledek mommy Melati.
Membuat Yudis terkekeh, jika nanti dia dan Feli memiliki anak. Yudis ingin anaknya jika perempuan mirip Feli laki-laki mirip dirinya.
"Sudah mom, dad jangan berantem, malu didengar tetangga," kata Yudis. "Kalo gitu, aku berangkat dulu yah mom, dad," pamit Yudis mencium punggung tangan mommy Melati dan daddy Mike.
"Hati-hati, sayang." Pesan mommy Melati.
Dijawab anggukan oleh Yudis, Yudis memutuskan untuk menemui Feli di apartemennya saja. Karena menurut Andi Feli belum keluar sama sekali karena malas.
Tak lama Yudis pun sampai di unit Feli, menurut info semua sahabat Feli sudah pulang tinggal Feli sendiri di apartemen.
Yudis begitu gugup. "Ya Tuhan jantung gue, udah gak aman." Gumam Yudis, sambil memegang dadanya yang berdebar kencang.
Kemudian dia menekan bel unit Feli, saat mendengar knop terbuka kegugupan Yudis bertambah.
"Yudis, kenapa..."
Sebelum Feli melanjutkan perkataannya, Yudis sudah lebih dulu memeluk Feli dengan erat.
"Aku merindukanmu," bisik Yudis, membuat Feli terpaku terlebih Yudis mengecup pipinya sekilas.
"Dis lepasin gue, gak enak diliat orang."
Feli mencoba melepaskan diri dalam pelukan Yudis, dia tidak ingin jika ada tetangganya yang keluar trus melihat berpelukan.
"Yudis." Desis Feli.
Karena Yudis tidak mau melepaskan pelukannya, akhirnya Feli berjalan mundur masuk ke dalam. Yudis pun tersenyum tipis dia menang Yudis menutup pintu dengan kakinya.
Kemudian Yudis melepaskan pelukannya, langsung mendapatkan tatapan tajam dari Feli.
"Kenapa kamu ke sini?" ketus Feli.
"Aku ingin menemui, calon ibu dari anak-anakku," ucap Yudis dengan santainya.
Membuat Feli memutar bola mata malas. Feli melipat tangan di dada, berdiri dihadapan Yudis. "Calon ibu dari anakmu ?cih pede sekali, memangnya aku mau menikah denganmu ?"
Yudis mendekati Feli, membuat Feli mundur dan terus mundur sampai dia terduduk di sofa dengan Yudis yang mengungkungnya.
"Yu--Yudis apa yang mau kamu, lakukan ?" tanya Feli gugup.
"Kamu takut ?"
Yudis membelai wajah Feli dan menatapnya intens. "Mudah-mudahan, Yudis gak denger detak jantung gue yang lagi disko," batin Feli.
Feli mendorong Yudis dengan kuat, sampai Yudis terjatuh terduduk di lantai. Dengan sigap Feli membantu Yudis berdiri.
"Maaf," cicit Feli, Yudis tersenyum mengusap rambut Feli.
"Aku baik-baik saja, tapi jika kamu pergi lagi maka aku tidak akan baik-baik saja," ucap Yudis tersenyum menatap Feli.
Membuat Feli yang ditatap seperti itu pun jadi salah tingkah, dengan cepat Feli memalingkan wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love You (Sequel Friends zone)
General FictionFeli menyadari bahwa Yudis berarti dalam hidupnya, hingga kepergiannya membawa pengaruh besar pada keseharian yang dia jalani. Dan dia bertekad untuk mengambil hati Yudis kembali. "Biarkan aku yang berjuang, Yudis."