💞💞💞
Tiga bulan berlalu, Sarah sudah menerima keputusan batalnya pertunangan dengan Yudis saat mantan kekasihnya datang dan melamar dia langsung.
Membuat Yudis merasa tenang, tapi selama tiga bulan tanpa Feli membuatnya berubah menjadi lebih dingin pada setiap orang. Mommy Melati pun terkena imbasnya.
Yudis sudah mencoba mencari tahu dimana Feli berada lewat detektif yang dia sewa, namun sekuat apapun Yudis mencari tahu tetap Gemy dan kawan-kawannya selalu menggagalkannya tanpa sepengetahuan Yudis.
"Aku merindukan mu, Fel." Yudis menatap foto Feli yang lama.
"Yudis, boleh mommy masuk?" panggil mommy Melati dari luar, sambil mengetuk pintu.
"Masuk saja," jawab Yudis acuh.
Mommy Melati melihat Yudis yang sedang menatap foto Feli. "Nak sampai kapan kamu akan seperti ini terus sama mommy ?kamu gak mau maafin mommy?"
"Aku tidak pernah marah padamu mom, aku hanya kecewa," jelas Yudis. "Jika mommy mau terus membahas ini lagi, lebih baik mommy keluar dari kamar ku," usir Yudis, membuat mommy Melati berkaca-kaca.
Dengan langkah gontai mommy Melati keluar dari kamar Yudis. "Mommy janji akan membantu mu, mencari Feli," batin mommy Melati.
Yang tanpa mereka sadari Feli sudah kembali ke Indonesia beberapa hari yang lalu, yang tahu Feli sudah ada di Indonesia hanya keluarga dan sahabat-sahabatnya.
Apartemen Feli
Hana menatap tajam Feli, yang dengan santainya duduk sambil memainkan ponselnya.
"Apa sih Han ?lo liat gue udah kaya liat pelakor aja, emang muka gue kaya muka-muka pelakor apa," cibir Feli.
Membuat Hana mencebik dan memukul lengan Feli dengan pelan. "Gila lo ya Fel, balik ke Indonesia lo gak ngasih kabar. Sahabat macam apa lo," omel Hana. "Kalo gue gak tahu dari Indra, mungkin gue sangka loe masih di Jerman sana," lanjutnya lagi.
"Denger yah Han, kalo gue ngasih tahu lo. Lo pasti bakal minta oleh-olehnya Jerman tuh," terka Feli, membuat Hana senyum malu-malu.
"Ha..ha..ha, tahu aja lo yah, eh btw nih yah selama lo lost kontak sama kita-kita. Lo tahu ada yang lebih gila nyariin dan khawatirin lo ketimbang kita sahabat lo. Mau tau gak siapa?" tanya Hana menaik turunkan alisnya.
Feli bukannya tidak tahu, siapa yang Hana bicarakan tapi dia akan pura-pura tidak tahu. "Siapa emang ?paling juga Radit."
"Sembarangan Radit mah santuy aja, dia tiap malam bulak balik ke club malam sama si Indra," kesal Hana dan Feli tertawa.
"Diem jangan ketawa lo, ya udah gue kasih tahu siapa orangnya," ujar Hana.
"Ya udah siapa ?lama banget lo."
"Yudis."
Feli menyunggingkan senyumnya, ada rasa bahagia jika Yudis masih mencarinya. Saat di Jerman kemarin dia sengaja tidak berinteraksi dengan sahabat-sahabatnya kecuali kedua orang tuanya dan adiknya Rumi, bahkan Gemy yang satu rumah dengan bunda Nia hanya mendapat info dari bunda Nia saja.
Membuat Gemy mencak-mencak dan Feli juga mengetahui kabar kehamilan Anisa dari bunda Nia. Ya Anisa sedang mengandung dan umur kandungannya kurang lebih dua bulan.
"Astaga Feli Julia," teriak Hana di depan telinga Feli.
"Hana apa-apan sih lo, budeg nih gue," marah Feli.
"Lagian lo tuh yah, nyebelin orang gue lagi ngomong lo malah melamun. Hayo ngelamunin Yudis yah," goda Feli.
"Apaan sih Han, enggak ko," kilah Feli berusaha setenang mungkin.
"Ngaku aja lo, lo gak kasian apa liat dia kaya orang stress nanyain lo sama gue, Indra, Radit, Anisa dan Gemy. Indra bilang dia pernah liat Yudis di club malam juga Fel, dia mabuk sambil merancau nama lo," terang Hana panjang kali lebar.
Saat mereka sedang asik berghosip ria, tiba-tiba pintu terbuka dan suara pekikan Anisa membuat Feli langsung memeluk Anisa.
"Ohh...bumil ku."
"Feli kamu jahat, gak ngabarin kita-kita," rajuk Anisa, hormon kehamilan membuat mood Anisa cepat berubah.
"Heh !!kalian mau pada pelukan di depan pintu gitu," tanya Radit. "Gue udah laper nih, liat gak kasian pada kita para cowok bawa bungkusan seabreg gini," keluh Radit.
Anisa dan Feli memberi ruang untuk para pria masuk terlebih dulu. "Ayok lah kita makan dulu, dah laper nih," kata Radit.
Dan mereka pun makan bersama sambil cerita, yang selalu Feli rindukan. Termasuk Yudis.
"Aksan apa kabar, Fel?" tanya Gemy.
"Dia baik, udah gak jomblo tuh kaya Radit udah nemuin jodohnya," ledek Feli, membuat Radit memutar bola mata malas.
"Lo tuh yah ngangenin, tapi nyebelin juga," sungut Radit, membuat semuanya tertawa terbahak.
"Ehh geng, gue punya sesuatu nih buat kalian."
Indra mengeluarkan kartu undangan dan menyimpannya di meja, yang penuh dengan makanan.
"Astaga Indra," pekik Radit histeris.
"Gak usah lebay lo, Dit," ledek Hana.
"Selamat yah Hana, Indra. Semoga di lancarkan sampai hari-Hnya," doa Feli tulus dan di aamiin kan oleh semuanya.
Obrolan absurd ke enam sahabat terus berlanjut, sampai tak terasa waktu menunjukan pukul lima sore.
💞💞💞
Ponsel Yudis yang berada di atas nakas terus saja berbunyi, dia malas membuka ponsel semenjak Feli lost kontak.
"Andi, tumben," gumam Yudis.
Yudis pun mengangkat panggilan tersebut dan mendengarkan informasi yang sangat dia tunggu.
Saat panggilan berakhir Yudis berteriak senang. "Akhirnya, aku tahu kamu akan kembali."
Yudis berjalan keluar kamar, dia ingin memeluk mommy Melati dan meminta maaf padanya.
"Mom...mommy," teriak Yudis.
Saat Yudis melihat mommy Melati di halaman belakang, dia langsung berlari dan memeluknya dari belakang. Membuat mommy Melati terlonjak kaget.
"Yudis kamu bikin mommy kaget aja."
"Mommy tahu, aku lagi bahagia banget," ungkap Yudis, terpancar raut bahagia dari wajahnya.
"Kabar bahagia apa?" tanya mommy Melati.
"Feli sudah kembali mom, dia sudah pulang."
Kemudian Yudis memeluk mommy Melati lagi. "Mom izinkan aku untuk melamarnya yah," pinta Yudis.
Mommy Melati membelai wajah tampan Yudis, dimatanya dia masih seperti Yudis kecil yang akan marah jika miliknya pergi dan akan bahagia jika apa yang dia mau dipenuhi.
"Mommy gak akan ikut campur lagi nak, apapun pilihanmu. Mommy akan mendukung mu Dis, kamu akan tetap menjadi Yudis kecil mommy," jelas mommy Melati dengan mata berkaca-kaca dia memeluk Yudis anak semata wayangnya.
Karena untuk mendapatkan Yudis mommy Melati harus, melakukan serangkaian pengobatan dan beberapa kali keguguran.
Yudis memeluk mommy Melati dengan erat. "Terima kasih, mom kamu memang yang terbaik."
Mommy Melati mengusap punggung Yudis, daddy Mike yang melihat dari kejauhan merasa lega dan bahagia melihat istri dan anaknya kembali saling menyayangi, tak seperti kemarin sang istri selalu mengeluh jika Yudis berubah padanya.
Daddy Mike menghampiri Yudis dan mommy Melati ikut memeluk mereka. "Semoga kamu selalu bahagia, nak."
tbc...
Maaf typo
Jangan lupa vote dan komen, makasih 🙏
Pengumuman:
Karena bentar lagi mau kumpulin naskah, jadi aku update nyampe bab.20 aja mau fokus buat tamatin ini dan revisi bab sebelumnya😢 Nanti insya allah dilanjut lagi kalo mood 🤭Makasih semua pendukung Feli dan Yudis ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Love You (Sequel Friends zone)
General FictionFeli menyadari bahwa Yudis berarti dalam hidupnya, hingga kepergiannya membawa pengaruh besar pada keseharian yang dia jalani. Dan dia bertekad untuk mengambil hati Yudis kembali. "Biarkan aku yang berjuang, Yudis."